part 3

21 1 0
                                    

Semua panitia telah berkumpul mengelilingi api unggun bersiap-siap untuk event mencari jejak.

Dani selaku ketua panitia, menjelaskan alur kegiatan dan siapa saja yang bertugas di event mencari jejak ini. Semua hal sudah dipersiapkan dan dirancang dengan begitu matang dan sempurna.

"Oke semuanya udah paham sama tugas masing-masing?" Dani memastikan bahwa semua sudah siap sedia tanpa ada halangan apapun.

Semua panitia mengangguk, tidak terkecuali Kayla.

"Kay, lo bisa jaga pos?" Tanya Dani memastikan, namun dengan raut wajah yang khawatir. Kayla adalah sepupunya yang sudah dia anggap adik kandungnya sendiri.

"Bisa kok Dan, beres. Udah sembuh juga."

Arkan yang khawatir dengan kekasihnya, segera membuka suara. "Dan, gue temenin Kayla ya? Takut ada apa-apa, tugas gue biar di gantiin yang lain."

"Kayla kan udah di temenin Cery, Ar." Sergah Dani.

"Ya jaga-jaga aja, takutnya tiba-tiba pingsan kayak tadi kan gak mungkin Cery gendong Kayla."

Kayla hanya diam memandang Dani dan Arkan secara bergantian.

"Udahlah Dan, biarin aja Arkan mau jagain Kayla. Kasian baru jadian udah terpisah." Goda Cery yang kemudian mendapatkan tatapan tajam dari Kayla.

"Terserah aja lah. Mal, lo bisa gantiin Arkan jaga di pos 1?" Dani beralih pada Kemal yang hanya berjarak 2 orang darinya.

"Oke-oke aja sih, malah lebih deket." Jawab Kemal pada Dani.

"Dan lo Ar, jangan macem-macem di hutan cuma karena lo pacarnya Kayla. Hati-hati soalnya kalian ada di pos 5, pos paling jauh masuk hutan." Pesan Dani dengan raut wajah serius.

"Lo kayak gak tau gue aja, gue gak bakal ngapa-ngapain. Gue cuma mau jagain cewek gue aja." Sergah Arkan meyakinkan Dani.

"Oke buat semuanya sekarang siap-siap, jangan lupa bawa senter sama handy talky nya soalnya gak ada sinyal di sini. Sebelum bubar, kita berdoa dulu."

Dani memperhatikan sekitar, lalu memberi aba-aba. "Berdoa menurut keyakinan masing-masing, berdoa dimulai!" Semua orang menunduk, berdoa dengan begitu khusyuk.

Selesai berdoa, semua panitia berpencar pada tugas masing-masing. Sebagian bertugas menjaga pos, sebagian lagi bertugas menjaga camp dan membangunkan para peserta camp.

Arkan merangkul Kayla yang berjalan disampingnya. Disambut dengan wajah sinis Cery yang berjalan disamping Kayla.

"Iri lo, Cer?" Goda Arkan.

"Dih, gak sudi gue iri sama kalian." Jawab Cery ketus yang disambut tawa cekikikan Arkan dan Kayla.

Dani yang melihat Arkan merangkul Kayla, merasa sedikit geram.

"Ar, jaga jarak lo dari Kayla! Jagain ya jagain gak usah aneh-aneh, pakek acara rangkul Kayla. Awas aja lo kalo sampek sepupu gue kenapa-napa."

Arkan melepas rangkulannya, "Siap pak bos."

"Mampus lo di marahin."

"Sirik aja lo." Cibir Arkan.

"Udah ih kalian kenapa coba? Jangan ribut-ribut di hutan, pamali." Ujar Kayla berusaha melerai.

"Yaudah bentar aku mau nyalain senter dulu." Arkan mengeluarkan senter yang ada di sakunya.

"Kalian gak bawa senter?" Tanya Arkan mendapati kedua hadis itu hanya diam, tidak menyalakan senter.

Namun, keduanya hanya menggeleng memberi isyarat jawaban tidak.

"Handy talky bawa kan?"

"Bawa kok." Jawab Kayla dan Cery bersamaan.

Petaka Bumi Perkemahan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang