Sebelum baca silahkan follow dulu...
Althea Valerie seorang gadis yang selalu memimpikan hal yang sama selama lima belas tahun, ia memimpikan seorang pria berwajah yang sangat tampan sejak berumur lima tahun dan orang itu selalu menyebutnkan bahwa d...
Thea dan Nathan tiba di Vatikan setelah perjalan panjang,mereka langsung diantar menuju kastil yang tampak lebih besar dari milik Nathan.
"Akhirnya kau dapat menikahinya juga?" tanya seseorang yang tiba-tiba saja sudah duduk di salah satu sigahsana disana.
"Aku kan mendapatkan apapun yang aku inginkan" balas Nathan sombong.
Pria paruh baya itu tertawa dengan keras,"Bagus,selamat datang Thea di kerajaan kami" Thea hanya tersenyum walau ia sedikit takut melihat pria yang berjalan mendekat kearahnya.
Tanpa sadar ia meremas lengan kemeja Nathan membuat pria itu menoleh,"Kau membuatnya takut" kata Nathan lalu menarik tangan Thea untuk digenggam.
Pria itu tak menghiraukan ucapan Nathan dan malah semakin mendekat pada Thea,ia mengulurkan tangannya, "Boleh aku melihat tanganmu Thea?"
Thea menatap Nathan yang mengangguk pelan akhirnya dia mengulurkan tangannya walau ragu,pria itu langsung menggenggamnya erat.
"Luar biasa,dia memang punya garis kerutan yang hebat pantas kau tidak bisa lepas" ujar pria yang merupakan teman yang sangat dekat dengannya itu.
"Benar Billy dia terlalu kuat bahkan beberapa imortal pun merasakan semua itu" balas Nathan sembari tersenyum miring.
"Baiklah,nikmati liburanmu aku ada perjamuan agung dulu" pamit pria bernama Billy lalu keluar dari kastil.
"Perjamuan agung?" lirih Thea dengan nada bingung.
"Kau akan tahu nanti sayang,ayo kita pergi" ajak Nathan.
"Kita tidak akan menginap disini?"
"Tidak,aku hanya ingin pamer saja kalau aku sudah mendapatkanmu"
Lalu mereka keluar dan menaiki mobil yang membawa mereka kesini,mereka tiba di sebuah hotel yang sangat megah.
Mereka memasuki hotel itu dan langsung disambut oleh beberapa pegawai yang langsung mengantar mereka ke kamar yang akan di tempati.
Thea langsung menuju balkon dan melihat pemandangan yang di sajikan begitu indah hingga tanpa sadar ia tersenyum tipis.
"Kau suka disini?" tanya Nathan tepat di samping telinganya karena pria itu sedang memeluknya dari belakang.
"Suka,terimakasih Nathan" balas Thea membuat senyum itu mengembang di bibir Nathan.
"Mau jalan-jalan ada pameran seni di sekitar sini" tawar Nathan membuat Thea berbalik karena ia tertarik dengan tawaran itu.
"Benarkah?"
"Tentu kita bisa datang ke pameran seni dan malamnya kita bisa menonton opera di teater dekat sini juga"
"Wahhh,ayo aku ganti baju dulu" ujar Thea bersemangat lalu ia mengambil kopernya lalu memilih baju untuk ia gunakan.
Ia membawa baju itu ke kamar mandi untuk berganti baju.
Nathan memilih membuka kemejanya menyisakan celana bahan panjang,ia menutup matanya dan bibir terangkat sinis.
"Bau mu sudah tercium sejak tadi bukankah tidak sopan menguntit ku,Win?" ucap Nathan tanpa menoleh.
Dan beberapa saat kemudian tawa mengejek menguat membuat Nathan semakin marah,ia berbalik dan melihat Win berjalan dengan menyebalkan.
"Penciuman raja iblis ini memang luar biasa,aku tidak menguntit-mu tapi Thea" kata Win dengan wajah menyebalkan itu.
Nathan hanya diam lalu ia berjalan kearah Win,"Jangan harap kau akan mendapatkannya" bisik Nathan lalu tangannya menyentuh perut Win membuat pria itu mngerang keras.
Nathan mungkin hanya menyentuh tapi efeknya bisa membuat perut Win melepuh dan panas luar biasa.
"Nathan!!" panggil Thea yang baru saja keluar dari kamar mandi.
"Kenapa sayang?" tanya Nathan lalu menghampiri gadisnya itu.
"Siapa yang berteriak tadi?" tanya Thea mencari-cari asal suara
"Tidak ada siapa-siap,kau sudah siap?" tanya Nathan mengalihkan pembicaraan.
"Ayo,aku sudah tidak sabar" balas Thea antusias
Mereka pergi ke sebuah pameran disana mereka melihat beberapa pahatan patung yang menakjubkan tapi ada sebuah patung yang membuat Thea penasaran.
"Dia mirip seperti aku,Nathan" gumam Thea tapi masih bisa di dengar oleh Nathan,tangan gadis itu mencoba menyentuh patung itu.
"The Queen of Devil,dia adalah Rosseline jika kau ingin tahu" balas Nathan yang langsung membuat seluruh tubuh Thea meremang.
"Kenapa dia mirip denganku Nathan?" tanya Thea bingung.
Nathan memeluk Thea dari belakang dan mencium tengkuknya, "Karena dia adalah kau ratuku" bisiknya
