Yoichi . Rin
"Lu tadi ngomongin gua ya?" Rin mengangkat sebelah alisnya, "Nggak", jawabnya singkat.
"Terus kenapa pake bahasa inggris tiba-tiba ngomong sama ka Sae-nya?"
Rin terkekeh kecil, dia membukakan pintu kos-nya dan membiarkan Yoichi masuk terlebih dahulu. Yoichi sesaat setelah memasuki kamar Rin langsung membuka kemejanya, menyisakan kaos hitam polos yang mencetak tiap lekuk ototnya dengan sempurna.
"Ya.. pengen aja?? Emang ga boleh gua ngomong Inggris sama ka Sae?"
"Ya boleh ajaaa, cuma jadi berasa diomongin gua-nya" Yoichi cemberut dan melemparkan dirinya ke kasur, Yoichi sudah menganggap kamar temannya ini sebagai rumah kedua saking seringnya ia kesini.
"Tapi emang ngomongin Lo si" Rin mengangkat bahunya acuh, ia memungut kemeja Yoichi dan menggantungnya dengan rapih.
"NAH KAN!! NGOMONGIN GUA APAAN LO?! YANG MACEM-MACEM YAK?!"
Rin menghadap Yoichi dan sedikit menyeringai, "Kalau gua kasih tau, lu mau ngasih gua apaan?"
Yoichi mendelik, "Yeuu durhaka lo sama yang lebih tua", perlahan matanya menutup, "Kasih tau aja sih, apa susahnya?"
"Mangkanya belajar Inggris"
"Tai"
Rin menahan tawanya, lalu berjalan mendekat pada Yoichi, merangkak naik ke kasur menghampiri Yoichi.
"Gua bilang ke ka Sae-" Rin mendekatkan bibirnya ke telinga Yoichi, "-Gimana rasanya ya bibir ka yoichi..?"
Rin menghindar tepat saat tangan Yoichi sudah di udara, jadilah Yoichi hanya memukul udara kosong. Rin tertawa, wajah Yoichi begitu merah.
"Banyak gaya lo, kayak yang berani aja nyium gue"
Rin menyeringai, dia kembali mendekat pada Yoichi yang kelabakan, Yoichi selamat ya kamu salah jawab! ^^
"Loh kok malah kaka yang mundur sampai tembok gitu?"
"Rin-gua tau lu becanda..!!"
"Gua penasaran, bukan becanda"
Ah, tamat sudah Yoichi saat punggungnya sudah merasakan dinginnya dinding. Rin terus maju dan karena perbedaan kekuatan, tangan Yoichi yang mencoba menahan pun tiada daya, tertekuk dan jarak diantara keduanya benar-benar menghilang.
Yoichi menutup matanya, sapuan lembut diatas bibirnya terasa begitu menggelitik. Perasaan menggelitik itu sampai pada dada dan perut Yoichi, benar yang dikatakan orang-orang, ciuman pertama memang terasa manis dan sesuatu. Apa karena Rin bukan perokok aktif ya? Bibirnya terasa sangat manis, dan halus, Yoichi ingin lebih.
Rasa sakit dikeningnya membuat Yoichi membuka mata, dan berakhir juga ciuman mendadak itu. Saat ingin mengatakan sesuatu, mulut Yoichi ditutup oleh telapak tangan Rin. "No comment, please. What I've done shit?! I must be crazy doing this to you"
Yoichi menarik tangan Rin, "Apasih Inggris lagi bahasanya bule gadung"
KAMU SEDANG MEMBACA
YBS 11
FanfictionYoichi Bottom Supremacy Ini kumpulan cerita Yo-chan jadi uke, jadi jangan salah lapak plis.