Leomord - Estes

321 13 0
                                    

Oneshoot
Lead Pair - [ Leomord - Estes ]
15+

-Estes dan Leomord adalah teman lama dan sayabgnya harus berpisah di Modern AU kali ini. Mereka akhirnya memutuskan untuk bertemu.-

Sebuah nada dering terdengar pada handphone pria cantik itu. Ests, pujaan sekolah karena memiliki wajah bagaikan malaikat. Estes terbangun dari tidurnya.

Liburan sekolah, semua hari memang menenagkan. Estes mengucek matanya, mencoba bangun dari tidurnya dan meraih handphone nya.

"Estes, sayang. Aku menunggumu tiga hari lagi. Jangan lupa makan dan mandi, aku mencintaimu."

Sebuah pesan dari leomord yang membuat estes semakin semangat menjalani harinya. Estes melangkahkan kaki mungilnya ke kamar mandi.

Membasuk rambut putih panjangnya yang halus itu.

Sang adik miya mengetuk pintu kamar estes dan itu bisa terdengar jelas di telinga estes saat dia berada di kamar mandi.

"Kak mandinya cepet ya, aku laper"

Estes hanya menjawab iya kemudian segera menyelesaikan mandinya. Dia keluar menggunakan baju casualnya.

Memakai apron kemudian memasak untuk dirinya dan Miya, adiknya.

"Miya, mau jalan sama temen lagi?" Tanya estes.

Miya mengangguk sambil mngunyah makanan di mulutnya. Kemudian setelah sarapan selesai, miya pamit untuk pergi ke runah temannya.

Estes membersihkan rumah, kemudian menghubungi sang pacar untuk berkomunikasi dengannya.

"Semangat ya sayang, aku tau kamu bisa.." Balas Leomord.

Mereka menelpon satu sama lain. Dari awal hingga akhir hari. Waktu itu memang waktu paling enak untuk melakukan hal hal romantis.

Sayang sekali Leomord tidak bisa bertemu dengan Estes karena pekerjaannya yang menumpuk.

Bisa dibilang, estes adalah seorang mahasiswa fakultas kedokteran sedangkan Leomord adalh sebuah bos petinggi di sebuah perusahaan terkenal di kotanya.

Saat telepon itu mati, Miya pulang membawa beberapa jajanan yang membuat estes memandangnya dengan lapar.

"Mau??"

Estes tersenyum hangat dan mengambil jajan yang di tawarkan miya. Mereka berbicara santai sore itu. Sebagai keluarga tentunya.

"Oh ya miya.. besok aku boleh ketemu sama.."

"Sama pacar kakak? gapapa aku jaga rumah.."

Estes mengucapkan terimakasih kepada adiknya yang peka ini. Memeluknya kemudian dia berlari ke ruangannya dengan perasaan yang senang.

"Aku bisa ketemu sama kamu besok.."

"Iya? aku senang mendengarnya."

Estes memandang handphone nya dengan tatapan tidak percaya. Dia akhirnya dapat bertemu dengan dia, dia.

Hati estes berdetak tak karu karuan. Menantikan keesokan hri yang akan ada padanya dan akhirnya terlelap di atas ranjang pada sore itu.

...

Keesokan hari, pukul 2 siang.

Estes berjalan di tengah jalanan sepi karena cuacanya mendung. Dia memakai earphone nya dan berjalan melewati zebracross untuk pergi menjemput taxi.

Dia berdiri menunggu taxi di mana, mengenakan jaket dan syall yang hangat karena hari itu juga salju mulai turun.

Sebuah taxi datang mendekatinya. Estes melambaikan tangannya da taxi itu berhenti tepat di depannya.

"Mau kemana mas?"

"Itu pak, terminalnya kota sebelah. Depannya gedung baru ya.."

"Oh yang ada tamannya itu ya mas? Siap mas.."

Estes masuk ke dalam taxi itu, mendengarkan musik sambil melihat ke ara lain jendela. Saljunya turun dengan ringan, tidak lebat.

Beberapa menit dia pun sampai di depan taman. Dan dia menunggu kedatangan Leomord disana. Dia mencoba setenang mungkin karena ini pertemuan pertamanya.

Deg.

Sebuah pesan berada di layar handphone estes. Leo akam segera datang. Segera datang.. sebelum seorang wanita menjerit.

"Larii!! pria itu membawa pistol!!"

Estes pun panik karena ada jeritan yang tiba tiba itu. Estes mencari di mana pria itu agar dia bisa bersembunyi darinya.

Hati estes tidak a
karu karuan. Semuanya menjadi kakhawatiran dan dia hanya bisa berlari ke tempat aaman.

Bang! Bang! Bang!

Tembakan berkali kali. Membuat telinga estes hampir ber dengung karenanya. Estes mencobakeluar dari persembunyiananya. Mencoba menghubungi pisi atau leomord tapi inyernet sudah tidak bisa di akses.

"Disini kamu."

BANG

Segumpal darah keluar dari bagian bawah perut Estes. Estes menoleh ke belakang, melihat seorang pria bertudung yang membawa banyak perhiasan.

Estes menutup luka itu, menekannya agar tidak terjadi pendarahan lagi.

"Oh, polisi datang.."

Pria itu menoleh ke arah lain. Sebelum menembak dada kiri astes dan pergi.

Darah demi arah keluar dari tubuhnya. Estes berlutut sambil menekan dadanya. Matanya menjadi kabur. Dia melihat seorang pria tinggi mendatanginya.

"ESTES."

Pria itu menggendong estes, Leomord. Segera mungkin memanggil ambulance untuk datang. Wajahnya menjadi frustasi. dia memeluk estes tepat di bawah tangan kirinya dan tangan kanannya mencar pertolongan.

Darah estes tetap mengalir dan membasahi baju formal leomord. Dengan lesu, estes meraih tangan kanan leomord.

"Leo.. aku tidak kuat lagi.."

Leomord tampak ingin meneteskan air mata sekarang juga, dia memeluk estes dengan erat di tengah taman itu. Orang lain hanya bisa mencari bantuan dan menatap sedih ke arah mereka.

"Estes.. tidak bisa.. bertahanlah.."

Tetsan air mata jatuh ke pipi estes, air mata penuh kesedihan yang di keluarkan oleh Leomord.

"Leo.. jantungku sudah berlubang.. aku.."

Estes tersenyum dengan pucat, dia meraih wajah leomord dengan hangat. Masih tersenyum bahkan saat tubuhnya memiliki lubang besar.

"Leo.. jangan lupakan aku ya.. aku menyayangimu.."

Tangan estes tidak bergerak, Leomord menangis histeris di sana. Mata estes tidak terbuka lagi.

Have Fun With Us - MLBB AUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang