Serena, atau lebih dikenal sebagai Ratu Perang itu menatap sosok manusia berdarah Nymph di hadapannya dengan ekspresi lembut. Sejak pertama kali ia berada di hutan ini, belum ada satupun makhluk yang berani mendekatinya. Tidak peduli, meskipun dia bukanlah sosok yang jahat dan kejam.
Lady Magic menganugerahinya kekuasaan untuk menguasai Hutan Suci dan kekuatan untuk membawa kemenangan pada pihak yang ia pilih. Namun, tetap saja banyak makhluk yang merasa terintimidasi olehnya, sehingga menjadikan dirinya sebagai Ratu yang menyendiri. Tanpa seorangpun teman, apalagi sosok yang bisa ia percayai.
Seribu, dua ribu, entah berapa ribu tahun berlalu sejak saat itu. Dan Serena sudah pasrah akan takdirnya untuk menjadi seorang Ratu yang selalu sendirian. Tanpa bisa menikmati rasanya persahabatan dan kebersamaan.
Namun kehadiran malaikat kecil bermata emerald itu mengubah pandangan dan hidup Serena.
Dan sampai kapanpun, Serena akan selalu berterimakasih kepada Lady of Fate yang telah mempertemukan Serena dengan malaikat kecil itu.
***
Somewhere in the forest, 6 years ago.
Daniel yang kala itu telah berumur 9 tahun tertawa puas ketika berhasil mengerjai para penjilat itu. Di depan ayahnya saja, mereka bersikap begitu rendah dan sangat memuja, tapi ketika ayahnya berbalik, nada penuh meremehkan dan menghina keluar bersama dengan kata-kata kotor mereka untuk sang Viceroy.
Emang sih, saat ini Daniel dan keluarga tidak berada di Virginia, melainkan di wilayah kekuasaan Ratu Inggris. Tapi setidaknya, hargai dong kehadiran mereka sebagai tamu kehormatan. Bukannya bermuka dua seperti itu. Padahal cuma pelayan tapi sudah begitu angkuhnya. Bagaimana kalau nanti dia mendapatkan promosi dan naik jabatan? Bisa-bisa semua orang teraniaya!
Uh... ngomong-ngomong, Daniel dimana ya?
Iris safir yang sesaat lalu dipenuhi kilat kejahilan langsung berubah menjadi kebingungan. Daniel menatap sekeliling yang hanya dipenuhi oleh pepohonan dan rerumputan. Mengalirkan magiclia ke seluruh tubuhnya, Daniel memutuskan untuk menjelajahi hutan tersebut dan mencari jalan keluar.
Begitu fokusnya melangkah dan menatap sekitarnya, Daniel sama sekali tidak menyadari kalau dia telah memasuki wilayah tertentu yang tertutupi barrier transparan. Dan begitu menginjakkan kaki di tanah hutan yang berbeda itu, seberkas cahaya langsung menyelimuti tubuh Daniel dan menghilangkan glamour yang dia pakai.
Menampilkan sesosok berambut hitam berantakan dengan mata emerald yang dipenuhi cahaya. Juga, sepasang sayap berwarna kehijauan yang terkembang di punggungnya.
Melebarkan matanya bingung, Daniel tanpa sadar memasang pose defensif.
Meskipun dia masihlah kecil, Daniel tau kalau ada sesuatu yang aneh di hutan ini. Dan sesuatu itu berhubungan erat dengan sihirnya. Magiclia yang bersinar keemasan menyelimuti kedua kepalan tangan Daniel ketika bocah itu berjalan semakin memasuki hutan tersebut.
Dengan sangat hati-hati, Daniel menyusuri jalanan yang dipenuhi pepohonan dan rerumputan itu. Iris emeraldnya menatap setiap sekitar dengan pandangan tajam. Dan semakin masuk ke hutan, semakin meningkat kewaspadaan Daniel.
Crack!
Satu suara tersebut membuat Daniel langsung berbalik dan bersiap menyerang. Namun magiclia-nya tiba-tiba menghilang ketika matanya bersitatap dengan sepasang mata emas dari sosok bersayap dihadapannya.
...
Tidak merasakan adanya ancaman dari sosok cantik tersebut, Daniel merilekskan tubuhnya dan menghilangkan aura defensifnya. "Who are you?" tanya Daniel dengan nada kekanakan.