6

41 4 43
                                    

Dari acara kemarin, kamu selalu terbayang akan sosok si sulung Kagami itu. Entahlah, menurutmu itu hanya bersifat sementara. Ternyata, kamu salah.

Gambaran tentang dia selalu berputar di kepalamu. Mungkinkah kamu sedang jatuh cinta? Kamu menggelengkan kepala, lagi.

Kamu masih menyangkalnya. Menurutmu, ngga mungkin. Tapi takdir selalu punya cara tersendiri, bukan? Bisa jadi memang dia. Kamu bingung dengan perasaanmu. Lagi-lagi, kamu terlelap dengan banyak pertanyaan.















Keesokan harinya, kamu sedang menyeruput secangkir teh sambil menikmati pemandangan lewat jendela. Awan-awan yang mengambang telah menghiasi langit biru itu. Kamu menghela napas perlahan, dan menaruh cangkirmu di meja.

"Apakah aku pantas?" Gumam mu. Sekali lagi kamu tenggelam dalam pikiranmu.

Setelah beberapa menit melamun, kamu mulai sadar lalu mencuci cangkir teh itu. Kamu pun memutuskan untuk jalan-jalan untuk menjernihkan pikiran. Kamu berharap, setelah ini takkan ada lagi yang namanya melamun, kamu berharap.

Namun, saat kamu membuka pintu.. ada sosok yang tak asing menunggumu. Kamu yang masih setengah melamun pun tak sadar.

"[Name]?" Ia memanggilmu dengan nada yang lembut. Ia pun menarikmu ke dekapannya. Kamu pun tersadar saat aroma pakaiannya tercium olehmu.

"S-sho? Kok kesini? Ngga di tanyain warga kah?" Kamu mendongak, dan sedikit kaget.

"Aku kan pake baju casual, [Name].."

(Gaya rambutnya kurang lebih begini—)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Gaya rambutnya kurang lebih begini—)

"A-ahah.. iya juga.." jawabmu dengan nada yang canggung. Kamu pun bingung, mau naruh muka dimana ini?!

Pada akhirnya, kalian berdua pergi ke taman. Disana, kamu duduk berdampingan dengan Sho. Lelaki bersurai hitam itu memandangi para awan. Terkadang, kamu bisa mendapatkan memori yang indah, walaupun hanya sekedar melihat pemandangan.

"Sho, kalau misalnya awan-awan itu menghilang, kamu masih mau melihatnya tidak?" Tiba-tiba, kamu melontarkan pertanyaan itu. Entah apa yang ada dipikiranmu sampai kamu berani bertanya seperti itu. Pada akhirnya, pertanyaanmu dijawab dengan tawa kecil yang khas dari lelaki itu.

"Masih, karena semuanya ga selalu soal awan. Yang aku mau hanyalah melihat pemandangan. Aku ngga bilang kalau mau lihat awan-awan. Aku hanya ingin lihat pemandangan." Ia menjawabnya dengan senyuman yang manis.

"Kenapa memangnya, [Name]?" Lelaki itu menatapmu dengan tulus.

"N-ngga, cuman penasaran aja." Jawabmu. Dan hal itu Sho tanggapi dengan memberi senyuman lagi padamu.

"Ah, baiklah." Ia menjawabmu, lalu lanjut untuk memandangi langit.

"Oiya, Dek [Name]."

Kamu pun reflek menoleh padanya, lalu mulai bertanya, "Kenapa, Sho?"

"Jangan Sho doang." Ia menatapmu dengan lamat-lamat, lalu menarikmu kd dekapannya.

"Shori?"

"Bukan."

Kamu pun kebingungan, tapi kamu juga ngga tau maksudnya apa.. tetapi, Sho pun membuka suara.

"Panggil "Mas Sho", Dek."

"Eh? Tapi kan—"

"Panggil aja."

"Mas.. Sho?"

"Dalem, cah ayu?"

Kamu pun kaget. Dan sempat nge-freeze juga.

"Haha, aku diajarin sama Miru."

"E-eh.."

"Tapi Mas udah ngerti kok artinya.." ia tertawa sejenak, lalu membelai kepalamu dengan lembut.

"Ah, begitu.." Suasana pun menjadi canggung, namun Sho malah mengeratkanmu pada dekapannya.

"M-mas, ini udah 10 menit loh— mmnh?!"

Tanpa aba-aba, Sho mengecup bibirmu sejenak. Lalu ia tersenyum.

Kamu pun hanya bisa berteriak dalam hati.

CHAPTER 6 SELESAI.

Sankyuu buat yang udah baca! Jangan lupa voment ya! Mata nē!

- S. N.

7/7/2023

PRINCE OF BLUELAND 《Kagami Shori x Fem!Reader》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang