Seorang mahasiswa yang sedang magang, mengalami hal aneh seperti di cerita-cerita yang sedang trend saat ini.
Transmigrasi
"benar-benar cerita yang klise... "
Omniscient Reader Viewpoint bukan milik saya
Berenang ke tepi sungai Kim Dokja bersusah payah membawa tubuh [Y/N] yang pingsan. Jika pada keadaan biasa hal seperti ini tidaklah begitu sulit, hanya saja karena saat ini dia sedang kelelahan membuat upaya ini cukup memberatkan.
Ketika sudah sampai Kim Dokja bersusah payah mencoba membangunkan [Y/N], butuh beberapa saat sampai [Y/N] bangun dari pingsannya.
"Ugh dimana?" [Y/N] bertanya, sambil mencoba menyesuaikan penglihatannya.
"Berada di dekat skenario selanjutnya," Dokja menjawab.
Setelah berhasil menyesuaikan penglihatannya [Y/N] membersihkan kaca matanya, beruntung baginya kaca mata itu tidak hancur atau hilang setelah semua peristiwa itu.
[Y/N] melihat penampilan dari orang yang menolongnya. "Kau terlihat seperti gelandangan Dokja-ssi."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kau juga," Kim Dokja membalas dengan cepat.
Hah...
Kedua orang ini hanya dapat menghela nafas mengingat penampilan saat ini.
"Apa kau yang membuat ledakan keras tadi?" Kim Dokja bertanya. Dia penasaran karena selepas dia keluar dari tubuh ichthyosaur dia merasakan gelombang air yang ikut menerpanya saat itu. Untung saja dia tadi sempat berpegangan pada benda yang kuat jika tidak mungkin dia akan ikut terbawa arus gelombang air.
"Begitulah." [Y/N] hanya menjawab dengan singkat mau bagaimanapun tubuhnya masih sangat kelelahan untuk bergerak saja masih kesulitan.
Pada akhirnya kedua orang ini memilih untuk beristirahat di tempat ini sementara. Memang bukan tempat teraman, tapi setidaknya karena ledakan kekuatan yang di buat [Y/N] tadi membuat monster-monster tidak berani mendekat.
......................
Kim Dokja POV
Kim Dokja hanya melihat gadis dihadapannya. Gadis aneh yang ditemuinya pertama kali di kereta yang bahkan ketika skenario dimulai tidak berusaha mencari cara untuk bertahan hidup. Dan lagi dia masih bertanya-tanya mengapa gadis ini sampai berteriak ketika melihat wajahnya.
"Hei"
"Ya?"
"Aku sudah membayar satu hutangku,"
"Ya kau sudah membayar satu hutangmu Dokja-ssi," [Y/N] menjawab dengan biasa.
Aku dapat melihat raut kebingungan diwajah gadis itu meski dihalangi oleh kaca matanya. "Aku Kim Dokja usiaku 28 tahun seorang karyawan kantoran biasa."
Meski kebingungan dia kembali menjawab "Aku [Y/N] usiaku 21 tahun hanya seorang mahasiswa biasa."
"Kenapa mengenalkan diri lagi, bukankah kita sudah saling mengenal di kereta?" [Y/N] kembali bertanya.
"Memang, hanya saja aku ingin mengenal lebih dekat." Jawabku.
[Y/N] hanya menganggukkan kepalanya. 'Jika aku tidak tau dia seperti apa, mungkin saja aku akan salah tingkah.'