Sorry

339 22 6
                                        

Senyum Haechan mengembang ketika ia menatap bangga masakan yang ia hidangkan malam ini. Ya, ini memang bukan kali pertama Haechan memasak, pria manis itu yang menghidangkan masakan setiap hari, untuknya dan juga suami tampannya. Tapi malam ini sedikit special karena ia mencoba beberapa menu baru untuk masakannya.

"Semoga kak Mark suka sama masakanku, tapi kenapa kakak belum pulang ya?" Haechan bermonolog sambil mengecek ponselnya.

Mark bilang ia akan pulang cepat malam ini, makanya Haechan juga menyiapkan masakannya lebih cepat dari biasanya.

"Lebih baik aku siap-siap dulu deh" selagi menunggu kedatangan Mark, Haechan memutuskan untuk membersihkan dirinya terlebih dahulu.

🐻

"Hah segarnya" Haechan keluar dari kamar mandi setelah beberapa menit ia habiskan untuk membersihkan dirinya.

Namun Haechan terkejut ketika melihat suaminya yang sedang duduk ditepi ranjang tempat tidur mereka, sejak kapan suaminya ada disitu? Haechanpun segera menghampirinya.

"Kakak udah pulang?" Haechan bertanya ketika ia sudah berada tepat didepan Mark.

Namun ada yang berbeda, wajah suaminya itu nampak murung dan tidak bersemangat sama sekali, seperti sedang ada sesuatu yang dipikirkan?

"Hai, kakak barusan sampai kok, kamu udah selesai kan? Kalau gitu kakak mandi dulu ya" Mark berdiri dari duduknya, hampir melewati Haechan begitu saja jika suami cantiknya itu tidak langsung mencegat tangannya.

"Mau aku siapin air hangatnya dulu?" Haechan bertanya sambil menatap lurus kedua mata Mark.

"It's okey, kakak bisa sendiri kok"

"O-oke"

Setelah itu Mark langsung melanjutkan langkahnya menuju kamar mandi. Meninggalkan Haechan dengan segala raut kebingungannya, jujur ia merasa canggung.

Namun ini sangat jarang terjadi, Mark pulang dalam keadaan seperti tadi. Bahkan, ia tidak memberikan ciuman kepada Haechan. Karena itu memang kebiasaan Mark dari dulu, ia akan memberikan ciuman di kening dan bibir Haechan sebelum dan sesudah Mark bekerja, tapi hari ini Mark melewatkannya? Rasanya hampir tak mungkin jika Mark lupa.

"Kak Mark kenapa ya? Kok kayak beda gitu" jika dilihat dari raut wajahnya, Haechan menyadari jika suaminya sedang dalam keadaan mood yang kurang bagus.

Akhirnya Haechan memutuskan untuk menunggu suaminya selesai dengan acara mandinya.

🔴

Setelah keluar dari kamar mandi Mark langsung bergegas memakai baju gantinya, melihat itu Haechan langsung menghampiri Mark kembali.

"Kak"

"Heum?"

"Aku udah siapin makan malam, setelah ini kita makan dulu ya" Haechan berbicara dengan nada yang sangat lembut.

Mark menghadapkan badannya kearah Haechan, laki-laki beralis camar itu mengusap rambut suami manisnya dengan pelan.

"Kamu makan duluan aja ya, kakak belum lapar"

Namun meski begitu, Mark justru menolak ajakan Haechan.

Kenapa? Haechan semakin bingung.

"Tapi adek mau makan sama kakak" Haechan mencoba membujuk, mengeluarkan jurus merengeknya.

Tapi yang dilihat Mark justru menghela nafas panjangnya, seolah sedang merasa sangat lelah.

"Oke kalau gitu kamu tunggu kakak dulu ya, ada beberapa urusan yang harus kakak selesaikan dulu"

RANDOM STORY[MAHAE VERSION]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang