|| MIMPI BURUK ||
Happy Reading.
Zhaoyi, memeriksa pasien anak kecil yang baru saja datang ke UGD, anak itu tampak mendapatkan penganiayaan dari orang tua angkatnya yang sekarang sudah ditangkap oleh pihak kepolisian.
"Kasihan sekali." Ujar seorang perawat.
"Anak sekecil itu, anak-anak yang tumbuh dari rasa sakit biasanya akan menjadi kriminal karena menganggap kekerasan adalah hal yang wajar." Ujar yang lainnya.
Zhaoyi menggeleng dan menyelimuti anak umur 7 tahun itu.
"Tidak juga, aku kenal seseorang yang dari bayi malah tak mendapatkan kasih sayang dari siapapun, tapi ia tumbuh jadi sosok yang baik dan penyayang."
Zhaoyi masuk ke dalam ruangannya dan melihat apakah pendaftaran untuk pasca sarjana sudah buka atau belum, ia lalu melihat ponselnya yang mana di sana ada pesan dari Haechan.
Ia tersenyum dan membalas pesan tersebut, setelahnya ia baru ingat kalau Jeno dirawat di rumah sakit tempatnya bekerja, ia mencari tahu di mana kamar rawat Jeno dan pergi untuk sekedar berkunjung.
Namun saat ia sampai ia berpapasan dengan Dokter yang sangat ia kagumi, Dokter Yuta, Yuta berbicara dengan Johnny terkait jadwal operasi Jeno, karena ia di operasi pada bagian dada karena tumor mediastinum.
Zhaoyi mendekati mereka dan memberikan sapaan pada Yuta, ia juga menyapa Johnny dan mengintip sedikit ke arah kamar Jeno.
"Dokter Yuta, boleh aku tanya satu hal?" tanya Zhaoyi. Yuta mengangguk dan mempersilahkan Zhaoyi untuk bertanya.
"Apa kau masih ingat dengan Renjun? pemuda yang meninggal dunia dan tak sempat kau tolong?" tanya Zhaoyi. Yuta jelas ingat dengan Renjun.
"Iya?"
"Aku Zhaoyi, adik Renjun, aku di sini untuk mengucapkan terima kasih yang tak sempat aku katakan, saat ini kau menjadi penanggungjawab Kak Jeno, tolong selamatkan dia kali ini." Mohonnya.
"Zhaoyi, kau menjadi dokter? dokter umum?" tanya Yuta. Zhaoyi mengangguk, ia lalu meminta izin untuk melihat Jeno ke dalam, Johnny juga tidak terlalu mempermasalahkan keberadaan Zhaoyi, walaupun ia tau anak kecil itu sekarang masih membencinya, walaupun umur Zhaoyi bisa dibilang cukup untuk menjadi seorang wanita, di mata Johnny ia masih terlihat seperti gadis kecil yang meraung karena Haechan.
Zhaoyi menyapa Tiffany dan mengecek keadaan Jeno, Jeno sudah bangun tapi ia tak mampu berbicara sepatah katapun, ia hanya bisa merespon sedikit saja karena mungkin masih syok.
"Kau sudah bertemu Haechan? dia sehat kan? kau juga harus sehat kak, kami di sini menyayangimu." Bisik Zhaoyi.
Jeno meneteskan air mata dan berkedip seolah mengatakan bahwa ia minta maaf, Zhaoyi menggeleng dan menghapus air mata Jeno.
YOU ARE READING
I GOT YOU BROTHER || HAECHAN JENO.
FanfictionGenre Angst. "Dengarkan aku Haechan! kau adikku dan akan selalu begitu." - Jeno. "Apa kakak lupa? yang selalu diberi kebahagiaan itu cuman kakak, bukan aku!" - Haechan. Dia bahkan lelah untuk hanya sekedar bertahan.