(07) Who?

74 3 0
                                    

"Iya iya aku tak akan memberi tau siapa pun, tapi ada syarat nya.. " ucap Muichiro, Mello sedikit bingung lalu ia hanya mengangguk.

Dari pada nantinya malah di bocorin sama yang lain.

"Jadi teman ku" ucap Muichiro.

Mello cengo di buat nya, hanya itu saja? Benarkah? Memang dia tak punya teman? Itu lah yang ada di benak Mello.

"Baiklah sekarang kita teman" ucap ku, Muichiro mendongak lalu tersenyum tipis, Mello sedikit kaget saat melihat dia yang tersenyum.

Mello pun juga tersenyum manis, "baiklah aku ingin keliling dulu Festival" ucap ku, Muichiro mengerucut kan bibir nya.

"Ohhh ayo lahh.. Aku ingin melihat lihat aksesoris yang lucu" ucap Mello lagi dia memang suka dengan hal hal yang lucu.

~~~~~

"Baiklah ayo" ucap Tokito-kun "oh iya harus menyimpan katana ini dimana?" ucap Tokito-kun.

"Itu mudah tuh taruh saja di situ" ucap ku sambil mendongak dan menatap pohon rindang di atas kepala ku ini.

"Di atas pohon? Kau yakin akan aman?" tanya nya, aku lantas mengangguk, "iya aman kok! Udah buruan aku mau keliling di Festival kalau gak ku gigit kau!" ucap ku lalu langsung loncat dan menyimpan pedang ku yang tak pernah patah ini.

Setelah selesai aku membenarkan dulu kimono ku dulu, karna ya tadi kan sempat di tarik untung aja gak langsung melorot bahaya abis kalau melorot.

Aku dan Tokito-kun berjalan menuju ke Festival itu, saat di sana kita berdua bersenag senang sebagai seorang Teman.

Setelah cukup lama akhirnya kita berdua duduk lagi di kursi dekat pohon rindang dimana kita meletakkan katana kita.

Sambil meminum susu coklat kesukaan ku ini, sedangkan Tokito-kun memakan permen coklat, aku tak tau sejak kapan dia suka permen.

"Tokito-kun sejak kapan kamu suka permen?" tanya ku, "ohh aku memang tak terlalu suka karna tak pernah mencoba nya, lalu sekarang ku pikir aku menyukai nya karna mu" ucap nya.

♬ ♬ ♩ ♡ ♪ ♪ ♫ ♭ ♫ ♡

Malam itu juga Mello dan Muichiro akan pulang ke markas Demon Slayer Corps.

Se panjang jalan mereka hampir tak berhenti mengobrol, Mello yang di mulutnya ada dango macam Nezuko lho tau kan yang si dango nya itu di gigit dan di biarin gitu seolah-olah nempel.

Kini Mello sudah ada di Butterfly Mansion dia langsung saja mengetuk pintu, "Halloo aku pulangg~" ucap Mello.

Fusuma nya pun terbuka "ya ampun kenapa gak besok aja sih" ucap Aoi sambil memberenggut karna sepertinya ia terbangun karna pekikan ku .

"Apakah ada luka?" tanya Aoi dan Mello menggeleng benar-benar tak ada luka sama sekali.

Dan ya Aoi khawatir pada nya, benar-benar perhatian Aoi ini.

"Aoi aku punya baju baru lho" ucap ku, Aoi teridam, "baju baru? Beli kamu?" tanya nya, "besok aja deh ceritanya" ucap ku.

Dan setelah itu Mello ke kamar nya dan menyimpan Paper Bag nya lalu ia mengambil pakaian yang biasa ia pakai.

Keesokan harinya..

Muichiro terlihat linglung ia sangat ingin menemui teman nya itu, tapi ua tak tau kamar Mello yang mana.

Tapi dia teringat sesuatu.

"Aku itu suka bunga Lavender"

Langsung saja Muichiro menoleh ke arah Pintu kamar dengan gambar Bunga Lavender di depan nya.

Ia pun membuka nya ternyata benar itu kamar Mello, ia menutup pintunya perlahan karna Mello masih tertidur.

Ya dia kan tau kalau Mello itu iblis.. Mungkin jadi dia harus ada energi, "Ne Mello" ucap Muichiro.

Tapi Mello tak bangun ia pun melihat sekeliling benar-benar wangi bunga Lavender kamar Mello.

Lalu ia menarik kursi yang ada di dekat meja sepertinya itu meja belajar Mello.

Lalu ia menariknya ke dekat ranjang Mello, Muichiro hanya memandangi perempuan ini, benar-benar cantik saya tengah tertidur.

Ingin rasanya dia cium.

"Hei-! Mello bangun! Udah jam 12 siang" regelk Mello langsung bangkit dan kepala nya itu langsung pusing seketika lalu perlahan berbairng lagi.

Mello langsung menatap tajam Muichiro, "apa dasar boong orang masih jam 7!" ucap Mello kesal, dan si Muichiro hanya menyengir.

"Maaf lagi pula kau tidur lama sekali" ucap Muichiro, "kau lupa aku harus memulihkan diri ku ini?" ucap Mello kesal.

"Ya.. Tapi lama banget, gak slema. situ juga kali" ucap nya, dan Mello hanya ber-oh ria saja.

"Oh iya kenapa kau masuk ke kamar ku!?" ucap Mello lalu mengambil bantal nya, "mau ngapain hah?!" ucap Mello.

"Enggak! Cumaa mau membangunkan mu saja!" ucap Muichiro, Mello memicingkan matanya mencari kebohongan di mata Muichiro.

Tapi benar Mello menemukan kebohongan, "Bohong!" ucap Mello lalu memukul Kepala Muichiro menggunakan bantal.

Brakkk!!

Mello langsung berhenti lalu dia dan Muichiro menoleh ke arah pintu kamar Mello, ternyata Aoi.

"Eh-maaf mengganggu kalian! Permisi" ucap Aoi lalu ia menutup lagi pintu nya dan keluar, Mello dan Muichiro saling tatap.

"Jadi! Apa tujuan lain mu ke sini!?" tanya Mello, "emmm... Itu.. " Muichiro bingung sendiri dan gelagap.

"Buruan cepet mau mandi!" ucap Mello kesal, "mandi saja dulu kalau begitu aku akan menunggu mu di luar!" ucap Muichiro lalu ia langsung bangkit dan keluar.

"Lha?" Mello cengo di buat nya.

♬ ♬ ♩ ♡ ♪ ♪ ♫ ♭ ♫ ♡

Mello pun menghampiri Muichiro yang ada di dekat kolam, "Buru cepet" ucap Mello lalu langsung duduk di samping Muichiro.

Muichiro terpancat kaget, lalu ia menatap Mello , Mello menggunakan kimono yang satunya lagi.

Yang berwarna hijau dengan corak bunga di bawah nya, benar-benar cantik, dengan rambut di cepol asal dan jepit dango yang lucu di dekat telinga nya.

"Sebenarnya tak ada apa apa, aku hanya ingin mengobrol saja dengan mu.. Dan, nih untuk mu" ucap Muichiro dan memberikan beberapa permen cokelat.

Mata Mello langsung berbinar, "ini untuk ku?" tanya Mello, dan Muichiro mengangguk dengan semagat Mello pun mengambil nya.

Mello dengan semangat pun membuka bungkus nya lalu memakan nya, benar-benar enak.

"Omong omong, Arigatou..!" ucap Mello dia memasang wajah yang begitu manis, dan mereka berdua tak menyadari keberadaan seseorang.

"Huh.. Apa apa an ini kenapa Mello dekat dengan Muichiro, aku tak suka.. " batin seseorang.

My Boy [Muichiro Tokito] EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang