Seis

24 4 0
                                    

______________________________

Makes it easier
or
More difficult?

______________________________



Forth baru saja keluar dari sebuah gedung yang selama ini menampungnya. Ia menghembuskan nafas, baru saja dirinya tertidur selama 30 menit namun orang-orang di sekitarnya seolah melarang Forth untuk beristirahat

Bayangkan saja sudah hampir dua hari ia tidak tidur, selalu berkutat dengan potongan demi potongan teka-teki yang ia sendiri tidak tahu sketsanya seperti apa

Ia mengorbankan seluruh tenaga dan pikiran yang ia miliki tetapi, lihat hasil nya? Edric Hamilton malah mengeluarkan nya.

Namun--Ah! Sepertinya, kata mengeluarkan tidaklah pantas ia gunakan. Sebab apa? Sebab sedari dulu ia bukanlah penyidik resmi

Ia sadar kalau ia melakukan kesalahan karena bertemu dengan manajer hotel secara diam-diam, dan tanpa berdiskusi lebih dulu pada penyidik resmi. Tetapi, yang ia pikirkan bukanlah hal itu. Yang ia pikirkan adalah

Siapa yang telah memberitahukan hal itu pada para penyidik?

Lalu lamunan nya terhenti tatkala ponsel nya berdering, Forth terkejut dan segera mengangkatnya. Ia bertambah terkejut saat melihat nama penelpon. Alis tebal nya mengerut, kenapa pria ini menghubunginya?
"Ya, sir?"

"Ke kantor sekarang, ada yang ingin kami bahas bersamamu"

Ya, Edric Hamilton yang menghubunginya

"Kenapa harus saya?"

Suara di sebrang sana pun menghilang, Forth sampai memeriksa apakah telepon mereka masih tersambung atau tidak. Namun jawaban nya adalah sambungan terputus

Forth menghela nafasnya

Ia ingin pergi ke suatu tempat namun lagi-lagi ponsel nya berdering, kali ini notifikasi pesan masuk

Tolong kemari, Forth. Kami membutuhkanmu

***

Sudah Damian katakan pada Edric, jika sampai Forth tidak datang juga tatkala Edric mengirimkan pesan singkat, ia akan menyuruh Edric untuk bertemu Forth di rumah anak itu dan memohon padanya

Bahkan Arnold sudah memegang kunci mobil di tangan kanan nya, jika sewaktu-waktu mereka di haruskan menuju ke tempat dimana Forth tinggal

"Sial! Anak itu benar-benar" kata Edric kesal, dia jadi kepikiran ucapan Damian pada nya

Cih! Tidak sudi jika ia melakukan itu karena ia yakin rasa pengabdian Forth pada kasus ini begitu besar, ia sangat yakin anak itu akan menemui mereka

Damian berdiri sambil menatap arloji milik nya "5 menit lagi dia tak datang, kita cari keberadaan nya"

"Hei!" sambar Edric tak terima "Aku ketua nya disini" sahutnya lagi

Damian menghela nafas "Ya.. baiklah, pimpinan.. Lakukan sesuka anda"

Lalu mereka menatap kearah seorang gadis yang sedang terduduk, gadis itu menghampiri mereka tadi. Dan karena mereka telah mengenal gadis tersebut, jadilah mereka menyuruh nya untuk masuk ke dalam kantor dan menunggu di ruang tunggu bersama mereka

"Nona Hazel, sekali lagi aku tawarkan pada anda--apakah anda ingin minum atau camilan mungkin?" Tanya Arnold untuk kesekian kalinya

Hazel yang sedang menunduk pun mendongak, menatap kearah Arnold dan tersenyum kepada agen FBI termuda di antara Damian dan Edric itu "Tidak, sir. Terima kasih" ucap Hazel lagi

I'll Come When It's GrayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang