2 - Ketakutan Luffy

1K 60 7
                                    

HAPPY READING
VOTE






[Cerita ini bersifat time skip & shoot/ dipercepat]







•••

Suasana di desa Fusha menjadi normal kembali, para tamu yang datang kemarin bahkan para kru juga orang terdekat Luffy sudah sepenuhnya pulang.
Kini seharusnya Luffy senang mendengar hal itu karena tekanan kejadian seperti hari kemarin tidak akan terulang kembali, tapi sepertinya ia salah besar.

Garp, Shanks dan Sabo masih terus saja menekan Luffy untuk menonton vidio yang mereka berikan kemarin, padahal ia sudah meminta kepada Zoro untuk menolongnya. Tapi pendekar itu malah marah padanya, akhirnya Sanji juga Brook memberikan tips yang mudah untuk Luffy mengerti.

Tapi Sanji tetap Sanji, bahkan Brook sekalipun. Bagaimanapun Luffy tidak akan percaya pada mereka sepenuhnya, karena Sanji sendiri pun terlalu bertele tele menjelaskannya. Apalagi Brook, dia hanya sekumpulan tulang bernyawa saja.

"Ini sangat merepotkan~"

Seru Luffy dikursi panjangnya, pria itu saat ini masih berada dirumah Garp dengan terus mengayunkan kedua kaki nya disofa.

Shanks datang dengan sake ditangannya, ia selalu tertawa saat Luffy tertekan seperti ini.

"Haha, Baka. Kau pecundang."

"Hi, Shanks. Sialan!!."

Geram Luffy kearah Shanks. King of pirates itu melemparkan bantal sofa kearah Shanks. Pria dengan rambut merah itu mengeram kesal kearah Luffy, sedangkan Luffy hanya tertawa melihat sake yang dibawa pria itu hampir jatuh.

"Kakek mu tidak akan membiarkan mu menemui Nami, jika kau terus saja menolak menonton vidio itu."

"Kau tidak mengerti Shanks sialan. Padahal kau baru saja dipercaya oleh jichan, sudah bangga sekali."

"Haha, apa kau iri?."

"TIDAK."

Sabo Kaka dari Luffy itu datang dan ikut duduk disamping Shanks, pria itu menyiritkan alisnya keatas.

"Kau masih disini?."

Tanya pria berambut kuning tersebut, wajah geram Luffy untuk Shanks tadi berubah drastis saat dihadapan Sabo. Pria itu yang tidak mengerti, kembali menyiritkan alis lagi.

"Sabo~ , bantu aku untuk menemui Nami."

Rengek Luffy, ia berharap Sabo akan membantunya menemui sang istri.

"Aku tidak mau ikut campur, Jichan menyeramkan."

Balasnya santai, sembaring meneguk teh hangat buatanya tadi.

"Sabo~"

"Haha, kau terus saja merengek seperti bayi monyet"

Lagi lagi Shanks meledeknya, pria itu menjulurkan lidahnya kearah Luffy. Dengan ancang ancang andalannya, pria itu menantang Shanks.




"SHANKS SIALAN. AYO KITA BERANTEM!!."



BRAK


After One Piece || LunamiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang