| Berbeda dari biasanya |
Happy reading.
Haechan membuka matanya dan turun dari kasur untuk segera membuka jendela pagi ini, semalam ia tidak jadi dihukum mungkin karena Haechan sudah mulai memberontak, segelas susu coklat dan juga roti selai keju diletakkan tepat di atas meja belajarnya.
"Katanya aku tidak boleh makan apapun, cih." Kesalnya. Ia mengambil roti tersebut dan memakannya di depan jendela yang mengarah ke halaman besar rumah mereka.
Suara ketukan muncul dari pintu kamarnya, ia melihat Jeno yang datang membawakan album yang sempat Haechan bakar semalam, ternyata beberapa foto masih bagus dan yang lainnya sudah terbakar api, pasalnya semalam Jeno mengambil air dan menyiram album tersebut.
"Jangan rusak lagi, aku yakin kau tidak serius dengan ucapan mu, minta maaf ke ayah dan bunda agar masalah ini cepat selesai." Ajak Jeno.
Haechan menggeleng dan mengambil foto-foto tersebut dari tangan Jeno, ia duduk di meja belajar dan mengambil gunting, semua wajah Jeno ia gunting dan berikan pada Jeno.
"Aku tidak butuh foto mu dalam kenang-kenangan ku Jeno, oh iya satu lagi, kau bukan kakakku, dan aku tidak akan pernah minta maaf kepada Johnny maupun Tiffany."
Ia mengambil tasnya dan berjalan menuju lemari, ia mengambil beberapa baju lalu mengambil dokumen penting.
"Aku akan keluar, anggap saja kalau aku bukan lagi anggota keluarga Guinar, satu lagi, aku tidak ingin bergantung apapun padamu Jeno, ini keputusan ku karena kau beserta keluarga mu sudah memperlakukan ku dengan buruk selama aku tinggal dengan kalian, jadi aku harap kau tidak lagi menyapaku jika kita bertemu di kampus, aku pamit."
Haechan meninggalkan Jeno yang mencoba mencerna ucapan dari adiknya, ia lalu melihat sang adik dari jendela, apa ia masih pantas memanggil Haechan sebagai adiknya?
Haechan sama sekali tidak mengambil baik motor ataupun barang yang diberikan oleh Johnny padanya, ia pergi menggunakan taksi dengan uangnya sendiri.
Ia sampai disebuah apartemen murah yang sudah ia pesan jauh jauh hari, ia lalu masuk ke dalam unit apartemennya dan mendengus, pantas saja murah.
YOU ARE READING
I GOT YOU BROTHER || HAECHAN JENO.
FanfictionGenre Angst. "Dengarkan aku Haechan! kau adikku dan akan selalu begitu." - Jeno. "Apa kakak lupa? yang selalu diberi kebahagiaan itu cuman kakak, bukan aku!" - Haechan. Dia bahkan lelah untuk hanya sekedar bertahan.