(06) Honest For Tokito-kun

97 4 0
                                    

Setelah itu Tokito-san langsung menatap ku.

"Dengar kan" ucap nya lalu duduk nya menghadap ke arah ku.

"Jadi iblis itu punya antek antek nya, jika kau berhasil di culik oleh mereka itu sangat bahaya, karna tak akan langsung di kasih ke si iblis, mereka akan mempergunakan gadis yang mereka bawa sekedar untuk senang senang bahkan.. Ya mungkin kau tau atau lebih tepatnya memuaskan nafsu mereka" ucap Tokito-san.

Aku mematung, separah itu kah aku benar-benar tak habis fikir, "jangan sampai identitas mu sebagai Pemmasmi Iblis mereka tau jangan sampai, dan kau jangan sampai terbunuh" ucap nya.

Aku akan heran yang benar saja? Oh astaga dia ternyata sedikit peduli dengan ku, "ya iya, mungkin lebih baik aku ingin berkeliling di Festival itu, pasti menyenangkan" ucap ku sambil bangkit.

"Kau tak akan menghabiskan Takoyaki ini?" tanya nya, tapi aku sudah memakan dua tadi sekarang sisa 3 lagi.

"Makan lah oleh mu, aku tak terlalu suka makan banyak" ucap ku lalu langsung pergi, sedangkan Tokito-san sepertinya menghabiskan dulu Takoyaki nya.

Aku pun masuk ke dalam Festival itu, sangat bagus dan banyak gerai yang di buka secara mendadak.

Aku sangat suka berkeliling di tempat seperti ini, tiba-tiba aku melihat sesuatu yang menarik, jepit rambut.

Aku langsung menghampiri gerai nya dan melihat lihat, aku memperhatikan Jepit yang berbentuk dango, lucu sekali.

Karna aku suka dango aku mengambil jepit itu sapu, sekedar agar poni ku tak mengganggu atau pun untuk merapikan rambut.

Setelah membayar aku memasukkan nya ke salah saku.

Lalu hanya melihat lihat lagi, aku tak terlalu sadar akan kehadiran seseorang yang memperhatikan ku selain Tokito-san .

Sampai aku melirik itu, aku mencabut dulu konde yang menggulung rambut ku setelah itu mengangkat nya lalu aku menutup sebelah mata ku.

Dan cahaya nya mengarah ke seseorang aku langsung menurunkan konde nya, seseorang menggunakan haori hitam.

Saat dia melihat ku langsung saja dia menghampiri ku dan aku Seolah-olah tak melihat nya.

Aku hanya memainkan jepit dango yang ku beli, lalu mencoba memakainya.

"Permisi Nona.. Sepertinya anda kesusahan ingin saya bantu?" ucap nya dengan seringai licik.

Aku bisa membaca nya, lalu tersenyum, "terimakasih tawaran nya Tuan tapi tidak perlu" ucap ku ramah.

Lalu ia menyentuh dagu ku, "kau sangat cantik Nona" ucap nya karna tak suka aku pun menepis perlahan tangan itu.

Aku mundur dua langkah, "Terimakasih pujian nya, dan jangan main asal sentuh saya, saya sudah mempunyai suami" ucap ku.

"Ah kau masih muda, lalu di mana suami mu?" tanya nya semakin menyeringai, "suami sedang ke toilet, saya pamit dulu" ucap ku aku masuk ke gang itu tapi di sana sangat terang.

Saat di sana penglihatan ju langsung gelap tapi aku bisa melihat apa pun di kegelapan, dan aku di tarik sudah pasti oleh iblisnya.

Beberapa menit kemudian..

Penutup matanya di buka percuma tapi masih gelap, ingat aku bisa melihat sesuatu di kegelapan.

Dan sangat banyak darah dan pakaian pakaian yang sudah sangat koyak dan berlumuran darah.

Ya sudah pasti ini markas iblisnya.

"Hai gadis cantik" ucap nya, aku bisa melihat wajah nya itu, aku tak menjawab hanya menatap nya dengan datar.

My Boy [Muichiro Tokito] EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang