New Academy Admissions (3)

17 7 0
                                    

Semua murid segera menerjang ketengah lapangan dan mengincar orang-orang yang mereka tandai. Tak berselang lama, banyak murid yang dengan cepat tumbang.

Di kepala murid-murid yang tumbang itu muncul sebuah angka dimana angka itu merupakan kelas mereka. Ditengah pertandingan, muncul layar hologram besar yang berisikan urutan kelas selama pertandingan juga anggota yang sudah gugur.

❃.✮:▹ ◃:✮.❃

Murid Tingkatan Satu Akademi Travis

1-1 : 0/40
1-2 : 0/40
1-3 : 0/40
1-5 : 0/40
1-6 : 0/40
1-4 : 2/40
1-7 : 5/40
1-9 : 10/40
10-10 : 12/40
1-8 : 18/40

»»--⍟--««

Baru beberapa menit pertandingan saja sudah banyak yang gugur. Sepertinya pertandingan ini tidak akan terlalu lama berakhir.

Setiap murid menggunakan kehebatan dan keunikan nya masing-masing. Ada yang menggunakan sihirnya maupun senjata mereka. Tidak banyak juga yang menyatukan antara sihir juga senjata mereka. Ataupun menyatukan beberapa sihir dan membuat sihir baru.

Dari banyaknya kelas, tentu saja yang paling menarik itu kelasnya tokoh utama. Mereka semua spektakuler dalam setiap gerakan mereka. Mereka tidak gegabah, dan dapat bekerja sama dengan cepat hanya dalam beberapa detik.

-
Ryu melemparkan sihir petir nya kearah salah satu siswa yang dilihatnya. Dengan gerakan gesit, ia segera berlari dan menerjang murid itu. Ia memeluk lembut tetapi cepat murid itu, lalu segera mengarahkan tangannya yang sudah siap dengan petir nya kearah leher murid itu.

Tak sempat melawan, murid itu pun terjatuh setelah mengalami kejang ringan. Ryu hanya membuat nya pingsan saja, karna itu hanyalah sihir petir biasa dan dalam ukuran dan volt kecil.

Tak hanya berdiam diri saja, ia segera berlari kembali dan menghampiri teman-teman sekelasnya. Ryu mengingat-ingat wajah temannya tadi saja tengah berbaris, jadi ia bisa tau yang mana saja temannya dan akhirnya tidak salah pilih lawan.

Itulah salah satu hal yang harus diperhatikan di pertandingan ini. Para murid cepat tumbang dikarenakan belum terlalu mengenal dan tau dengan teman sekelas sendiri. Apalagi dengan jumlah yang banyak, dan semua murid seangkatan memiliki pakaian yang sama semua. Tanpa dibedakan sedikitpun pakaian. Karna memang, tanda kelas akan diberikan selepas pertandingan berakhir.

Ryu melihat salah satu teman sekelas nya tengah dikepung oleh beberapa orang, segera berlari untul membantu nya. Dengan cepat ia melakukan hal serupa menggunakan sihir petir nya dan mengarahkannya ke tengkuk orang-orang itu.

Setelah semuanya tumbang, Ryu menghampiri teman sekelas nya itu.

"Kau tak apa? " tanyanya dengan sedikit khawatir.

Gadis itu menggeleng, "tidak apa-apa, terimakasih sudah menolong ku. " Jawabnya.

"Kalau begitu ayo kita ke tempat yang dijanjikan, " Ujar Ryu kembali lalu mereka pun segera pergi.

Mereka memang sempat membuat janji. Banyak dari anggota kelas 1-1 dapat menggunakan telepati, jadi mereka membuat rencana sembari bertarung. Dan mereka memutuskan untuk berkumpul di sudut tempat kelas mereka berdiri tadi. Untuk anggota yang tidak bisa menggunakan telepati, akan diseret ahh maksudnya diberi tau secara langsung.

Become A Villain In A Second Life? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang