New Academy Admissions (4)

19 5 0
                                    

Terimakasih sudah menunggu kelanjutan cerita ini!

---♌---

Semua tatapan itu menatap ke satu titik. Tempat dimana Kelas 1-1 berada. Banyak dari sisa murid yang bekerja sama untuk mengurangi jumlah murid kelas 1-1.

8 murid yang tersisa dari jelas 1-2 segera menyerang. Mereka tidak gegabah dengan menyerang secara terang-terangan. Mereka membuat rencana dan segera membuat formasi.

Pengguna sihir segera mengepung kelas 1-1 dari segala sisi dengan sihir mereka. Sedangkan para pengguna senjata menyerang dari depan.

Kelas 1-1 yang mendapat serangan pun segera waspada. Mereka mengambil ancang-ancang dan membuat rencana dalam waktu singkat melalui telepati.

Tentu saja Ryu yang membuat rencana itu. Mereka segera berlari ke posisi masing-masing. Karna jumlah kelas 1-1 yang lebih banyak daripada jumlah kelas 1-2, membuat mereka tidak terlalu kesulitan melawan nya.

Tapi dapat di akui, kelas 1-2 yang tersisa cukup kuat karna dapat bertahan melawan 40 orang yang ada. Setelah 15 menit lamanya, akhirnya kelas 1-2 sudah mulai kewalahan.

1-1 mengendorkan ke waspadaannya. Tapi tiba-tiba, muncul murid lain yang tiba-tiba memukul mereka dari belakang, dan juga samping. Ternyata mereka bekerja sama dengan kelas lain.

Karna banyak murid dari kelas 1-1 mengendurkan kewaspadaan nya, banyak dari mereka yang gugur. Tapi tak banyak juga dari mereka yang bertahan. Yang pasti, dalam 5 menit setelah murid lain mengepung secara tiba-tiba, sudah ada sekitar 10 murid yang gugur dari kelas 1-1.

Tapi tidak banyak juga dari murid-murid lain gugur. Dari pengepungan tiba-tiba itu, kelas 1-2 sudah kehilangan 6 anggota miliknya.

Dari sini, pertandingan semakin sengit. Banyak dari mereka yang mengerahkan seluruh kemampuannya untuk menumbangkan lawan. Semakin lama, banyak murid berguguran.

Kelas 1-1 sekarang sudah 20 orang yang gugur. Sedangkan tim lawan sudah 9 orang yang gugur. Murid yang tersisa di arena sudah sangat berkurang.

Ryu dan teman-temannya masih bertahan, begitu juga Luna yang masih bisa bertahan. Banyak dari mereka yang tersisa kelelahan.

Pertandingan sudah berjalan sekitar 40 menit. Masih ada 20 menit lagi hingga pertandingan selesai. Selain sisa satu kelas yang berdiri dilapangan, waktu pun dibatasi.

Murid yang tersisa, akhirnya bisa di tumbangkan oleh kelas 1-1. Ryu dan teman-temannya berperan besar akan itu.

Ting!

❃.✮:▹ ◃:✮.❃

Murid Tingkatan Satu Akademi Travis

1-1 : 20/40

»»--⍟--««

"Akhirnya! Pertandingan ini selesai dan dimenangkan oleh kelas 1-1! "

Banyak sekali penonton yang berdiri dan bersorak untuk kemenangan kelas 1-1. Murid yang tersisa tidak dapat membalas sorakan penonton karna sudah lelah.

Sedari tadi, seseorang menatap Ryu dari mulainya pertandingan hingga selesai. Ia menatap Ryu tertarik, bahkan ia lebih memperhatikan Ryu daripada anaknya sendiri.

"Menarik .. "

Kelas 1-1 yang tersisa itu mendudukkan dirinya di arena. Nafas mereka tidak teratur dan mereka cukup berantakan.

"Masih sanggup? " Tanya Orion pada Ryu yang tengah duduk sembari menghapus keringatnya.

Ryu hanya bisa menggeleng, ia sudah tidak sanggup untuk berdiri. Kakinya serasa keram. Walaupun ia memiliki kekuatan diatas rata-rata, ia belum terlalu terasah.

Dari arah masuk arema, banyak anggota medis berdatangan dan berlari kearah mereka. Mereka pun dibantu oleh para tenaga medis itu untuk dibawa ke ruang kesehatan yang ada di Koloseum itu.

---
Zeta

"Bukankah cukup menarik? Banyak manusia berbakat tahun ini, apakah kita bisa membawa beberapa? " Ujar Yona bersemangat.

Aku menyumpal mulut Yona dengan setusuk sate yang kubeli dari pedagang keliling yang ada di Koloseum. Ia menerima dengan baik dan mengunyah nya dengan sepenuh hati.

"Kita tidak tau. Dan jangan membahas ini sekarang Yona, kita masih berada di tempat umum. " Tegur Luis.

"Kau tau? Bocah berambut hitam gelap dari kelas 1-1 sangat menarik. " Timpal Shira yang berada di sebelah Luis.

"Berambut hitam? Bukankah banyak dari mereka yang berambut hitam? " Bingung Alex.

Karna memang, di dunia ini rambut hitam bukanlah hal yang langka. Karna banyak dari penduduk disini yang memiliki rambut bewarna hitam yang bervariasi. Mulai dari Bagsawan maupun Rakyat biasa.

"Yang berada di dekat Putra Mahkota kan? " Tanyaku.

Shira mengangguk, " Namanya Ryu Kazehaya. Dia hal menarik yang ku bilang. " Jelasku.

"Bagaimana kau tau tentang nya? " kali ini Aester bertanya.

Aku hanya bisa tersenyum penuh arti pada mereka semua yang menatapku.

"Itu rahasia.. Atau mungkin aku mengetahui nya dari Biodata Akademi? " Ujarku.

Mereka semua terlihat kesal dengan jawabanku, tapi aku tidak peduli. Aku segera menatap kembali arena dimana banyak dari murid-murid yang sudah kembali seperti sedia kala mulai memasuki lapangan.

Tidak semua murid kembali hadir di lapangan. Hanya ada sekitar 300-an yang kembali hadir. Dan sisanya masih berada di ruang kesehatan.

---

"Baiklah penonton sekalian! Saat ini mari kita umumkan urutan kelas! Banyak dari para murid yang tidak bisa hadir di lapangan karna pertandingan tadi. Jadi kami akan menyediakan video hologram live di ruang kesehatan. "

Pembawa acara pun terlihat sibuk dengan beberapa orang ditempat nya. Setelah beberapa saat, akhirnya ia selesai berbicara dengan orang-orang itu.

"Baik, hologram sudah terpasang. Jadi, mari kita lihat pengumuman nya! "

Ting!

Muncul hologram berukuran lebih besar di tengah lapangan dan juga didepan para penonton juga para murid.

❃.✮:▹ ◃:✮.❃

Selamat Untuk Para Murid!
Hasil Pertandingan Angkatan Satu
-Akademi Travis-

Terbaik : 1-1

Unggulan: 1-3
1-7
1-2

Standar: 1-5
1-9
1-10

Biasa: 1-4
1-6
1-8

»»--⍟--««

TBC

Karna berbagai kondisi yang tiba-tiba saja terjadi tanpa bisa di prediksi. Terpaksa, cerita ini tidak dapat double Up.

Maafkan diri saya ini🙏 semoga lain kali dapat terkabul.

See You!
Jangan lupa mampir cerita ku yang lain! Melody No Aqua

Become A Villain In A Second Life? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang