Denting waktu akan terus membawa perubahan pada hidup seseorang, sama halnya dengan mengiklashkan seseorang yang sudah tiada, mengingat semua memori itu hanya akan meninggalkan kenangan dan luka yang menyakitkan dada
Apa akhir dari kisah cinta selal...
"KINARA SAYANG JANGAN LARI! NANTI KAMU JATUH SAYANG" ucap seorang lelaki bertubuh tinggi tersebut yang tengah meneriaki gadis berambut panjang tergerai yang tengah berlari ke arah danau itu.
Sosok gadis yang di panggil kinara itu menoleh, lalu berhenti sejenak menatap ke arah lelaki tadi "apa sih kak? orang cuman lari kecil, khawatiran banget meh" ucapnya enteng, lelaki tadi berjalan kearahnya sambil menatap sinis ke arah gadisnya, tanpa pikir panjang lelaki itu meraih tangan gadisnya
GEP!
Lelaki itu memeluknya dengan erat lalu menciumi seluruh wajah gadisnya dengan gemasnnya "kalo di kasih tau itu nurut yah cantik, jangan bandel, kalo jatuh nanti kamu nangis" gadis itu hanya tertawa geli mendengar penuturuan lelakinya, menurutnya lelakinya ini sangat konyol, ayolah mereka sudah berusia 20-an lebih, masa hanya karena terjatuh langsung menangis, ada ada saja pikir gadis itu
"hahah. kak sean apaan sih masa segitu aja nangis, kakak kali kaya gitu kakak kan bocil" ucap gadisnya lalu segera melepaskan pelukan mereka, dan berlari menjauh sambil menampilkan raut wajah mengejek kepada harsean, harsean yang melihat itu kesal dan kembali meneriaki gadisnya itu "KINARA! AWAS KAMU" lalu mereka pun tertawa bersama sambil saling mengejar satu sama lain. Di sore itu taman menjadi saksi bisu betapa bahagianya kedua insan itu namun kembali kemasa sekarang.
Siapa sangka itu hanya sebagian memori 1 bulan silam, kini harsean hanya duduk termenung menatap kearah jendela luar, dirinya menatap sendu kearah perkarangan dengan cuaca mendung menghiasi hari itu, setetes airmata jatuh mengingat kenangan kecil bersama cintanya, Reinalya Kinara Anastasya gadisnya iya gadisnya yang baru saja di kebumikan 1 bulan lalu, segala memori terus berputar di kepalanya membuat dirinya menyesal meninggalkan gadisnya malam itu, airmata itu kian mengucur deras membasahi pipi harsean, harsean memeluk kedua kakinya lalu menangis di dalam diam, pikirnya mengapa tuhan begitu saja merenggut gadisnya, memori itu terus menerus datang membuatnya hampir gila sekarang
CEKLEK
Pintu kamar terbuka "kak sean? astaga kak" gadis berambut pendek itu segera datang mengahmpiri harsean dan mengusap punggung lelaki itu dengan iba, dia ada sosok gadis yang menemani sean sepeninggalnya kinara, reva iya dirinya yang selalu berusaha menghibur lelaki ini agar bisa perlahan bangkit dan menjalani hidupnya lagi, hidup sean benar-benar kacau balau saat gadisnya itu meninggal dunia, sean segera menepis tangan yang mengusapnya itu lalu beralih menatap reva dengan nyalang "pergi saya gak butuh kamu, saya cuman butuh kinara disini" ucap sean dingin, rensa hanya mengehla nafas sabar dirinya sudah sangat paham betul jika sean begini akan susah menenangkannya dirinya, akhirnya dirinya perlahan meninggalkan sean sendirian di kamarnya tanpa sepatah katapun, reva memeberikannya ruang untuk pria itu menyendiri, sepeninggalnya reva sean kembali menangis sambil memeluk foto kinara bersama dirinya "nar aku butuh kamu" ucap harsean lirih
-Memory-
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
HARSEAN LEONARSEL
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
REINALYA KINARA ANASTASYA
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
