3. Kepala Pengurus Yang Baru

39 19 12
                                    

⋇⋆✦⋆⋇ 

Keesokan paginya, dihari yang cerah. Suara lonceng yang begitu nyaring terdengar. Membuat tubuhku tersentak lalu tersungkur dari atas ranjang. Kini seluruh tubuhku terasa sakit dibuatnya.

"Sangat menyebalkan! Suara apa itu?" Aku pun mencoba berdiri meskipun agak susah karena sebenarnya aku belum sepenuhnya 'bangun' dari tidurku. Dan beberapa detik setelahnya, muncul jawaban atas pertanyaanku tadi.

Kepada seluruh Maesens, Pengebat, beserta pengurus-pengurusnya, Selamat Pagi! Seperti biasanya, kita akan melakukan kegiatan sarapan bersama sebelum pergi melaksanakan tugas. Tetapi sebelum itu juga, kita akan melaksanakan upacara pengangkatan Kepala Pengurus Dunia Penebusan yang baru. Maka dari itu, diharapkan kalian semua untuk segera bersiap-siap dan berkumpul di Balai sekarang juga!


Mendengar itu, aku pun bergegas dan mengenakan jubah yang tergantung di dalam lemari. Tak lupa, sepatu pantofel berwarna hitam telah terpasang pada kedua kaki. Sebelum pergi menuju ke Balai, aku mengunci kamarku dahulu. Baru setelahnya berjalan ke sana dengan mengikuti orang-orang yang jauh di depanku. Karena sebetulnya, aku pun belum mengenal lingkungan ini dengan baik.

Begitu sampai, seketika mataku tak bisa berhenti untuk menatap sekitarku yang sangat ramai. Benar-benar diluar perkiraan. Aku memang mengira pasti akan ramai disana, tapi aku tak menyangka akan seramai ini. Bahkan sepertinya mataku tak sanggup untuk menatap sekumpulan orang-orang dengan jubah berwarna putih dan hitam tersebut. Kepala ku langsung pusing dibuatnya.


Semua yang ada di sana sibuk berbincang-bincang dengan kenalan mereka masing-masing. Aku hanya bisa memperhatikan saja, lagipula aku masih baru disini, jadi wajar saja bila belum ada yang aku kenal sama sekali. Apalagi setelah Kakek tua itu menunjukkan kamarku, aku bermain-main sebentar dan langsung tertidur karena kelelahan. Jadi belum semua tempat aku tahu, begitu juga dengan penghuni-penghuninya.


"Hei, kau anak baru itu ya?" Terlalu larut dalam pikiranku sendiri, membuatku tak sadar ada yang berbicara padaku. Dan saat orang itu menepuk pundakku, baru lah aku tersadar dari lamunan ku.


"Hah?" Adalah kata pertama yang terucap dari mulutku. Orang tadi seketika terkekeh. Sungguh memalukan. Aku seperti orang bodoh saja, raut wajah kebingunganku pasti terlihat sangat konyol dimatanya.

"Hahaha. Dari reaksimu tadi, sepertinya memang benar kau anak baru itu," ucapnya. Ia lantas mengulurkan tangan kanan nya padaku. Lalu kembali berucap, "Namaku Lintang. Boleh aku tahu siapa nama mu?"

Tanganku cekatan menyambut uluran tangannya dan menjawab, "Namaku Garahel. Salam kenal, Lintang." Bocah itu lantas tersenyum.


Lintang itu laki-laki. Dan kalau aku tidak salah ingat, dia salah satu dari orang-orang yang mengerumuni ku saat pertama kali aku berada di sini.


Jika diperhatikan, tinggi badannya kurang dari tiga sentimeter dari tinggi badanku. Namun wajahnya terlalu menonjol sehingga orang-orang pasti tidak akan terlalu peduli dengan tinggi badannya, melainkan pada wajahnya yang tampan itu. Dan mungkin jika kacamatanya dilepas, dia akan terlihat lebih tampan. Tapi tentu saja tidak lebih tampan dariku.


Apa dulu kau hidup sebagai selebriti? Baru saja pertanyaan dipikiranku itu akan terlontar, terdengar suara yang menginterupsi. Sontak saja seluruh suara riuh di Balai tadi menjadi keheningan. Begitu juga dengan atensi mereka yang seketika tertuju pada asal suara tersebut.


"Perhatian semuanya!"

Suara itu berasal dari seorang wanita tua yang sedang berdiri di podium. Aku tak begitu melihatnya dengan jelas, karena jarak yang terbilang cukup jauh. Tetapi sepenglihatanku, wanita tua itu mengenakan jubah berwarna hitam dan memperlihatkan raut wajah yang menyeramkan. Bahkan orang-orang yang tadi nya sibuk mengobrol, tak berani untuk mengucapkan sepatah kata lagi.


"Seperti yang sudah kalian ketahui, bahwa dengan dikumpulkannya kalian di Balai ini, maka Kepala Pengurus Dunia Penebusan yang baru akan dilantik. Tetapi sebelum itu, aku berterima kasih kepada kalian semua atas semua dedikasi yang telah dilakukan. Dan juga aku meminta maaf apabila banyak kekurangan yang telah dilakukan ketika aku menjabat sebagai Kepala Pengurus. Maka dari itu, dengan hasil pertimbangan yang matang dari semua pengurus dan karena masa jabatanku juga telah habis, maka aku akan melantik Manggala dari Pengurus Maesens sebagai Kepala Pengurus Dunia Penebusan yang baru. Aku harap kalian semua bisa menerima keputusan ini dan bekerja sama dengan baik."


Manggala? Sepertinya aku kenal nama itu. Isi kepala ku berusaha untuk mengingat-ingat kembali siapa pemilik nama tersebut. Tapi sebelum bisa mengingat nya, sang pemilik nama telah berdiri di podium dengan karangan bunga yang menggantung di area lehernya sambil tersenyum lebar. Karangan bunga itu diberikan oleh wanita tua tadi, Kepala Pengurus Dunia Penebusan yang sebelumnya.


Sekarang aku mengingatnya! Manggala adalah nama dari Kakek tua kemarin! Tapi aku heran, Kakek tua itu bahkan lebih tua daripada wanita tua tadi, kenapa bisa dia dipilih menjadi Kepala Pengurus yang baru? Aneh.


"Bisa-bisanya Kakek tua yang menyebalkan itu terpilih," tanpa sadar kalimat itu keluar begitu saja dari mulutku. Dan tampaknya, Lintang mendengar ucapanku barusan. Dasar mulut sialan!


"Menyebalkan?" Tanya Lintang dan menatapku serta mengangkat salah satu alis tebalnya. Sepertinya aku telah membuat kesalahan. Habis sudah.


"E-eh? Astaga, maaf! Aku tidak bermaksud mengucapkan nya," lagi-lagi aku membuat tampang yang konyol dan lagi-lagi bocah ini terkekeh menyeramkan.


Aku tidak akan dibunuh karena ini kan? Aku tidak ingin mati! Eh, tapi tunggu. Bukankah aku memang sudah mati? Dasar! Sepertinya kebodohanmu ini sudah di ambang batas Garahel!


"Tidak perlu meminta maaf, lagipula memang benar apa katamu. Manggala benar-benar menyebalkan," ucap Lintang padaku. Matanya kini beralih menatap ke arah podium dimana Kakek tua itu berdiri. "Tetapi meskipun begitu, dia itu Pengurus yang baik. Dan kau akan segera mengetahui alasan kenapa dia bisa dipilih menjadi Kepala Pengurus yang baru."


⋇⋆✦⋆⋇


11.07.23

Bagaimana Cara Untuk Membuat Liana Tersenyum?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang