3

2 1 0
                                    


JEBAL BGTT KALO ADA TYPO MOHON KASI TAU CEWENYA VERNON INI YA GESS

JEBAL BGTT KALO ADA TYPO MOHON KASI TAU CEWENYA VERNON INI YA GESS

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ambulans melaju mendekat menuju IGD Rumah sakit Karima. Dengan cekatan, petugas ambulans tersebut mendorong brankar yang diisi oleh gadis korban kecelakaan yang disebabkan oleh Jeevan dan membawanya keluar dari ambulans. Petugas kesehatan yang bertugas pada IGD malam ini dengan sigap membantu petugas ambulans yang mendorong keluar brankar tersebut.

Jeevan dengan cepat menyesuaikan langkahnya dengan petugas ambulans dan petugas kesehatan yang ada. Ia berharap gadis itu dapat bertahan. Salah satu perawat menepuk pundak Jeevan. Ekspresi yang tadinya cemas tersebut dengan cepat tergantikan menjadi ekspresi kaget. "Dengan keluarga pasien?" Tanya perawat yang menepuk pundak pemuda tersebut.

Jeevan menggaruk kepalanya yang tak gatal, ia memang tidak lancar berbahasa Indonesia karena jarang menggunakan bahasa itu selama ini, tetapi ia memahaminya. Perawat tersebut menanyakan apakah dia keluarga gadis itu. "No, I'm not her family. Her family will come shortly." (Tidak, saya bukan keluarganya. Keluarganya akan segera datang.) Balas Jeevan berharap agar perawat tersebut dapat memahami bahasa yang ia katakan.

"Ah, okay. But can you write at this form? This is all about the woman you brought." (Ah, oke. Tapi bisakah kamu menulis di formulir ini? Ini semua tentang wanita yang kamu bawa.) Balas perawat tersebut dengan tersenyum seraya menyerahkan kertas yang berisi form pendaftaran dan administrasi rumah sakit.

"Sure, thanks." (Tentu, terimakasih) Jawab Jeevan dengan tersenyum membalas senyum perawat tersebut sembari mengambil kertas yang diserahkan perawat tersebut.

"I will gonna be there, you can give it to me after you finish write it." (Aku akan berada di sana, kamu bisa memberikannya kepada ku setelah selesai menulisnya) Ucap perawat tersebut dengan menunjukkan tempat dia akan berada.

"Sure, thank you once again," (Tentu, terimakasih sekali lagi) Jeevan mengangguk memahami sambil melihat arahan perawat wanita tersebut.

Perawat itu berlalu pergi setelah mengucapkan salam pada Jeevan. Dengan waktu yang tepat juga, Mahija datang, pria yang tadi ia telepon saat di ambulans.

"Mahijaa, my friend!!" (Mahijaa, temenkuuu) Seru Jeevan, pemuda itu melupakan tempat ia berada saat ini dan berbicara dengan nada yang lumayan tinggi di IGD.

Mahija yang mendengar hal itu langsung saja memberi tatapan tajam pada temannya itu. Terkadang temannya suka lupa tempat. "What's wrong?"  (Ada apa?) Tanya mahija

"I'm gonna fill the form right now about Ishana, or are you gonna filling it for me? I don't know much about Ishana (Aku akan mengisi formulir sekarang tentang Ishana, atau kamu akan mengisinya untukku? Aku tidak tahu banyak tentang Ishana.)" Jawab Jeevan dengan muka melas sambil tersenyum bodoh.

"Give it to me. (Berikan padaku)" Balas Mahija dengan tangan yang menunjukkan dia akan melihat form tersebut. Jeevan lalu memberikan kertas tersebut pada Mahija. Mahija lebih berhak mengisi tersebut karena mahija adalah keluarga Ishana, dia adalah kakaknya.

"I'm gonna fill it, you can call your family about what you do this night. (aku akan mengisinya, kamu bisa menelepon keluarga mu tentang apa yang kamu lakuin malam ini.)" Ucap Mahija dengan perintah di akhir kalimatnya. Jeevan dengan cepat membalas ucapan mahija dengan isyarat 'oke' melalui tangannya dan berlalu pergi menjauh dari IGD. Ah, Jeevan lupa memberi tahu di mana mahija harus memberikan form tersebut.

Mahija terdiam dengan bolpoin yang ada di tangannya. Ishana, adiknya telah meninggal beberapa bulan yang lalu. Lantas siapa yang Jeevan bawa ke rumah sakit? Jeevan berkata ia menabrak Ishana, apakah gadis itu sebegitu miripnya dengan adiknya hingga Jeevan berkata seperti itu?

Jeevan memang belum tau jika Ishana, adik mahija telah tiada. Pria itu berada di luar negeri selama ini untuk mengenyam pendidikan dan baru kembali baru-baru ini. Mahija tidak ada niat memberi tahu Jeevan kemarin karena jari nya tidak kuat untuk sekedar mengetikkan jika adiknya telah tiada pada teman-temannya. Bukan, bukan karena sakit atau terjadi sesuatu pada jarinya. Jarinya terlalu kelu untuk mengetikkan hal tersebut.

Dengan menghela nafas, pria tersebut tetap mendaftarkan gadis yang menjadi korban tabrakan Jeevan sebagai Ishana. Ia harus melihat bagaimana muka gadis itu sehingga Jeevan pun mengenalinya sebagai Ishana. Mahija tau dengan jelas adiknya hanya satu. Waktu ia kecil, ibunya pernah menunjukkan foto hasil USG nya pada Mahija dan di foto tersebut hanya terdapat satu bayi. Lantas, siapa gadis yang dibawa Jeevan malam ini?

 Lantas, siapa gadis yang dibawa Jeevan malam ini?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ILANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang