Rin . Yoichi . Aiku
Jika ditanya apakah Yoichi sangat sayang pada Aiku, Yoichi pasti tidak ragu untuk menjawab bahwa ia sangat sayang pada laki-laki yang lebih tua darinya itu. Tapi jika ada yang bertanya disaat seperti ini dia akan ragu.
Aiku memang 'walking forest' dia super duper green flag di mata Yoichi, tapi Aiku tidak bisa untuk datang tepat waktu. Selalu saja Yoichi harus menunggu hingga satu jam lebih, yang terkadang ia lakukan di tempat sepi sendirian malam-malam.
Case kali ini berbeda, Yoichi harus menunggu Aiku malam-malam, sendirian, dengan baterai ponsel hampir habis. Aiku tidak membalas pesannya padahal ia sudah mengirimkan lokasi, jadi daripada ia panik, ia menghubungi Sae, temannya.
Ponselnya yang tersisa 2% itu langsung berdering, panggilan masuk dari Sae, Yoichi terkekeh dengan reaksi cepat si rambut merah.
"Heh, lu bener-bener sendirian? Ga mau gua jemput aja?"
"Gapapa Om sumpah, Aiku udah janji jemput gue"
"Tapi semua orang tau, tu orang ga bakal secepat itu jemput lu, lagian baterai ponsel lu mau habis kan? Lu dimana sekarang?"
Yoichi tersenyum miring dengan runtutan kalimat dari Sae. "Gua ada di jalan belakang kampus, tapi beneran gapapa jirr, santai"
"Seri-" begitu suara Sae terpotong, Yoichi tau baterai ponselnya sudah habis total, sekarang ia hanya perlu berharap Aiku tidak akan lama.
Itu butuh waktu sekitar 10 menit saat seseorang dengan motor dan perawakan yang familiar menghampiri Yoichi. Begitu mesin itu benar-benar mati dan si pemilik membuka helm, wajah Rin terlihat datar seperti terakhir kali Yoichi lihat.
"Ngapain disini ka?"
Yoichi tertawa canggung, "Nunggu Aiku"
"Bukannya dia ada rapat pimpinan hima?"
Ohh. Yoichi sedikit merasakan nyeri di dadanya saat dia tidak mengetahui apa yang sedang dilakukan Aiku, malah lebih tau Rin adik tingkatnya yang bukan siapa-siapanya Aiku.
Melihat Yoichi yang tertunduk, Rin memarkirkan motornya lalu memilih duduk disebelah Yoichi. "Ga ikut gua pulang aja ka?""Lu disuruh Sae ya? Ga deh, gua nunggu Aiku aja, sorry ngerepotin si Sae"
"Aiku lama ka, atau seenggaknya jangan nunggu disini, cari warung ayo"
"Nggak gapapa, lu aja pulang sono dah malem"
"Gua juga mau nongkrong disini aja"
Yoichi menaikkan sebelah alis, bingung dengan kelakuan Rin. Sedangkan Rin menganggap ini hal normal untuk menemani orang tersayangnya, menunggu orang lain. Tidak apa-apa, Rin bisa mendapatkan kembali Yoichi, jika sekarang saja Yoichi ditinggal sendirian oleh Aiku. Rin yakin ini bukan pertama kalinya.
Tapi Rin yang malang, Aiku datang tidak lama, laki-laki itu langsung menghampiri Yoichi dan memeluknya. "Maaf by, aku gatau bakal ada kumpul dulu pimpinan, aku ga bales karena abis pemaparan juga"
"Gapapa, Rin nemenin aku"
Ada rasa puas yang menjalar di sekujur tubuh Rin saat melihat tatapan sinis Aiku padanya, sebuah seringai kecil tak lupa ia perlihatkan pada Aiku.
1-1 I guess?
KAMU SEDANG MEMBACA
YBS 11
FanfictionYoichi Bottom Supremacy Ini kumpulan cerita Yo-chan jadi uke, jadi jangan salah lapak plis.