Part 6

328 51 0
                                    


Jefferseon Mansion, Virginia, 22 September 1987

Frede tengah asyik berkutat dengan ramuan barunya saat seekor burung hantu mengetuk jendela ruangan itu. Bersikap waspada, pemuda 32 tahun itu segera menuju jendela. Mengerutkan keningnya saat mengenali logo surat yang dibawa sang burung hantu pos. Dengan penuh pertimbangan, Frede mengambil surat itu dari sang burung hantu yang langsung beruhu riang dan kembali ke tempatnya.

"Hogwarts? Bagaimana mungkin, surat ini bisa ke sini? Siapa yang ditujunya?" Frede membolak – balik kertas itu penasaran. Iris madunya membola saat menatap nama yang tertulis di logo amplop 'To Harry James Potter'. "Apa maksudnya ini? Siapa yang... jangan – jangan...DANIEL!!!" Frede berteriak nyaring yang menggetarkan seisi mansion. Daniel yang tengah berkonsentrasi dengan ramuannya langsung terlonjak kaget. Huh, dia menatap ramuannya yang jatuh dan sukses membuat ledakan kecil di laboratorium itu.

Dengan tergesa, semua penghuni mansion bergegas menuju sumber suara, mengingat hari ini adalah hari bersantai mereka, jadi semua penghuni Mansion sudah berkumpul sedari tadi malam. "Frede, kenapa kau berteriak?" tanya Kyle dengan wajah mengantuk. For God's Sake, dia baru saja tertidur selama 3 jam!

"Mana Daniel?" Frede balik bertanya saat tak melihat bocah 11 tahun itu diantara mereka.

"Ada apa Uncle Fre? Kau sukses membuat ramuan baruku gagal dan meledakkan laboratorium" cela Daniel dengan wajah ditekuk. Dia menatap nyalang pada pamannya, yang sudah mengacaukan semua hasil kerja kerasnya itu.

"Baca ini, dengan keras" perintah Frede seraya menyodorkan surat yang diterimanya tadi. Ekspresinya terlihat tegang.

Menurut, Daniel membaca dengan nada datar. "Dear Mr. Harry James Potter wherever you are. Sesuai dengan tradisi Hogwarts School of Witchcraft and Wizardy, anda terpilih sebagai salah satu murid kami. Sekolah akan dimulai pada tanggal 1 Oktober, dan Anda akan berangkat memakai Hogwarts Express di peron 9 3/4 Stasiun King Cross. Perlengkapan untuk murid kelas satu terlampir, dan Anda bisa menemukannya di Diagon Alley. Kami menunggu kedatangan anda, dan selamat menikmati hari anda. Yours Faithfully, Hogwarts School." Daniel mendongak lalu menatap mereka satu – persatu. "Jadi... siapa itu Harry James Potter?" tanyanya pada Frede yang mematung.

Terlihat semua orang saling pandang resah. Mereka semua tau kalau Daniel bukanlah putra kandung Jefferson. Tapi mereka sudah menyayanginya. Mereka tak ingin berpisah dengan bocah bermata emerald menawan itu. Apa yang bisa mereka lakukan sekarang, saat sebuah surat dari sekolah antah barantah datang ke tempat ini? Ingin membawa Daniel mereka pergi?

Daniel menaikkan sebelah alisnya, 5 menit terisi dengan keheningan sebelum kemudian Daniel tersentak kaget. "Jadi... Harry James Potter ini... aku? Dad? Uncle Fre?"

"Daniel... Daddy bisa jelaskan semuanya" ucap Kyle dengan wajah pucat.

Daniel berkedip pelan, menatap penuh tanya pada 7 orang dewasa di depannya. "Jadi... apa yang bisa dijelaskan...Daddy?" tanya bocah itu setelah lama menunggu dalam keheningan.

Glup!

Kyle meneguk salivanya berat. "Jadi begini..." Kyle menarik nafasnya. "Aku menemukanmu 2 tahun lalu di Charlottesville. Kau pingsan di kursi taman yang diselimuti salju. Tubuhmu compang – camping penuh luka. Aku tidak tau apa yang terjadi padamu, karena itu aku

membawamu pulang. Frede merawatmu dan mendapatkan hasil kalau kau mengalami amnesia. Dan aku memutuskan untuk mengangkatmu menjadi puteraku. Menjadi bagian dari kami" jelasnya dengan wajah sedih. Dia cemas kalau – kalau Daniel akan pergi menjauh darinya. Dia tak mau kehilangan permata hatinya itu.

The Chosen OneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang