6 - Rainy day

706 35 7
                                    

HAPPY READING
VOTE






[Cerita ini bersifat time skip & shoot/ dipercepat]





•••

Tepat hari ini dimana festival kembang api yang seharusnya meriah dan membahagiakan digagalkan, akibat cuaca di desa Fusha sedang tidak konduktif. Dimana sudah dua hari hujan deras disertai angin yang cukup lebat berhasil memporak poranda kampung halaman sang raja bajak laut tersebut. Kepala desa didesa ini baru saja mengugumkan sesuatu dengan spiker besarnya dibalai desa, sehingga membuat para warga lainya bisa mendengarnya.

Pria tua itu bilang, bahwa festival kembang api diundur sampai besok hari, jika badai ini sudah berlalu. Namun jika tidak usai juga, dengan berat hati mereka terpaksa mengagalkan festival meriah yang hanya datang 10 tahun sekali ini.

Luffy yang mendengar hal itu sama sekali tidak perduli, entah mengapa. Tapi yang jelas semangat pria polos tersebut hilang begitu saja, harinya menjadi sangat kacau. Sang raja bajak laut itu hanya bisa duduk disamping kaca dengan memandangi tetes demi tetesan hujan yang turun cukup deras. Tanganya memopang pada bahu dagu, mata besarnya terlihat sedikit hitam dibagian bawahnya. Niku yang dibawakan Dadan tadi pun belum sempat ia sentuh, niku. Makanan kesukaan pria tersebut, tidak dirinya sentuh sama sekali.

Tentu semua sikap yang ditunjukkan pria itu ada alasan tersendiri, Luffy sedih dan menyesali perbuatannya kemarin. Yang mengakibatkan sang istri marah padanya. Wanita itu marah dan kecewa, jelas sekali terlihat dan Luffy baru paham sekarang. Mantan kapten mugiwara itu kini sendiri dirumah besarnya, hanya ditemani dengan suara petir yang terus bersautan.

"Namiii....gomen."

Lirihnya dengan senduh.





CTAR





Suara sambaran petir itu berhasil mengejutkan luffy lagi, pria itu berdiri dari posisinya duduknya.

"HIK, NAMIIIII KAU DIMANAA?????."

Teriaknya frustasi, sudah sejak kemarin sampai detik ini pria itu berusaha mencari dimana istrinya berada. Namun nihil, Luffy sama sekali tidak menemukan Nami dimana pun, bahkan saat hujan turun ia masih nekat mencari keberadaan wanita itu.

Sejak pertengkaran mereka dua hari yang lalu, Nami tak kunjung pulang. Luffy bahkan sempat meminta bantuan pada kakeknya dan ayahnya, namun sepertinya mereka tampak marah padanya juga.
Ia merasa serba salah sekarang, pria itu tentu bingung bagaimana mencari cara agar suasananya kembali seperti semula.

Sungguh, Luffy benar benar merindukan wanita itu.

"Namiiii, hiks.....kau dimana."





BELL

Pria polos itu mendengar jelas suara bell dari seseorang, dengan sigap Luffy berdiri dan berlari kearah pintu utama, berharap jika Nami lah yang datang. Senyumannya kini terlihat kembali.

"Eh Namiiii??. NAMIIIII."




BRAK





"LUFFY!!. KAU MENGEJUTKANKU."

"Eh...U...Uta?."

"Hmm, memangnya ada apa?. Kau tidak suka aku ada disini?."

After One Piece || LunamiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang