Karena Waktu Bisa Melakukan Apapun

chapter 41

"Baiklah, dan ngomong ngomong kalau kak frosty iri karena supra main PlayStation di rumah blaze, gem juga mau kok temenin kak frosty main PlayStation. lagipula gem belum pernah main PlayStation. Oh dan gem juga bakal bikin coklat panas sama siapin tik-tak-toe supaya kalo kak frosty udah bosen main PlayStation kita bisa main tik-tak-toe sama sama"ucap gempa disertai dengan senyum cerahnya yang berhasil membutakan kedua mata frostfire yang berada tepat di depannya sementara solar saat ini masih tertawa terbahak bahak sambil berguling guling dilantai

==============================================================================
Sementara itu di tempat lain, atau lebih tepatnya di rumah tetangga sebelah gempa

"Tada. Ini dia semua peralatan mendaki gunung yang biasa aku pakai, ketika aku sering mendaki dulu" Ucap blaze sambil memamerkan seluruh koleksi peralatan mendaki miliknya plus teman temannya (baca: halilintar dan taufan) yang kira kira berjumlah 15 set. mulai dari tenda berbagai warna, kompor berbagai merek, panci berbagai ukuran, kantung tidur berbagai harga mulai dari yang murah sampai yang mahal jaket gunung, tongkat mendaki, pasak, alas tenda. Dan teman temannya yang kalau dijelaskan semuanya bakalan panjang deskripsinya

"Wow, ini semua benar benar alat mendaki milikmu? Sepertinya agak banyak. Kau yakin gak pernah buka rental peralatan outdoor sebelumnya? " Tanya supra sambil melihat lihat semua peralatan mendaki yang aduhai banyaknya, dan sudah terjajar rapi di hadapannya

"HAH? TENTU SAJA TIDAK, AKU CUMA PUNYA TIGA, KALO YANG SISANYA PUNYA HALI SAMA TAUFAN.HEHEHE" ucap blaze yang kini mulai kembali dalam mode bicara tukang gas nya alias ngegas

"Hali dan taufan? Oh maksudnya peralatan ini setengahnya punya teman temannya gempa yang namanya halilintar sama taufan ya"ucap supra mencoba mengkonfirmasi sambil sesekali mengambil dan mengecek keadaan peralatan mendaki yang ada di hadapannya

" BEGITU - BEGITU MEREKA ITU TEMAN TEMANKU JUGA LOH. TAPI CUMA KALO MEREKA OTAKNYA LAGI WARAS AJA. KALAU OTAK MEREKA LAGI DALAM MODE GILA, MEREKA BUKAN TEMANKU TAPI TEMENNYA ICE. SUDAH AH, JANGAN NGOMONGIN MEREKA LAGI. NGOMONG NGOMONG SUPRA BENERAN JADI MAU PERGI MUNCAK?DAN KAPAN RENCANANYA SUPRA MAU PERGI?"ucap blaze

"Tentu saja jadi, kalo gak jadi, gak bakalan aku ikut kamu ke sini. Oh, Tapi ngomong-ngomong, apa kau dan teman teman jarang memakai peralatan mendaki ini, ya?"tanya supra yang sendari tadi masih sibuk mengecek satu persatu peralatan kegiatan outdoor yang berjajar rapi di depannya yang kalau dalam penilaiannya masih berkualitas baik dan seperti jarang digunakan. Saking baiknya bahkan jika blaze mengatakan bahwa semua peralatan itu masih baru, dia akan percaya percaya aja

" Sering kok, malah dulu aku, hali, sama taufan hampir setiap minggu pergi mendaki gunung"ucap blaze yang kini kembali berbicara dengan nada suara orang normal sambil juga mulai berjongkok di samping supra

"Benarkah? Tapi peralatan peralatan ini masih terlihat bagus dan seperti jarang digunakan, berapa umur semua peralatan ini? " Tanya supra agak penasaran

"Peralatan ini rata rata dibeli ketika kami baru menjadi mahasiswa baru dan ketika baru bergabung ke klub pecinta alam di Universitas. Kira kira mungkin hampir tujuh tahun kalau tidak salah. yang berarti benar" Ucap blaze mencoba mengingat ingat kembali kapan dan di mana kira kira dia membeli semua peralatan di depannya

"Kau bilang peralatan sisanya milik teman teman mu?bagaimana kau bisa tau kalau umur peralatan milik teman temanmu juga sama umurnya dengan peralatan mendaki milikmu?"

"Kupikir kebanyakan kami membeli semua peralatan ini bersama sama, jadi tidak ada perbedaan waktu. Ah,... Kecuali yang itu" Ucap blaze sambil menunjuk ke arah peralatan mendaki serba merah dan hitam yang ada di sudut kamar blaze

"Itu milik hali, katanya dia sering pakai itu untuk mendaki solo ketika dia masih di SMA. Kau tau, di antara kami, hali lah yang paling berpengalaman dalam mendaki, dan aku juga jadi dekat sama hali juga karena kegiatan mendaki" Tambah blaze dengan semangatnya