Chapter 4 - Dikegelapan Perut

273 60 3
                                    

[Y/N] POV

"Bwahah..."

"Astaga apa aku benar-benar di dalam perut monster laut itu?"

"Ukh... aku tak dapat melihat dengan jelas"

Aku berusaha mencari pegangan dari pada tetap berada di air ini, perlu diketahui aku tak bisa berenang jadi segera mencari tempat yang aman sebelum tenggelam.

"Yoo Jonghyuk sinting. Hm..? Apa aku di dalam monster yang sama dengan Kim Dokja?"

[Anda telah gagal menyelesaikan skenario]

[100 koin telah dikurangi untuk biaya channel]

[Konstelasi Queen of the South Coast merasakan kasihan denganmu. 200 koin telah diberikan]


"Hahh jika merasa kasihan denganku, setidaknya berikan aku sesuatu yang berguna untuk keluar dari sini." 

[Hahaha, sungguh menyedihkan melihatmu disini, sama seperti orang itu di tempat yang lain]

Hah makhluk ini datang apa hanya untuk menertawakanku?

Berarti memang benar kalau Kim Dokja memang tidak di sini.

[Hoh apa kau memilih untuk mati? Kau tak memiliki sponsor dan juga para konstelasi tidak banyak yang tertarik padamu. Kematian adalah yang paling jelas untukmu]

'Sialan ini kambing. Mau kukurbankan kah kau wahai kambing!?'

Yah tapi yang dikatakan oleh kambing ini benar, aku tak punya konstelasi, koinku juga tak banyak apakah itu cukup untuk bisa keluar dari moster ini.

[Yah jika kau merasa putus asa, apa kau mau kupinjamkan beberap item?]

'Hah meminjam item memang adakah dicerita ORV?'

"Apa maksumu dengan meminjam item?" Tanyaku.

[Aku akan meminjamkanmu item yang bisa kau gunakan untuk keluar atau kau ingin membayar 5000 koin untuk bisa keluar?]

'Si bangsat ini!'

[Ohh jika tak mau aku akan tetap meminjamkan item padamu tapi kau harus membayarnya dengan jasamu]

Dokkaebi gila ini memperlihatkanku selembar kontrak kesepakatan. 

'Dia berencana menjadikanku budaknya gitu? Awas saja kau!' 

[Abyssal Black Flame Dragon menertawakan dirimu yang menyedihkan. 300 koin telah diberikan]


'Kadal tua ini dari tadi hanya menertawakan kesengsaraanku saja'

"Maaf saja tapi aku harus menolak. Aku tidak suka diperintah terlebih oleh kambing."

Dokkaebi itu sepertinya sedikit kesal dikatai kambing. Terlihat seperti ada urat nadi yang keluar  dikepalanya

"Tapi aku ingin kau membuka Tas Dokkaebi, aku ingin membeli beberapa hal," Ucapku.

[Bagaimana kau tau kalau ada fungsi seperti itu?]. Tanya Dokkaebi Bihyung padaku.

"Yang benar saja kau, Hal-hal gila fantasy seperti ini sudah terjadi. Apa menurutmu aku tak dapat berpikir bisa saja ada hal seperti itu?. Terlebih lihatlah layar biru itu, ini sudah seperti di game-game RPG fantasy saja." Ujarku padanya, memberikan alasan yang masuk akal.

Sepertinya meski kambing ini mencurigaiku, dia tetap melakukannya karena para konstelasi masih menonton saat ini.

Aku membeli Stone Hog's Sharp Thorn dan juga Hammer Seahorse's Mucus. Ya, aku meniru tindakkan Kim Dokja karena hanya ini yang dapat kupikirkan sekarang

Apakah semuanya terhubung?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang