14

49 2 0
                                    

Sudah pukul 19:45 wib waktu setempat kedua insan yang tadinya berpelukan di ruang tamu beberapa jam yang lalu kini tengah tertidur pulas di ruang keluarga dengan posisi masih memeluk satu sama lain di sofa.

Selama pacaran memang mereka sering melakukan hal ini awalnya Kinara takut berduaan bersama harsean di rumah mengingat mereka berdua masih berpacaran takutnya akan terjadi hal yang tak di inginkan tapi itu dulu. Harsean menunjukan bahwa selama 1 tahun mereka menjalin hubungan lelaki itu terus menjaga dan tau batasan dalam berhubungan dia sangat begitu menjaga kinara karena baginya perempuan itu berharga. Barang seujung kuku pun harsean tak berani menyakitinya

Perlahan kinara membuka kelopak matanya dirinya tersenyum lalu mebgusap pipi harsean pelan setelah selang beberapa detik memandangi wajah tenang harsean dirinya bangkit dari tidurnya lalu meninggalkan harsean di sofa, tak selang beberapa menit setelah kepergian kinara harsean bangun dengan mata terpejam dia meraba sisi sofa yang sudah kosong ia langsung membelakan matanya dan mencari keberadaan kinara

"Nar?"

Mata harsean menelisik ke arah penjuru rumah namun kinara tidak ada sama sekali

"Kinara? Sayang kamu di mana?" harsean akhirnya bangkit dan mencari keberadaan gadis itu mulai dari kamar, dapur, toilet sampai halaman belakang tapi kinara tidak berada di manapun harsean langsung menyambar ponselnya yang terletak di atas meja, dia mencari kontak kinara dan menelfon gadis itu beberapa kali.

"Nomor yang Anda tuju tidak dapat menerima panggilan coba-"

"Argh! Nar kamu kemana?" harsean duduk sambil mengacak rambutnya frustasi dirinya kelewatan panik saat ini dia sudah berfikian yang tidak tidak

Ceklek..

Pintu rumah kinara terbuka dan menampakan gadis itu dengan beberapa belanjaan di kedua sisi tangannya. Dengan tergesa-gesa harsean langsung memeluk wanita itu, sementara Kinara hanya diam dalam pelukannya.  Setelah puas memeluk harsean melonggarkan pelukanya dan menatap wajah kinara

"Dari mana? Kok di telpon gak di angkat?" tanyanya

"Aku cuman ke supermarket beli makan. Terus soal telpon gak di angkat itu karena hp aku mati lowbat pas di jalan pulang" jelasnya

Harsean kembali memeluk gadis itu ntah kenapa hari ini dirinya takut kehilangan gadis itu dia seperti mendapatkan firasat buruk apa lagi saat tadi tidur dia bermimpi kinara pergi jauh darinya.

"Jangan tinggalin aku sendiri ya" lirih harsean

Kinara melonggarkan pelukanya dan menangkup pipi pria itu. Dirinya tersenyum lembut lalu mengusap sayang pipi harsean

"Aku gak akan pergi selama kamu gak suruh aku pergi tenang aja, udah duduk di meja makan aku masak dulu ini udah mau makan malam"

Dengan berat hati harsean melepaskan pelukannya, kinara pun berjalan ke arah dapur di ikuti harsean yang mengekorinya sampai ke arah dapur. Kinara berhenti dan menatap jengah ke arah harsean

"Kenapa?"

"Kamu bisa duduk di pantry aja gak sih? Kenapa ngekorin aku?"

"Takut kamunya tiba-tiba hilang yang.. " Harsean berucap sambil memanyunkan bibirnya ke arah kinara

Lagi lagi harsean mengatakan hal yang sama soal ketakutan di tinggal kinara padahal kinara di sini oh ayolah katakan saja harsean ini sangat lebay sekarang ini karena memang itu kenyataannya. Kinara memutar bola matanya dengan malas lalu menatap ke arah harsean

"Aku gak kemana mana Harsean gak usah parno gitu ah, lebay"

"Tapi kan-"

"Duduk di sana atau kamu aku usir pulang mau?" Harsean langsung bungkam saat itu juga dirinya berlari dan duduk di pantry membiarkan kinara menyiapkan makanan di sana

20.23 wib

Harsean masih berada di rumah kinara keduanya kini tengah asik menonton film di ruang tamu sembari memakan makan malam

"Apaan coba itu cowo gak gantel, Kalo suka mah bilang ini malah jadi stalker" ucap harsean yang mengkritik tokoh laki-laki di film yang mereka tonton

"Ngaca. Kamu dulu aja mana ada tudep pas nembak aku, wuuu" Ejek kinara

"Kok jadi bahas soal kita?"

"Ya lagian kamu ngekritik dia kak padahal kamu juga sama kek dia dulu eweh"

"Enak aja gak sama aku sat set sat set deketin kamu dulu"

"Hoax banget"

"Mana ada hoax"

"Ada wuuuuu"  ucapan kinara barusan membuat harsean agak kesal di tambah lagi dengan wajah kinara yang menyebalkan menurut harsean.

Karena jengkel terus di ejek kinara harsean bangkit berdiri dan mengkelitik kinara sebagai pelampiasan kesalnya

"Ha rasain tu!"

"Ahahahahah! Kak udah! Geli! Aaa mama!" kinara makin tertawa sampai dirinya hampir terjatuh ke lantai untungnya harsean dengan sigap menjadikan tanganya bantalan di bawah kepala kinara agar kepala ya tak terbentur lantai 

Posisi mereka berdua saat ini cukup ambigu dengan harsean di atas kinara dan menatap lekat ke arahnya wajah mereka hanya berjarak beberapa centi saja sekarang deru nafas harsean begitu terasa menyapa wajah kinara mereka berdua hanyut dalam tatapan mata masing masing sampai tidak menyadari kehadiran seseorang yang masuk ke rumahnya

"Oh pantas gak denger gua manggil lo dari tadi ya jalang ternyata lagi bawa cowo lu ke rumah"

Harsean segera membenarkan posisi keduanya dan duduk di sebelah kinara

"Maksudnya kakak apa sih? Orang kita gak sengaja"

"Halah alasan lo, jelas jelas gua liat lo berdua gitu mau ngapain? Bagus ye lo gua bakalan aduin ke papa lo" Ujarnya sambil melangkah meninggalkan harsean dan kinara

"Biar aku aja yang jelasin biar ga-"

"Kak harsean pulang aja"

"Tapi kan nar"

"Aku bilang pulang. Ini biar aku yang urus kakak pulang aja"

Sebenarnya harsean ingin menjelaskan posisinya dan kinara tapi melihat ekspresi kinara yang berubah membuat harsean urung dan memilih untuk menuruti permintaan kinara saat itu




































-Memory-

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 01, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MemoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang