New Academy Admissions (2)

17 5 0
                                    

'Girls Edition'
Photo by Pinterest, kalian liat bajunya aja yaa

Zeta

Kazuki

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kazuki

Fairyn

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Fairyn

Fairyn

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jeko

Jeko

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Yona

---♌---

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

---♌---

Matahari sudah memunculkan dirinya sedari tadi. Sekarang pukul 07.15 yang berarti sebentar lagi Acara penerimaan murid baru di Akademi Travis sudah hampir tiba.

Aku baru saja menerima panggilan lewat telepati jika mereka semua sudah berkumpul. Jadi aku segera bergegas menuju lokasi pertemuan setelah menyisir rambutku.

Setelah sampai, aku melihat beberapa dari mereka melambai kearahku.

"Zeta! ~"

Aku membalas lambaian mereka lalu berlari kecil ke tempat mereka berada.

"Hm, kalian mengerti perkataan ku. Sekarang bukankah kita seperti sekumpulan remaja biasa yang hendak berlibur? " Ujar Luis yang sepertinya bangga atas penampilan kami semua.

Aku mengamati penampilan mereka semua. Aku cukup terkejut kalau mereka semua bisa keren seperti ini. Walaupun aku tau, kami juga seorang remaja walaupun berbeda sedikit dari remaja pada umumnya.

"Baiklah, mari kita segera masuk. Lebih baik kita masuk lebih cepat, beberapa menit lagi acara nya dimulai. " Ujar Luis, lalu kami semua segera berjalan kearah Akademi sembari mengobrol ringan.

Saat sudah sampai di gerbang, kami menunjukkan tiket kami ke petugas yang ada disana. Dia mengangguk lalu membiarkan kami masuk. Didalam, ada orang-orang yang menuntun kami ketempat acara dimulai, Koloseum.

Saat sudah sampai disana, kami segera duduk dengan nyaman dan bersama ditempat kami. Seperti Cessar mendapat tiket yang bagus, karna kami mendapatkan kursi paling depan dan bersebelahan.

Selain kami, banyak orang yang juga berdatangan. Tapi para bangsawan dan juga kaisar belum datang.

Setelah beberapa menit berlalu, akhirnya para bangsawan dan juga kaisar pun datang dari arah tempat VIP yang disiapkan. Kedatangannya tidak terlalu disambut meriah, hanya Sorak-sorak dan juga ucapan dari pembawa acara yang mengucapkan kehadiran nya.

Kaisar Lotus Van Elesteir dan juga istrinya, Permaisuri Althea Shinava Elesteir. Tidak semua para bangsawan hadir disini, hanya para bangsawan tingkat atas juga para bangsawan yang tinggal dekat ibukota juga dekat ibukota.

Seperti Duke Shinava, Duke Azairin, Duke Sairus, Duke Lotup, Count Vermant, Marquis Tarim, Viscount Wilhelm, dan lain-lain.

Para bangsawan yang hadir kebanyakan hanyalah kepala keluarga, dan keluarga yang anaknya sekarang masuk ke Akademi. Di Akademi, rakyat jelata dan bangsawan itu sama.

Tapi tentu saja ada bangsawan yang menganggap dirinya tidak sama dengan para Rakyat jelata walaupun itu di Akademi sekalipun.

Akhirnya waktu yang di nanti-nanti tiba juga.

"Baiklah para pemirsa sekalian! Akhirnya waktu acara tiba juga! Sekarang, mari kita sambut para murid baru yang berhasil diterima di Akademi! "

Ucapan pembawa acara itu mendapat sambutan heboh dari para penonton. Dari bawah, muncul satu per satu peserta yang berhasil diterima.

Walaupun Akademi ini memperbolehkan siapa saja untuk bisa bersekolah disana. Tentu saja ada ujian masuk yang harus dilalui untuk bisa masuk. Jika gagal, maka tidak akan bisa masuk mau bangsawan sekalipun.

Dan tidak semua rakyat jelata bisa masuk ke Akademi. Jika dia punya kemampuan yang mumpuni, maka dia bisa masuk. Karna ujian Akademi ini tidak cuma tentang pengetahuan dan kecerdasan dalam Akademik.

Para murid pun berjejer beberapa baris. Ada sekitar 400 murid yang ada di depan, sepertinya tahun ini cukup banyak anak yang berbakat.

"Baiklah para peserta! Barisan kalian adalah teman sekelas kalian! Dan dari depan, adalah kelas 1-1! Dan seterusnya kebelakang hingga kelas 1-10! "

Terlihat para peserta saling memandang temannya masing-masing yang ada dibarisan.

Sudah ku duga jika pemeran utama, Ryu berada di barisan paling depan bersama dengan Heroine, Luna walaupun jarak antara keduanya cukup jauh.

Ughh lihatlah mereka saling bertatapan, lalu apa itu! Aku bisa merasakan aura-aura asmara diantara keduanya!

Mari kita lupakan. Dalam Novel, kelas 1-1 paling banyak di sorot daripada kelas lainnya, mungkin karna semua karakter utama berada dikelas itu.

Ya, berbeda dengan kebanyakan novel yang biasanya ada tokoh yang berada dikelas bahkan Akademi yang berbeda dengan tokoh utama. Novel ini tidak, semua tokoh utama berada disatu kelas yang sama. Jadi mari aku perkenalkan mereka, yang kulihat sesuai deskripsi didalam Novel.

Ada putra mahkota Kekaisaran Elesteir, Orion Van Elesteir. Pemuda berambut pirang blonde juga matanya yang bewarna merah bak permata, ia berada disamping Ryu. Dan tengah menatap Ryu yang menoleh kearah berlawanan.

Reinhard Azairin, Putra kedua Duke Azairin. Ia berada di jarak yang cukup jauh dengan Ryu. Disebelah nya, Ananda Sairus, Bungsu dari Duke Sairus. Lalu disebelah Luna -Natalie Vermant, sulung dari Count Vermant.

Aku cukup malas mendeskripsikan semuanya, jadi aku hanya akan mendeskripsikan penampilan putra mahkota yang terhormat. Haha, apakah aku menghormati nya? Tentu saja, sebagai petinggi dan nantinya dia akan menjadi Kaisar. Aku tidak takut, hanya menghormati. Jelas keduanya berbeda.

"Baiklah para Murid! Kalian akan unjuk kekuatan sekarang untuk menentukan kelas siapa yang paling terbaik! Di Akademi ini, kelas unggul bukan karena urutan kelas kalian, tapi seberapa hebat kalian hingga kelas kalian bisa unggul. "

"Silahkan bersiap diposisi kalian! " Teriak Pembawa acara itu. Lalu para murid mulai menyebar kesegala tepi bersama kelas mereka.

Beberapa saat, tatapan ku menabrak netra coklat milik Ryu, Sang Tokoh utama Novel ini. Cukup lama, hingga akhirnya terputus karna aku mengalihkan pandangan ku kearah pembawa acara. Aku sempat tersenyum, terlihat keren bukan?

Menjadi Wanita misterius, aku tidak tau tentang diriku yang ada dipikiran nya. Yang pasti, aku hanya penonton biasa sekarang.

Aku juga tidak tertarik pada brondong. Ya, tokoh utama Novel dan kawan-kawan nya berusia 15 tahun. Berbeda tiga tahun dariku, jadi aku bisa dibilang kakak penjahat? Haha

"Baiklah, Mari kita mulai! "












TBC

Become A Villain In A Second Life? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang