5

2 1 0
                                    

KASI TAU KALOK ADA TYPO MANTEMAN

MAACIW💋

Akhirnya sekolahnya hari ini selesai! Telinganya panas mendengarkan ocehan guru bahasa Indonesia yang sering membicarakan hal-hal diluar mata pelajaran

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Akhirnya sekolahnya hari ini selesai! Telinganya panas mendengarkan ocehan guru bahasa Indonesia yang sering membicarakan hal-hal diluar mata pelajaran. Menceritakan anaknya lah, cucunya, darah keturunannya, bahkan hal random sekalipun. Nyeleneh memang, Ilana sendiri bukan tipe yang akan protes tentang itu, ia dengan tenang mendengarkan ocehan guru tersebut sambil membuka handphonenya dan membuka aplikasi aplikasi yang ada. Seperti Instagram, tiktok, shopee, dan lainnya. Kadang ia sampai membuka galeri dan menghapus beberapa foto yang ia anggap tidak berguna lagi.

Gurunya sekali bicara hal random, hal tersebut bisa dibicarakan di seluruh jam mata pelajarannya. Dan dengan dengan senang hati, teman sekelasnya meladeni omongan gurunya!

Selesai merapikan mejanya, ia berpamitan kepada teman-temannya. Ia harus pergi lebih awal, ada ekstrakurikuler yang harus ia datangi pertemuannya. Sebenarnya ia tidak ingin mengikuti pertemuan ekskul kali ini tapi ia sudah terlalu sering ijin dengan berbagai alasan. Dia juga menjabat sebagai anggota inti, ia tidak boleh bermalas-malasan lagi.

"Capekk banget anjerr." Keluh Ilana pada diri sendiri. Ia saat ini sedang menuju ruangan tempat ekskul yang ia ikuti diadakan. Ruangan tersebut lumayan jauh dari ruangan kelasnya. Ia heran, ruang kelasnya selalu terletak di ujung dunia! Jauh banget.

Ruangan tersebut mulai terlihat di mata Ilana. Ia berjalan dengan gontai menuju ruangan tempat diadakannya ekskul tersebut.

Teman satu ekskul Ilana yang menyadari kehadiran Ilana menghampiri nya. "Ilana, buat proposal ya! Kita mau ngadain event buat ekskul." Ucap teman satu ekskul Ilana yang diketahui bernama Rina, ia menjabat sebagai Ketua ekstrakurikuler yang Ilana ikuti.

Baru datang sudah disuguhi sapaan tentang proposal membuat Ilana mual. SUNGGUH! Inilah alasan mengapa ia selalu ijin. Sapaannya aja udah nyuruh bikin proposal, lama-lama omongan yang lain jadi skripsi!

Ilana menatap Rina jengah, "lu lagi lu lagi, baru kemaren proposal yang lu tagih jadi sekarang kudu bikin yang baru?" Balas Ilana muak dengan muka kesal yang dibuat-buat. Terkadang ia berpikir, kenapa ia harus mendaftar sekretaris kala itu.

Rina yang melihat itu menampakkan wajah tanpa dosa alias WATADOS! Ia tampaknya terlalu sering berbicara tentang proposal pada gadis satu ini.

"Iya dehhh, eh santai aja, itu belom tau si buat kapan jadi bisa dicicil biar besok-besok ga berat." Balas Rina dengan tangan yang ia garukkan pada kepalanya yang mungkin tidak gatal itu.

"Halah ngeles lu," ucap Ilana. Ia sudah hafal tindak-tanduk ketua ekskul satu ini. "Hari ini ngapain?" Tanya Ilana pada gadis lawan bicaranya.

"Hari ini cuman rapat biasa si, bahas kas, dan lain-lain. Kek ga tau aja lu." Balas Rina menanggapi pertanyaan Ilana. Ilana hanya menjawab dengan anggukan dan tangan yang membuat gestur jempol. Gadis itu sudah malas mengeluarkan suara.

Sampai di parkiran tempat ia meletakkan motor di sekolahan, tempat tersebut sudah sepi. Ia hanya melihat beberapa motor yang mungkin milik teman satu ekstrakurikuler nya.

"Eh duluan ya!" Pamit Ilana pada teman satu ekstrakurikuler yang ia kenal.

"Eh iya duluan sana. Hati-hati ya." Sahut temannya tersebut sambil melambaikan pada ilana.

"IYAA KAMU JUGA HATI-HATI." Dengan berteriak Ilana membalas perkataan teman satu ekstrakurikulernya.

20 menit ia habiskan di jalan raya. Sekarang ia sudah sampai di rumahnya dan akan memberi makan kucing-kucing nya.

"Pasti udah kelaperan anak-anak ku itu." Pikir Ilana. Dan benar, saat kucing-kucingnya melihat Ilana. Mereka serentak mengeong, seperti memberi kode.

'HEH ILANA KASIH MAKAN AKU!'

Selesai memberi makan kucing-kucing nya. Ilana akan makan sambil melihat oppa oppanya! Jangan kira Ilana bukan kpopers. Itu salah besar! Selain Swifties, ia adalah penggemar Seventeen, boygroup dari Korea Selatan jebolan Pledis entertainment. Ia menyukai ketigabelas pria yang ada pada grup tersebut. Ilana bahkan mengoleksi photocard seperti yang dilakukan penggemar K-Pop lainnya.

Jika ditanyakan yang paling ia sukai siapa? Tentu saja ia akan dengan sangat bangga berteriak 'JEON WONWOO.'

Hahh, membayangkan lelaki tersebut sudah membuat Ilana salting sendiri. Ia tak dapat menahannya!

Mahija mengetuk-ngetuk kan jari tangannya pada kursi tunggu yang ada pada depan rumah sakit Karima

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mahija mengetuk-ngetuk kan jari tangannya pada kursi tunggu yang ada pada depan rumah sakit Karima. Ia menunggu gadis yang disebut Jeevan 'Ishana' nya.

Mahija belum dapat melihat dan memastikan bagaimana wajah gadis itu. Setelah mengisi formulir pendaftaran gadis tersebut menggunakan nama adiknya yang sebenarnya telah tiada, perawat memberi tahu jika gadis yang dihantam oleh mobil Jeevan tersebut harus segera dioperasi. Dokter menyadari keanehan dalam pernafasannya.

Perawat mengatakkan bahwa setelah dokter menyadari hal tersebut, dokter selanjutnya memberi intruksi dilakukannya x-ray pada 'ishana' palsu itu. Dan ditemukan bahwa 2 tulang rusuk gadis itu patah dan terjadi pendarahan pada paru-parunya.

Jeevan, mungkin jika bertemu pria itu lagi Mahija akan memukulnya. Gila saja! Pria tersebut membawa mobil dengan ugal-ugalan dan berakhir menabrak gadis tak dikenal yang Jeevan yakini adalah Ishana, adiknya. Dan berakhir gadis tersebut harus mendapatkan perawatan intensif oleh dokter karena apa yang terjadi padanya.

Jika kalian bertanya-tanya di mana Jeevan. Ia sekarang sedang ada di lokasi kejadian, setelah mengadukan pada ibunya karena telah menabrak seseorang. Pria itu harus berurusan dengan polisi karena polisi menemukan mobil nya yang ia tinggalkan di pinggir jalan sembarangan. Mobil tersebut Jeevan biarkan tetap pada posisi awal dimana ia menabrak pembatas jalan

Polisi juga menemukan fakta jika mobil tersebut menabrak seseorang. Dengan darah yang ada pada tengah jalan dan keadaan mobil yang ringsek parah pada bagian depan karena menabrak pembatas jalan sudah cukup menjadi bukti Jeevan sebagai tersangka.

Memikirkan hal tersebut bisa membuat sudur bibir mahija berkedut. Kapan teman bodohnya itu akan berkembang. Menempuh pendidikan lama di Amerika malah membuatnya menjadi tersangka seperti ini di negaranya sendiri, untungnya ia bertanggungjawab. 

 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ILANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang