KOD-4

934 119 7
                                    

Nathan mengulurkan tangannya dan baru saja tangan Thea mau menggapai tangan besar itu seseorang menarik tangannya dengan cepat.

Nathan menatap bengis orang itu yang tak lain adalah neneknya,"kau tidak berhak atas cucuku karena kau telah mengambil suamiku dan perjanjian kita berakhir " sarkas neneknya dengan tajam.

Nathan tertawa pelan,"Jiwa suami sudah sepantasnya aku ambil tapi janji tetaplah janji" balas Nathan dengan tenang tapi mata hitamnya terlihat sangat mengintimidasi.

"Nek,jadi semua yang Nathan bilang itu benar kalo kakek—"

"Benar dan dia sudah bertanggungjawab atas semuanya, kau tenang saja dia tidak akan bisa menikahi mu" terang sang nenek yang masih menggenggam tangan Thea.

"Berikan cucumu atau aku akan—"

"Tidak,bunuh aku kalau itu mau kalian" potong sang nenek dengan nada berani.

Nathan hanya tersenyum tipis lalu matanya menjadi merah lalu ia melesat bak angin dan mencengkeram leher nenek Margaretha dengan kuat hingga membuat wanita tua itu tak bisa bernapas.

Thea yang melihat itu sangat ketakutan,"Hentikan Nathan,lepaskan nenek ku " teriak Thea mencoba menolong sang nenek.

Namun tubuhnya terhempas saat sayap hitam milik Nathan mengepak,ia terdorong hingga punggungnya terbentur ranjang.

"Tolong!!,Mikha tolong gue!!" teriak Thea namun nampaknya Nathan sudah menutup semua akses hingga tidak ada yang bisa mendengar Thea.

"Kau sangat pantas mati dan jiwamu akan kuberikan pada cuberus,wanita tua" desis Nathan yang nada suaranya berubah menjadi lebih berat.

"Matilah" kuku tangan Nathan makin menancap ke leher nenek Margaretha.

Thea semakin ketakutan saat melihat mata neneknya yang mulai memutih,ia harus segera bertindak dan ia tak punya pilihan lain selain memeluk Nathan berharap kemarahan iblis itu mereda.

Thea bangkit dan langsung berlari memeluk tubuh Nathan mengabaikan rasa panas di dadanya yang mulai terasa.

"Hentikan, ku mohon hentikan Nathaniel" lirih Thea membuat cengkraman tangan Nathan mengendur.

Ia melepaskan nenek Margaretha dan berbalik menghadap Thea,mata merahnya berangsur menghitam kembali dan ia langsung memeluk Thea melingkupi tubuh mungil gadis itu dengan sayap besarnya.

"Panas,panas" rintih Thea memegang dadanya.

Nathan mengecup kening Thea yang mulai berkeringat dan ia menempelkan tangannya ke dada Thea untuk meredakan rasa panas yang dirasakan Thea karena amarahnya.Ia meniupkan angin hingga Thea tertidur.

Ia langsung mengangkat tubuh Thea,"terbayar sudah penantianku selama ratusan tahun, kau akan menjadi ratuku" ucap Nathan lalu membawa Thea keluar dan menghilang secapat angin.

Nenek Margaretha hanya bisa menatap mereka,ia tak bisa berbuat apapun dan ia merasa sangat menyesal.

......

Nathan membaringkan tubuh Thea dengan hati-hati di ranjang nya, ranjang khusus untuk ratunya.Ia mengusap kening Thea perlahan,ia tersenyum saat melihat dahi gadis itu mengerut tanda terganggu.

Thea perlahan membuka matanya dan hal pertama yang dilihatnya adalah Nathan yang masih dengan senyum manisnya.

"Dimana nenek?" tanya Thea lalu langsung duduk.

"Dia ada dirumahnya" balas Nathan baru saja ia akan mengulurkan tangannya untuk mengusap rambut Thea namun langsung di tepis oleh gadis itu.

"Jangan sentuh aku dengan tangan kotor-mu" desis Thea tak suka.

"Kenapa tadi kau menerimanya dengan suka cita?" tanya Nathan dengan nada tak sukanya.

"Sebelum ku tahu bahwa kau itu iblis jahat yang membunuh kakekku" balas Thea mendorong  tubuh Nathan karena terlalu dekat dengan dirinya namun badan besar pria itu tak bergeser sedikitpun.

"Bawa aku kembali pulang" lanjut Thea.

"Tidak akan,kau akan menikah denganku dan akan menjadi ratuku"

"Tidak akan pernah" mata mereka saling menatap.

"Renungkan sikapmu,temui aku saat kau sudah tenang" ujar Nathan memilih untuk pergi karena tak mau menyakiti gadisnya itu jika ia tetap disana dengan sikap keras kepalanya Thea.

Thea mendengus saat mendengar suara pintu terkunci dari luar,ia mendesah lelah mungkin malam ini ia akan merencanakan bagaimana cara kabur lalu besok ia akan melaksanakan rencana itu.

Thea memilih berbaring dan matanya menangkap sebuah pigura dengan foto dirinya dengan Nathan tapi anehnya foto itu tampak usang.

Ia mengusap foto usang itu,ia membalik figura yang tampak cantik dengan ukiran ulir dan sepertinya terbuat dari emas.

Ia melihat tulisan tangan di belakang figura itu.

"Kau akan melihatku lagi,jangan bersedih tuanku karena aku tidak akan pergi lama,Roseline" baca Thea pada foto itu.

Kepala Thea tiba-tiba berdengung sebuah bayangan  pria dan wanita yang tampak bahagia,mereka tertawa riang sembari berjalan di taman bunga terus berputar kaset rusak.

Ia memegang kepalanya dan kembali terjatuh pingsan, Nathan membuka pintunya saat mendengar gadisnya terjatuh.

Ia menghampiri Thea dan memeluk tubuh gadis itu dan matanya menangkap sebuah pigura yang masih dalam genggaman tangan Thea.

"Rosseline kau akan kembali padaku tapi kenapa sesulit ini" gumam Nathan dengan terus mengecup kening Thea.

~TBC~

Gimana kalian terkaget-kaget gak??,apa udah ada yang nebak wkwkw kayanya sih belum hehe...

Jangan lupa vote yeorubun.

Kalian tim Nathan??

Atau Tim Thea???

Apa Rosseline??

Rosseline dan Nathaniel.

Follow my ig: xx_sunskiee


King of DraknestTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang