>╣[Chapter 5]╠<

867 79 6
                                    

~•HAPPY READING•~

[Name] mendapatkan angka 4, ia kemudian mencari teman sebangkunya dan teman sebangkunya adalah...

'Sial!', Umpat [Name].

Seperti yang pemirsa tebak, [Name] sebangku dengan orang yang ia benci(?) siapa lagi kalau bukan Boboiboy.

"Maaf Cikgu, apa saya boleh tukar kertasnya?" Tanya [Name].

"Maaf murid kebenaran, tapi tidak bisa. Mungkin dengan kalian duduk sebangku bisa mengurangi kebencian diantara kalian." Jawab Papa Zola.

[Name] kemudian pasrah, ia menganggap hari ini adalah hari ketidak keberuntungannya. Boboiboy yang menatap [Name] kemudian bertanya dengan nada yang sedikit lembut,"Kamu duduk dimana?"

[Name] kemudian menunjuk tempat duduk yang berada dipojokkan dekat dengan jendela. Karena [Name] takut dengan ketinggian,jadi Boboiboy yang duduk dekat jendela sedangkan [Name] berada disampingnya.

Sahabat-sahabat mereka yang melihat [Name] dan Boboiboy yang akur terkekeh kecil sedangkan yang lain bingung kenapa mereka tidak bertengkar lagi.

Jam pelajaran pun dimulai, Boboiboy yang fokus dengan pelajaran kemudian diganggu oleh [Name].

"Jangan serius-serius amat, sama gak usah nyatet kan dibuku ada." Ucap [Name]. Boboiboy tidak memperdulikan ucapan [Name] dan masih fokus pada pelajaran.

"Kau mau jadi pasanganku saat prom night?" Tanya [Name] yang membuat Boboiboy sedikit tersentak kaget dan menatap [Name].

"Kenapa tiba-tiba-"

"Entahlah, tadi ada anak kelas sebelah yang menawarkanku untuk menjadi pasangannya. Tapi aku tolak karena ada seseorang yang suka padanya, dan juga aku tidak ingin pacarku ini cemburu." Ucap [Name] dengan nada berbisik sambil tersenyum.

Boboiboy sedikit kaget dan juga salting, tapi ia berusaha untuk tetap cool. "Tadi aku dikerumuni karena prom night itu." Ucap Boboiboy yang sedang mengendalikan salting nya itu.

"Gimana kalau kita bongkar hubungan kita di acara prom night itu? Aku penasaran bagaimana reaksi satu sekolah ini." Ucap [Name] menyeringai.

Boboiboy terkejut dengan ucapan [Name], "Jangan beri tau siapapun, mengerti?" Ucap Boboiboy dengan tegas.

[Name] tersenyum jahil,"Ayolah, sebentar lagi kita kan mau lulus." Pinta [Name] dengan wajah yang memelas.

"Terserah kamu deh." Ucap Boboiboy pasrah.

-

-

-

-

-

KRIIINGGG!!!

Bel istirahat berbunyi,

"Cikgu! Udah bel!" Ucap salah satu murid.

"Iya iya! Cikgu juga dengar. Kamu pikir kuping kebenaran budeg?!" Jawab Papa Zola dengan menekan kata terakhirnya.

"Cepatlah Cikgu!" Ucap semua murid dikelas.

"Huh! Baiklah silahkan keluar, sepertinya tidak ada yang mengharapkan kehadiran kebenaran." Papa Zola kemudian keluar kelas dengan perasaan kesal sedangkan para murid keluar dengan perasaan bahagia.

Kini tersisa [Name], Boboiboy, Yaya dan seorang laki-laki bernama Fathan.

"[Name] boleh minta waktunya bentar?" Tanya Fathan yang menghampiri [Name].

"Emang ada apa?" Tanya balik [Name].

"Ini penting." Ucap Fathan dengan menekan kata terakhir.

-

-

-

-

-

Setelah membeli makanan dan minuman dikantin, Fathan membawa [Name] ke taman sekolah yang berada tak jauh dari kantin.

"Jadi gini [Name]..." Ucap Fathan dengan gugup "Aku pengen minta bantuan-mu buat deketin Yaya." Lanjutnya dengan nada tegas.

TBC...
Jangan lupa vote nya ya...(◍•ᴗ•◍)🌟

A story of hate and love [Boboiboy X Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang