chapter 42

506 52 10
                                    

"Gimana kalau sekalian ajak gempa supra dan kak frostfire juga, ah sama si kecil solar, kayanya bakalan lebih asik tuh" Ucap taufan

"Terserah kau saja" Ucap hali

===============================>

"Kalau gitu aku chat mereka sekarang deh, biar bisa sekalian nyuruh mereka langsung nyiapin barang barang plus booking tenda yang bisa muat banyak orang, plus bikin list barang apa aja yang akan di bawa,sama siapa yang bawa nya" Ucap taufan sambil celingak celinguk kanan kiri, atas bawah, luar dalam. Dengan niat mencari pasangan. Bukan, maksudnya dengan niat mencari hape kesayangannya yang tiba tiba menghilang pas lagi sayang sayangnya.

Sementara halilintar yang notabennya tidak tau apa apa tentang keberadaan hape taufan, hanya merebahkan dirinya di sofa merah kesayangannya yang sempat di jajah oleh sang sohib. Tentu saja tak lupa dengan hape merah hitamnya yang kini telah nangkring dengan indahnya di tangannya

"Kenapa kau malah langsung nyuruh mereka nyiapin barang? Bukannya harusnya kau tanya dulu, apa mereka ada waktu buat ikut muncak bareng kita atau enggak? "Tanya halilintar sambil mengerutkan sebelah alisnya ketika dia melihat status alay glacier (siapa lagi kalau bukan adik kesayangan blaze si kang kompor) yang dia posting di akun ins***ramnya

" Mereka kan udah pasti ikut, jadi tentu saja aku harus langsung suruh mereka nyiapin tenda sama barang barang keperluan mereka"jawab taufan yang saat ini mulai mengacak ngacak lemari, kulkas, dan tudung saji dengan niat murni ingin mencari sang pujaan hati (hapenya).

"Kata siapa mereka udah pasti ikut? " Tanya halilintar tidak mengalihkan pandangannya sedikitpun dari hapenya ke arah taufan yang kini mulai membuka snack chi**to dan he**o pan*a, masih dengan niat mencari hapenya tentu saja

"Kata aku lah, emang kata siapa lagi"jawab taufan yang kini kembali mencari cari hapenya di dalam kulkas

"Trus kalo mereka gak mau ikut, gimana?mau di paksa gitu "ucap halilintar yang kini melihat status inst***am gempa, yang baru saja memposting gambar seorang pria, yang tengah berguling guling di lantai (yang kalo dilihat secara seksama agak mirip dengan frostfire) di depan rumah yang sepertinya agak familiar sebelum memberi like dan mengomentarinya

"Ya, aku pecat mereka lah, kalau mereka gak mau ikut"ucap taufan yang kini mulai pergi ke arah kamar mandi masih mencoba mencari hapenya yang hilang entah kemana

"Kau sadar kan ancaman itu gak bakal mempan buat supra sama frostfire, LAGIPULA MEREKA TIDAK SEGILA ITU SAMPAI SAMPAI MAU KERJA JADI BAWAHAN ORANG GILA KAYA KAMU"bentak halilintar agak emosi

"Berarti hali gila dong, kan hali wakil ufan disekolah"balas taufan dengan polosnya, sementara halilintar hanya bisa terdiam shock karena baru saja diserang balik oleh kata katanya sendiri

"Kalau aku sih karena terpaksa"balas halilintar setelah tersadar dari shock dadakannya

"Alah bilang aja kalau hali terlalu sayang sama ufan jadi gak mau pisah dari_"dan taufan yang baru saja akan keluar dari kamar mandi kaget karena tiba tiba ada sebuah sandal yang terbang ke arahnya dengan kecepatan yang sungguh mencengangkan, untung Refleknya bagus, jadi dia bisa langsung menghindar di detik detik terakhir sebelum sendal itu melayangkan ciuman penuh cinta di keningnya

"Hali kok jahat sih, masa ufan di lempar sandal kaya gitu, kalau kepala ufan benjol trus ufan hilang ingatan emangnya hali mau_"

"SPONGEBOB"teriak taufan random sambil menunjuk ke arah iklan yang baru saja di tayangkan di tv

" HALI LIAT...HALI ADA SPONGEBOB DI BIOSKOP, NONTON YUK,NONTON YUK, SEKALIAN AJAK ICE, DIA KAN PALING SUKA NONTON SPONGEBOB"tabah taufan kegirangan

"OGAH"balas hali ketus, sambil sesekali diselingi oleh cekikikan manja sungguh menakutkan jika itu berasal darinya

'Sepertinya dia lagi chatan sama gempa. Deh'batin taufan

"Ayolah hali please, udah lama juga kita gak nonton spongebob apalagi ini movie loh movie, yah yah please, aku gak mau nonton sendiri soalnya kalau nonton sendiri jadi harus bayar tiket sendiri beli Popcorn sendiri nyetir sendiri antri sendiri aku kan ogah ngeluarin uang buat yang begituan. Kalo sama hali kan aku jadi bisa ngambil uang buat beli tiket sama popcorn nya dari dompet kamu"

"ENYAH KAU DARI RUMAHKU MUSOOOOON"

"CIYAAA..... GEMGEM TOLONG AKU HALI JADI GILAAAAAA....."

"YANG GILA ITU KAU BR****EK"tiba tiba terdengar suara ledakan yang cukup besar dari arah dapur yang sukses membuat kedua orang yang tadinya sedang melakukan kejar kejaran seasson 2 berhenti dan melihat ke arah ledakan. Yang kebetulan adalah sebuah microwave

"Kok microwave nya bisa meledak sih" Ucap taufan berlari ke arah dapur berniat memeriksa keadaan microwave yang kebetulan tadi dia gunakan untuk memanaskan pizza beku

"Perasaan microwave ini baru aku servis kemarin? Kenapa bisa meledak sih, jangan jangan tukang servis yang ice rekomendasi kan kemarin tukang servis abal abal lagi. Tapi gak mungkin kan" Ujar halilintar sambil memandang ke arah microwave gosong plus tembok dapurnya yang sama sama gosong

"Hali, kayanya microwave nya udah gak bisa dipake lagi deh" Ucap taufan sambil menusuk nusuk microwave gosong itu dengan spatula yang kebetulan ada di sampingnya

"Emang siapa pula yang mau pakai microwave gosong kaya gitu, mending beli baru" Ucap hali

"Emang hali punya uang buat beli microwave baru" Tanya taufan

"Kalau aku gak ada uang ya aku tinggal jual kamu aja ke tante tante girang. Gitu aja kok repot" Ucap halilintar sambil mencoba membuka microwave itu dengan motif mencari tahu apa yang menyebabkan ledakan tiba tiba itu

'Untung rumah tetanggaku jauh, kalau enggak bisa di komplen aku'batin halilintar sambil masih mencoba membuka pintu sang microwave malang. Dan Setelah beberapa congkelan, pukulan dan paksaan akhirnya berhasil dibuka dengan efek asap hitam. Yang setelah beberapa saat memperlihatkan keadaan mengenaskan dari beberapa potong pizza gosong dan benda kotak pipih misterius yang terdapat di bawah piring yang menampung pizza gosong itu

'Untung piringnya gak pecah'batin halilintar dan taufan bersamaan

'Tapi kok kayanya aku kenal sama benda kotak yang ada di bawah piring itu'batin taufan begitu pula halilintar yang sepertinya agak familiar dengan benda kotak itu. Sebelum tiba tiba kesadaran memenuhi pun memenuhi mereka berdua ketika mereka melihat sesuatu seperti gantungan berbentuk skateboard kecil yang tentu saja gosong di sebelah piring

"Sialan"

"HAPEKUUUUUUU...... HWWWAAAAA" dan taufan pun menangis sejadi jadinya

================================
Bersambung
================================

Hallo semuanya....
Ketemu lagi dengan mimin..
Gimana nih kabarnya??
Masih adakah yang menunggu lanjutan dari cerita gaje para elemental ini?
Kalo ada terima kasih banyak, yaaa.
sampai jumpa lagi semuanya..... Di chapter selanjutnya😁😁

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 08 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Karena Waktu Bisa Melakukan ApapunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang