9

34 4 0
                                    

Kinara dan harsean kini tengah berada di dalam mobil, sepanjang perjalanan pria itu hanya diam tak membuka topik obrolan apa pun, ntah apa yang sebenarnya terjadi, tapi  setelah kembali dari toilet tadi dia tak mengatakan sepatah kata pun dan dia hanya menarik tangan kinara lalu mengajaknya untuk segera pulang tanpa berpamitan dengan jerion, kinara menjadi bingung saat itu apa dirinya melakukan kesalahan tadi saat mereka makan siang? atau bagaimana?

Kinara menghebuskan nafasnya lalu menggenggam sebelah tangan harsean, pria itu hanya melirik ke arah kinara

"kenapa?" ujarnya

"kak bisa menepi dulu?" tanya kinara

Harsean menyirit keterangan atas permintaan gadis di sampingnya ini

"memang mau ngapain?"

"menepi aja dulu kak" ucap kinara yang masih menatap lelaki yang sedang menyetir di sebelahnya

tanpa pikir panjang harsean menurut lalu menepikan mobilnya di sebulah jalanan yang tak terlalu ramai pengendara akhirnya harsean menoleh menatap kinara, kinara yang melihat itu langsung menangkup pipi lelaki itu dan menatap matanya lekat

"kakak kenapa? kok diemin aku? aku tadi ada salah yah? kalo ada bisa bilang jangan diam gini, gak enak tau" ucapnya sambil menatap mata harsean

harsean menghela nafas, lalu memejamkan matanya sambil mengenggam tangan kanan kinara pada pipinya, beberapa detik mata itu terpejam, sampai akhirnya matanya terbuka menatap kembali ke arah kinara, jujur dia salah mendiamkan gadisnya tanpa menjelaskan kenapa dirinya sampai seperti ini

"aku cemburu nar, aku gak suka jerion megang kamu kaya gitu sayang" akhirnya dirinya jujur mengenai masalah tadi

Kinara awalnya kaget akhirnya bisa maklum dengan sikap lelaki yang ada di depannya kenapa mendadak mendiamkannya, ya dia mengerti karena memang sebegitu cintanya lelaki ini terhadap dirinya, dia akan cemburu jika orang lain menyentuh kinara, jangankan itu bahkan dirinya pernah merajuk karena teman kinara xia memeluknya saat mereka bertemu di perpustakaan minggu lalu dan mengabaikan keberadaan harsean karena asik mengobrol bersama xia, lelaki itu langsung badmood seharian, belum lagi saat pacar xia yaitu mingie bersalaman dengan gadis itu sambil memandangi dirinya kagum, makin bertambah lah perasaan cemburu harsean.

Sepanjang jalan dirinya mengoceh dan marah lalu merajuk pada kinara karena hal tadi, jujur saja kinara sama sekali tak mempermasalahkan hal itu, laki-lakinya hanya takut jika kinara berpaling astaga ayolah pak harsean wanita ini sangat mencintaimu mana bisa berpaling, memang ada-ada saja kelakuan laki-lakinya ini.

Kembali lagi ke waktu ini, kinara tersenyum lalu menciun bibir harsean lalu mengusap pipinya pelan

"kakak tadi liat? astaga positif thingking aja dia cuman nolong aja kali kak, kalo kakak ngerasa gak suka sama sikap dia tadi karena pegang aku, aku minta maaf yah jangan marah gini, masa mau diamin aku si?" ucap kinara sambil memanyunkan bibirnya

"ya ngapain juga pegang-pegang gitu, kan aku gak suka dia megang gitu kamu gak liat mukanya kek suka ama kamu dari pas kita becanda bareng dia tuh lirik ke kamu terus loh nar, aku gak suka"

"ya kak, yaudah lain kali aku gak deket-deket lagi kalo ketemu, udahan dong marahnya" bujuk kinara pada harsean

Pada akhirnya lelaki itu mengangguk, dan menarik kinara dalam pelukannya, jujur dirinya sangat takut kehilangan gadisnya ini, dirinya sudah benar-benar di buat jatuh cinta sedalam dalamnya pada kinara

"jangan pergi yah? aku takut kamu dia bawa pergi"ucap harsean dengan nada pelan sambil menyembunyikan kepalanya di leher kinara

kinara tersenyum hangat, lalu mengusap rambut lelakinya sayang dirinya mengerti perasaan lelaki ini

"aku gak akan pergi selama gak kamu suruh kak, aku selalu disini buat kamu jangan khawatir, gak ada yang bisa ngambil aku dari kamu kak" ucapnya sambil mengusap pelan punggung harsean














































-Memory-























Naretha Xia Adiratama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Naretha Xia Adiratama

Sebastiano Mingie Valentino

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sebastiano Mingie Valentino

MemoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang