14 - Persiapan

15 2 0
                                    

Saat ini Bambam sedang mengamati Lisa yang sedang asyik menjahit.

Wajah istrinya itu sangat bahagia ketika baju-baju kecil itu akhirnya selesai ia jahit.

"Kenapa tidak beli saja daripada repot-repot menjahit?"

Lisa tersenyum.

"Jahitan sendiri lebih istimewa, karena dibuat dengan penuh cinta."

Bambam mengangguk.

"Membeli dengan uang hasil dari kerja keras juga cinta, kan?"

Lisa ikut mengangguk.

"Iya, dan baju-baju ini adalah gabungan cinta untuk anak kita. Ayang membeli semua bahan ini dengan bekerja, dan aku menjahitnya sampai menjadi sebuah baju."

Bambam mengambil salah satu baju yang selesai dibuat oleh Lisa.

"Aku hanya khawatir kalau nanti kamu kelelahan, Beb."

Lisa menghentikan aktivitasnya dan memandang Bambam yang kini juga tengah menatapnya.

"Terimakasih sudah mengingatkanku, Ayang. Tapi, menjahit baju-baju ini sama sekali tidak membuatku merasa lelah."

Lisa berusaha menyakinkan Bambam yang masih mengkhawatirkannya.

Bambam pun mengambil tangan kanan Lisa. Ia tahu kalau istri yang merupakan sahabatnya itu merasa tidak nyaman dengan kekhawatirannya.

"Baiklah, lakukan apapun yang kau suka. Tapi ingat, jangan berlebihan." pesan Bambam.

Lisa tersenyum dan mengangguk.

"Iya Ayang, aku jadi semakin cinta."

Bambam ikut tersenyum.

"Aku juga, Beb."

Bambam mengangkat tangan Lisa lalu menciumnya.

"Sekarang usia kandunganku sudah mendekati HPL. Jadi, apakah ada sesuatu yang ingin Ayang sampaikan?"

Bambam terdiam sebentar lalu kemudian menggenggam tangan Lisa dengan erat.

"Ayo kita rawat dan besarkan anak ini bersama-sama."

~

~

~

To Be Continue

Marry Me (Bambam ♡ Lisa)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang