Remus tidak tahu apakah keputusannya untuk keluar dari Order dan meninggalkan kekasihnya adalah keputusan yang tepat. Tapi, Remus sudah tidak bisa tetap bertahan di sebuah organisasi yang sama sekali tidak peduli dengan nasib Harry. Harusnya James dan Lily-lah yang bersikeras untuk menyelamatkan Harry. Tapi mereka jugalah yang paling tidak peduli dengan putra mereka itu!
Apanya yang menyesal kalau begitu? Apa guna tangisan mereka sewaktu Harry menghilang kalau begitu? Apa gunanya ucapan-ucapan penyesalan mereka teriakkan pada dunia sewaktu Harry menghilang, kalau nyatanya setelah Harry ditemukan, mereka sama sekali tidak peduli?
Mereka hanya peduli pada anak dalam ramalan. Bukan berarti, Remus tidak peduli pada Harrietta. Remus menyayangi gadis itu. Tapi... semakin hari pertumbuhan Harrietta semakin tidak terkendali. Ada kegelapan di hati Harrietta yang Remus sama sekali tidak bisa pikirkan asalnya darimana.
Harrietta itu bukanlah sosok yang... senang terlibat dengan Darks Art, namun setelah hampir satu tahun Remus mengajari gadis itu... Remus tau kalau Harrietta perlahan-lahan memeluk ilmu hitam dengan senang hati. Dan Remus takut, kalau hal itu sama sekali tidak di sadari siapapun. Meskipun Remus sudah mencoba menjelaskan ketakutannya pada James dan yang lainnya, tak seorangpun percaya padanya, dan terlalu mempercayai kata-kata... Dumbledore.
Remus menggeram marah ketika nama itu melintas di benaknya. Ini semua salah pria tua itu! Kalau bukan karena organisasi yang didirikannya, Dark Lord tidak akan pernah mengincar Potter! Kalau bukan karena pria tua itu memaksa keluarga Potter bersembunyi di tempat yang sangat dikenali Dark Lord, takkan ada kejadian 15 tahun lalu! Tidak! kalau pria tua sialan itu tidak mengadakan wawancara dengan Trelawney di pub milik adiknya, maka ramalan itu takkan terdengar ke telinga Death Eater dan melaporkannya pada Dark Lord! Kalau-
Tunggu dulu!
Remus mengerutkan keningnya. Sebuah pikiran melintas di benaknya yang mau tak mau membuat pria itu meneguk salivanya berat. Itu... tidak mungkin kan?
Dumbledore tidak mungkin sengaja membiarkan ramalan itu bocor ke mata publik dan membahayakan anggota organisasinya sendiri kan? Dumbledore tidak mungkin sengaja mewawancarai Trelawney di tempat umum itu karena mengetahui banyaknyaa Death Eater undercover yang berada di pub itu kan? Dumbledore tidak...
ASTAGA!
Jangan bilang Dumbledore memang sengaja! Jangan bilang semua itu... sudah direncanakan kakek tua sialan itu!
Oh tidak! tidak! tidak mungkin!!
"Semuanya yang kita lakukan sekarang adalah demi The Greater Good. Dan kita akan melakukan apapun untuk mencapainya!"
Sepenggal kalimat yang diucapkan Dumbledore di salah satu rapat yang pernah dihadiri Remus tiba-tiba terlintas di benaknya.
Astaga!
Remus mengusap wajahnya yang tiba-tiba di hiasi keringat dingin. "Kau tidak mungkin sengaja merencanakan semuanya, kan, Albus?" bisiknya lirih dengan ekspresi terluka.
***
Remus selesai membereskan semua barang-barangnya yang ada di kamar Sirius. Remus sudah tekad akan keputusannya untuk tidak akan pernah kembali ke rumah ini dan berada satu ruangan dengan keluarga Potter. Remus sudah kehilangan Harry satu kali, dan Remus bersumpah tidak akan membiarkan dirinya sendiri kehilangan cub-nya itu sekali lagi.
Remus akan memastikan semuanya, atau dia bisa mati berusaha!
"Remus, kumohon... kau tidak-"
"Stop it Sirius! Just stop!" Remus mengecilkan kopernya dan memasukkannya ke dalam saku. Kemudian dengan satu ayunan tongkat, ruangan kembali rapi seperti semula. Setelah itu, Remus menatap keka.. no, mereka bukanlah pasangan lagi. "Keputusanku sudah bulat. Aku tak bisa tetap bersama kalian, ketika kalian sama sekali tidak mempedulikan Harry."