"Kata nenek arti dari nama Heeyoung itu 'gadis yang membawa kebahagiaan dan kesejahteraan ke mana pun ia pergi' tapi... Kenapa malah sebaliknya? Heeyoung pembawa sial ya?" -Lee Heeyoung
"Hao gak akan pernah ninggalin Hee sendirian lagi. Hao akan jag...
"Kak, kalian berdua selama ini ke mana gak pernah keliatan?" tanya Heeyoung menginterogasi.
Karina mengambil napas, menenangkan dirinya terlebih dahulu sebelum menjawab pertanyaan tersebut. "Sebenernya Kakak mau sekolah buat ujian, tapi Seunghwan nyuruh kita berdua untuk izin dulu."
Heeyoung spontan menatap kakak laki-laki nya itu. Ada urusan apa mereka sebenarnya? "Kejadian kesurupan dan pemberontakan Karina beberapa minggu lalu ternyata sempat viral di internet. Banyak komentar negatif tentang sekolah kita," Jeno ikut menjelaskan.
"Desas-desus mulai bertebaran. Bahkan ada yang komen bapak pembina itu pembunuh lah, koruptor, dan semacamnya," ujar Karina.
"Sampe di klimaks, dia bener-bener marah setelah bacain komentar di komunitas online. Banyak ujaran kebencian dan permintaan memindahkan para anak-anak yang bersekolah di sana. Dari situlah dia berniat membunuh Karina, sekaligus gue juga. Karena dia tau kita berdua punya beberapa bukti yang bisa menjatuhkan nama baik SMA ZE1," tutur Jeno.
Heeyoung dan Hao hanya terdiam fokus mendengarkan penjelasan sepasang kekasih tersebut. Namun ada pertanyaan lain yang ingin ditanyakannya. Bagaimana Seunghwan bisa berada di sini? Ada urusan apa? Dan bagaimana mereka bisa mengetahui apa yang pria jahat itu rencanakan?
Fyi, pria yang dimaksud bukanlah kepala sekolah. Hanya guru yang digolongkan sebagai orang terpenting di SMA ZE1.
"Untuk alasan kenapa Kakak lo bisa di sini, biar dia aja yang jelasin. Kunci keselamatan kita, Seunghwan yang megang," timpal Jeno menepuk bahu lelaki di sampingnya.
Seunghwan mulai tersipu malu dengan perlakuan Jeno padanya, katingnya itu mengucapkan kata terima kasih dan beberapa pujian. Perubahan yang terlihat begitu mendadak, dia bukanlah Seunghwan yang selama ini Heeyoung kenal.
Kedua orangtua Karina ada di satu ruangan yang sama dengan mereka sekarang. Ternyata suami istri itupun tahu perihal masalah yang menimpa anak perempuannya. Menurut penjelasan Karina, gadis itu telah berusaha keras bernegosiasi dengan kedua orangtuanya.
Suami istri ini baru mengetahui masalah tersebut sejak beberapa hari lalu. Mulanya mereka ingin menindaklanjuti konflik yang sengaja dibuntukan oleh pihak sekolah, dengan cara melalui hukum. Namun niat mereka dienyahkan oleh Karina. Dia berkata itu bukanlah keputusan yang tepat.
Seluruh warga sekolah sudah paham dengan kelicikan dan taktik SMA ZE1 yang ternyata dialihkan oleh guru itu. Sebelumnya sudah pernah dituntut, entah bagaimana pria itu selalu berhasil memenangkan persidangan. Bahkan senior dari sekolah tak ada satupun yang berani angkat suara atau mengadukan hal tersebut.
Jeno dan Karina pernah menanyakannya kepada beberapa lulusan pelajar di SMA ZE1, akan tetapi mereka tak mau berkata jujur.
"Tempat kalian belajar sekarang adalah SMA terbaik di Korea Selatan, bakal jadi masalah besar kalo nama baik yang selama ini dipuja tercemar," ujar ayah dari Karina. "Gak semua kesempurnaan murni luar dalam."
