Part 7

135 18 0
                                    

"Remus~ aku merindukanmu~" Harry memeluk Remus erat tanpa berniat ingin melepaskannya.

Remus tersenyum lembut dan mengusap punggung Harry. "Aku juga cub. Aku juga," gumamnya rendah.

"Bagaimana kau bisa berada di sini? Aku baru saja mau merencanakan sesuatu untuk menjemputmu dan membuat sedikit kekacauan bagi para anggota Orde," tanya Harry melepaskan pelukan sambil mempoutkan bibirnya.

Remus mengusap rambut Harry yang sudah semakin panjang itu dengan tatapan sayang. "Seseorang mengetahui tentang aku yang keluar dari Orde dan menjemputku di suatu tempat yang aku sendiri tidak ketahui," jawabnya.

"Kau... keluar dari Orde? Mengapa?" Harry menatap polos.

"Menurutmu mengapa hm?" Remus balik bertanya dengan nada menggoda.

"Uh... karena... kau berantem dengan Sirius Black?"

Remus tertawa kecil dan menggeleng pelan, "tidak sesimpel itu Harry."

"Huh? Lalu?" Harry memiringkan kepalanya bingung.

Remus tidak menjawab, melainkan mengusap rambut Harry lembut. Harry mengerjap pelan, masih tidak terlalu paham arti dari perlakuan Remus.

'Karena dirimu, Harry. Aku tidak mau berhubungan lagi dengan orang-orang yang sama sekali tidak mempedulikan dirimu. Cukup sekali aku terluka karena mereka membiarkanmu pergi. Kali ini aku akan melindungimu, selamanya' batin Remus penuh tekad.

***

Tom selesai berbicara dan menatap inner circle di hadapannya dengan penasaran. Selain itu, setelah memastikan para minion kesukaannya itu memahami ucapannya dengan baik, Tom menatap Harry yang dengan santai duduk diantara para minion Tom. Harry sendiri bersikap seolah-olah dia berada di rumahnya sendiri, membuat Tom menggeleng pelan.

Harry kemudian mengangguk paham, memahami pentingnya perjanjian kerjasama yang akan ditandatangani pihak Dark Lord dengan pihak Dwarfs dan Dryad. Selama beberapa hari terakhir, Tom memang selalu memintanya untuk tinggal selesai rapat dengan inner circle dan membicarakan langkah mereka selanjutnya.

Meskipun sampai saat ini Tom belum berniat untuk mengumumkan kehadirannya kembali ke dunia sihir dan memulai teror, Tom tau kalau pihak Orde sudah bersiap untuk melawan mereka. Terimakasih pada Severus, yang walaupun enggan tapi tetap setia memata-matai pihak Orde.

Well, terimakasih pada kenaifan dan keidiotan Dumbledore sebenarnya.

Kalau bukan karena Dumbledore terlalu percaya dengan kekuatan dan kekuasaannya, maka mungkin dia tidak akan pernah mempercayai Severus. Well, itu adalah kekalahannya dan kemenangan pihak Dark Lord.

"Tapi Father, bagaimana kalau para Dwarfs tidak setuju? Bagaimanapun juga, mereka dan Goblin tidak mempunyai hubungan yang cukup baik. Bagaimana kalau nanti malah membuat kegaduhan baru?" Harry tiba-tiba teringat sejarah yang pernah ia baca di salah satu buku.

"Maka biarkan mereka menyelesaikannya."

"Huh?" Harry menatap tak percaya pada Tom yang sedang sibuk membolak-balik lembaran perkamen di hadapannya. "Maksud Father?"

"Biarkan pemimpin mereka masing-masing untuk melakukan konfrontasi kalau memang itu yang mereka inginkan. Tapi setelah masalah itu selesai, maka mereka harus menaati apa yang telah kita sepakati bersama. tak peduli kalau mereka memang tidak berhubungan baik."

"O-key," Harry mengangguk ragu. "Bagaimana dengan Dryad?"

"Apapun masalah yang mereka miliki, mereka akan menyelesaikannya. Di hadapanku atau tidak. Kontrak yang akan kita tandatangani bersifat mengikat dan akan membunuh siapa saja yang berusaha untuk melanggar kontrak tersebut," jelas Tom santai.

The Darkness RevengeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang