Godric Hollow, Great Britain, 6 August 1985
Seminggu, adalah waktu yang cukup bagi mereka untuk menyerah. Menerima kemungkinan besar bahwa putra mereka telah meninggal. Meskipun dalam hati mereka tetap percaya bahwa putra mereka akan kembali pada mereka. Dan mereka bisa menebus semua kesalahan bodoh yang pernah mereka lakukan. Harapan kosong yang nyaris membuat mereka juga merasakan kekosongan yang sangat berdampak dalam kehidupan mereka.
Siapa yang akan menyangka, kalau akhirnya bocah yang tak pernah mereka perhatikan itu begitu membuat hidup mereka menjadi sangat berbeda? Setiap sudut ruangan di Godric Hollow yang secara tak langsung membuat mereka mau tak mau mengingat bocah berambut
hitam dengan wajah yang... takkan bisa mereka ingat. Heh, bahkan ingatan akan wajah putra mereka itupun hanyalah sebuah gambar samar nan buram di pikiran mereka.
"Harry, kamu dimana sayang? Maafin Mom, Maafin kami! Kami telah berbuat tak adil padamu" dengan mendekap erat boneka naga yang kebetulan mereka ketahui sebagai mainan putra mereka, Lily menangis kencang. Semua mainan itu bukanlah dari mereka. Tak ada satupun barang yang dimiliki Harry merupakan pemberian mereka. Hanya kain panjang yang membedong Harry waktu lahirlah... satu-satunya barang yang mereka berikan. Bukan! Satu
satunya hal yang mereka berikan.
Kain panjang yang entah bagaimana caranya terpasang rapi di tubuh boneka yang berukuran sangat besar bagi anak kecil itu. Hati James dan Lily serasa teriris sembilu. Meskipun sembilu itu sudah mereka cabut, tetap saja ada sedikit bagian yang tertinggal namun sangat menyakitkan. Betapa mereka sama sekali tak pantas di sebut sebagai orang tua. Satu – satunya hal yang bisa membuat mereka mendapat panggilan Mom dan Dad hanya karena merekalah Harry bisa berada di dunia yang sangat tak adil bagi mereka ini. Dunia yang mungkin saja sangat ingin ditinggalkan oleh bocah malang itu. Kembali, tetesan air mata yang belum pernah mereka keluarkan untuk Harry berjatuhan. Penyesalan, hanyalah penyesalan yang mereka miliki saat ini.
Brak!
"James!!!!"
Suara hempasan pintu dan pekikan nyaring tamu yang masuk membuat 3 orang yang berada di kamar Harry tersentak. Mereka segera berlari menghampiri pelaku yang tengah mengatur pola pernafasannya. "Katakan apa yang terjadi Sirius. Sebelum aku mengutukmu!" suara dingin penuh ancaman itu membuat sang pelaku menelan salivanya dengan susah payah.
"A...Aku mendapatkan ini, saat berjalan-jalan di hutan belakang," menyodorkan sebuah sobekan kain, Sirius Black berbicara dengan wajah pucat.
"I... ini... pakaian Harry, Mom! Pakaian yang dikenakan oleh Harry saat malam itu! Ini... maksudnya... tidak! Itu tidak mungkin kan Dad? Harry masih hidup kan? Mom! Harry baik baik saja kan? Jawab aku! Uncle Siri!!!"
Hening, hanya wajah menunduk yang penuh kesedihanlah yang menjawab pertanyaan Harrietta. Ini... adalah peristiwa yang takkan pernah bisa bocah perempuan itu hapuskan dari
ingatannya. Sebelum kegelapan menelan seluruh kesadaran yang masih bisa dipertahankannya.
"Sirius... jelaskan!" perintah Lily dengan nada dingin nan menusuk. Tangannya memeluk erat tubuh Harrietta yang limbung.
Sirius Black menelan salivanya dengan berat. Apa yang harus dikatakannya? Dia juga tak begitu tau dengan kejadian yang menimpa kembaran putri baptisnya itu. Sobekan kain ini... kemungkinan besar karena... "hewan buas ataupun penyihir gila melukai Harry di hutan belakang?" ucap Sirius tidak yakin.
"Kau pasti berbohong!" bentak James kalap. Dia mencengkeram erat kerah jubah penyihir yang dipakai sahabat baiknya itu.
"Tidak James. Aku menemukan ini di sana. Aku juga tidak tau kejadian pasti yang menimpa Harry. Maafkan aku Prongs," jelas Sirius dengan wajah sedih. Dia paham perasaan sahabat baiknya itu. Bagaimanapun juga... sahabatnya itu adalah orang tua Harry. Meskipun tak pernah memperhatikan putra bungsunya itu. Sirius menghembuskan nafas berat dan menatap iba pada kepala keluarga Potter itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Chosen One
FanfictionHarry tidak dianggap keluarganya sendiri karena Harrietta merupakan anak yang mereka anggap terpilih. Makanya Harry menghilang dari keluarga Potter. Tetapi kemudian dia diangkat anak oleh seorang bangsawan Virginia. Dan dia memasuki Hogwarts dengan...