WARNING : a bit "abnormal" Sho, alot of English typing ...Sudah beberapa bulan semenjak kamu tinggal di Kagami Kingdom. Apa? Kenapa kok belum sa— intinya, hari ini Sho ngajak kamu buat jalan-jalan lagi.
"Masih pagi loh, Mas.." ucapmu sembari mengucek-ucek matamu. Namun sepertinya lelaki itu batu. Ia mengangkatmu lalu berjalan-jalan di taman istana.
"Justru keluar pagi-pagi tuh bagus! Udah gitu anginnya juga sejuk~" Sho menurunkanmu di bangku taman, lalu ia membiarkan rambutnya terhembus pelan oleh angin.
"Kamu ngga ada niatan potong rambut gitu, Mas?"
Lelaki bermarga Kagami itu seketika menggeleng saat mendengar pertanyaanmu.
"Kenapa?"
"Ya kan, aku udah susah-susah ngiket rambut buat kamu, Dek.. masa dipotong?"
"Heee? Bisa gitu ya alasannya.." ucapmu.
Kamu pun memutuskan untuk membiarkan sang lelaki dengan rambut panjangnya. Toh ngga masalah juga kalau rambutnya panjang.
"Ini masih pagi.. kamu beneran ngajak kesini, Mas?"
"Ya iyalah, Dek. Yakali Mas bohong."
Kamu terkekeh sejenak, lalu Sho tersenyum simpul. Kalian menikmati waktu bersama di taman.. beneran cuma berdua?
"Coba rada geser ke kanan deh, Lice."
"Gini kah, Nona?"
"Nahhh~!"
Ada Felice dan Soya yang sedang memantau. Noera gamau ikut, katanya ada banyak hal yang harus dia urus di kerajaan. Walaupun itu hanya sekedar pengalihan agar tidak diajak..
Sementara itu, kamu dan Sho sedang menikmati waktu senggang dengan canda dan tawa.
"Perasaanku kok rada-rada ya, Mas?" Ucapmu sambil melihat ke sekitar.
"Menurutmu aja mungkin, Dek. Setau Mas belum ada yang bangun kok kalo jam segini.."
"Ah, okelah.." kamu menghela napas sejenak, lalu menyenderkan kepalamu ke pundaknya Sho. Yang pada akhirnya hanya membuat lelaki itu nge-blush.
Kamu sesekali curi-curi pandang. Kalau dilihat-lihat.. dia tampan juga— BACK TO THE TOPIC!
Sepertinya kali ini aksimu dalam melaksanakan misi "curi-curi pandang" gagal total. Karena lelaki itu tak sengaja menatapmu saat kamu sedang "curi-curi pandang". Ia pun terkekeh, lalu mengelus rambutmu dengan lembut.
"Ga usah ngelihatin Mas diem-diem gitu..." senyuman manis terukir di bibirnya. Kamu pun hanya bisa "haha hehe" dan sesekali menutup mulut karena situasinya terlalu canggung.
"Maaf, Mas.."
"Kenapa minta maaf? you're not wrong, Adek.." lelaki itu melepas ikatannya, membiarkan angin menghembuskan helai-perhelai. Kamu pun terkekeh, walau pada akhirnya kamu berpikir bahwa perkataannya ada benarnya juga..
"Lu-lupain aja.. Adek salah ngomong tadi.." ucapanmu bertolak belakang dengan keadaanmu. Nyatanya, pipimu sudah seperti tomat yang matang sempurna. Tentu saja, Sho terkekeh lalu mendekapmu.
"Kok lucu banget siii? pengen Mas nikahin deh.."
"HEH!"
"Hm? You don't want me to marry you, darl?"
"STOP!"
"How cute.."
Kamu pun hanya bisa mengubur wajahmu dalam-dalam ke pundaknya Sho, berharap tidak ada yang melihat.
"Ohoho, is my sweetheart flustered~?"
"N-No.."
Sho pun terkekeh, tone suaranya yang deep membuatmu tambah meleleh. Ia sepertinya tau soal itu, tapi kayaknya dia ngga ada niatan buat ganti tone nya jadi yang kayak biasanya..
"Darl.. i have a question.."
"Yeah, Sho?"
Ketika ia membuka mulutnya untuk mulai berbicara, ia menutupnya dan tidak mengatakan apapun. Membingungkan bukan? Tapi lelaki itu malah mengode mu dengan ekspresi " :( ". Kamu pun langsung sadar, Sho gasuka dipanggil pake namanya, tapi hanya saat bersama keluarga ataupun kamu.
"I'm sorry, lemme change that." Kamu pun terkekeh sejenak, lalu membuka suara.
"Yeah, Ririi?"
Seketika Sho menjadi excited saat kamu bilang "Riri". Karena pas kecil dulu, dia dipanggil "Pangeran Riri". Tapi kayaknya salah juga.. karena dia langsung menyeringai.
"Can i.. kiss you all day?"
"HAH?!" Kamu terbelalak. Sesekali menatap manik biru itu, memastikan kalau dia ngga bohong soal perkataannya. Tetapi, biasanya kalau dia menyeringai padamu, ia tak berbohong..
"Or.. marking you all day long?"
"THAT'S EVEN WORSE! I MEAN—"
"Terus..?" Ia menatapmu. Terlihat jelas bahwa ia masih menyeringai. Tanpa aba-aba, ia langsung mengangkat dagumu dengan jarinya, lalu menciummu selama 5 menit.
Setelah ciuman itu berakhir, kamu hanya bisa hah hoh hah hoh sedangkan Sho tersenyum licik.
"Is it good, love?"
"Menurut lo gimana?"
Ekspresinya pun berubah, tapi Sho ngga marah atau kecewa. Lelaki itu malah menggendongmu bridal style. Ia menyeringai.
"Are you being naughty right now, or..?" Tone suaranya yang deep membuat jantungmu berdegup kencang. Namun tak mengubah fakta bahwa kamu masih ngga terima kalau dicium tiba-tiba.
"I'm not! It's your fault anyways.."
Kesalahan besar. Sho pun langsung menggigit lehermu, tapi dengan gentle. Tapi masih saja, itu membuatmu kaget. Akan tetapi, ia menggendongmu dengan erat, tidak memberimu sedikit ruang untuk kabur.
"S-Sho, stop! agh.."
Sepertinya dia tak mendengarkanmu. Giginya yang menempel pada lehermu terkadang menusuk lebih dalam. Sepertinya lelaki ini sedikit kesal padamu.
Setelah beberapa saat, akhirnya ia menyudahi kegiatannya.
"Udah?" Tanyamu.
"Udaaah~"
"Kamu ngapain gitu dah, kan jadi banyak bekasnya.."
"Gapapa si, kalau mau lagi bilang ya~"
"HIH!"
CHAPTER 10 SELESAI.
Woohoo! Udh 10 ch ajah, makasi ya buat yang masi setia buat baca~ Gomen banget karena ngga up lama, soalnya sekolah penuh dengan tugaaas~
Sankyuu buat yang udah baca! Jangan lupa voment yak! Mata nē!
- S. N.
29/7/2023
KAMU SEDANG MEMBACA
PRINCE OF BLUELAND 《Kagami Shori x Fem!Reader》
DiversosWARNING! • Dilarang meng-copy book ini dalam bentuk apapun! • jika terinspirasi dari book ini, bisa tag @shnz_nr001 atau cantumkan saja judul/chapter nya! • Book ini murni dari imajinasi saya • semua OC disini adalah milik saya. • bukan orang pro da...