Villains Organization

46 8 1
                                    

Menemukan Typo > beritahu dengan komentar

---♌---


Saat ini aku tengah mengelilingi kota dengan membawa beberapa kantung makanan yang kugenggam ditangan kiriku.

Hari ini sudah sore, aku sudah mengelilingi setengah kota ini. Aku memakan sate yang baru saja kubeli di pedagang pinggir jalan menggunakan tangan kananku karna tangan kiriku sudah di penuhi oleh jajanan ku.

Hari sudah mulai malam, jadi jalanan kota cukup sepi sekarang. Biasanya kota akan ramai kembali saat hari sudah malam, aku mengetahui fakta itu tentu saja dari ingatan Zeta.

Karna kebetulan aku berjalan dipinggir jalan dan sekitarku tengah sepi dan tidak ada yang memperhatikan. Tiba-tiba saja mucul seseorang yang berdiri dibelakangku, entah kenapa aku tidak merasa terkejut maupun takut. Ia membisikkan sesuatu kepadaku.

"Kau dipanggil oleh petinggi. Bergegaslah datang ke markas terdekat, " bisiknya. Setelah itu orang itu menghilang dalam sekejap mata.

Aku tidak tau siapa dia karna dia menggunakan jubah. Tapi yang ku yakini, dia juga merupakan anggota dari organisasi yang sama dengan Zeta, Leo.

Aku berhenti tepat di depan sebuah gang kecil yang gelap dan kosong. Kenapa aku terlihat biasa saja? Mungkin karna diriku yang sudah terbiasa dengan Zeta mulai dari tubuh, ingatan juga sifatnya. Tapi untuk sifat sepertinya masih bercampur aduk antara aku dengan Zeta. Ingatanku sendiri saling bertumpang tindih, aku tidak tau bagaimana ke depan nya dengan kepalaku ini.

"Ck, bagaimana dengan makanan ku ini? "

Mmmm, oh ya! Ada yang namanya Inventory. Aduh, aku merasa bodoh untuk sesaat.

"Inventory"

Dengan segera, aku memasukan makananku kedalam inventory. Aku tidak tahu apa yang terletak di dalam inventory itu, yang penting tidak ada sesuatu yang akan memakan makanan ku didalam sana.

Aku segera masuk kedalam gang itu dengan secepat kilat menggunakan sihirku. Lalu segera ber teleportasi ke tempat yang dimaksud.

Kenapa saat naik dan turun bukit tidak menggunakan teleportasi? Aku tentu saja menghemat tenaga. Juga, lebih baik kita menjadi normal saja selama bisa.

Saat sudah sampai disana, aku hanya bisa melihat pepohonan rimbun di sekeliling ku. Aku tidak merasa bingung dan panik, dengan santai aku berjalan kearah salah satu pohon yang cukup besar diantara pepohonan yang lainnya.

Aku mengarahkan tanganku kearahnya dan mulai menyalurkan sedikit sihirku. Tiba-tiba, pohon itu bergetar tipis dan terbelah menjadi dua.

Ternyata itu adalah gerbang menuju lokasi sebenarnya yang dimaksud. Aku bisa melihat sebuah rumah berlantai dua yang cukup terawat. Terdapat cukup banyak orang disekeliling rumah itu, sepertinya mereka juga anggota organisasi yang dipanggil kemari.

Aku masuk kesana dengan santai, tidak banyak yang melihat kearah ku. Karna mereka fokus mengobrol satu sama lain, sepertinya banyak dari mereka yang saling mengenal.

Aku berjalan kearah pojok dimana tempat itu sepi. Hanya terisi beberapa orang yang sama-sama diam sepertiku. Semua dari kami sama-sama menggunakan jubah, walaupun berbeda jenis, model dan warna.  Jadi aku tidak tau bagaimana penampilan mereka.

Setelah diriku, beberapa orang datang. Dan tentu saja mereka juga merupakan anggota, aku belum melihat petinggi yang memanggil kami semua.

Setelah cukup lama menunggu, pintu dari rumah tingkat itu terbuka lebar. Menampilkan seorang pria paruh baya berjas dan juga seorang wanita berambut panjang yang menggunakan kimono.

Become A Villain In A Second Life? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang