Pukul 22:46
Seorang laki-laki remaja, dengan pakaian jeans biru deep di sertai dengan kaos putih, dan sepatu yang senada dengan kaosnya itu seperti sedang menunggu seseorang.
Laki-laki itu bersandar disebuah tembok, kaki kirinya mengetuk-ngetuk seperti membuat irama di bawah sana. Ingin membunuh rasa bosan.
"Re...?"
Wajahnya mendongak, melihat si pemanggil namanya. Cowok itu tersenyum sekilas, senang melihat sosok yang ia tunggu-tunggu berada didepannya.
"Ini barang nya"
"Oke, nih hitung aja"
Re memberikan amplop bewarna cokelat terang itu, cowok didepannya membukanya untuk mengecek. Menghitung lembaran demi lembaran merah disana, yang tertumpuk banyak. Melihatnya saja membuatnya sumringah senang.
"Kelebihan tiga lembar" ingin mengembalikan uang itu, namun Re menolaknya dengan tanda di tangannya.
"Buat lo, ongkos kesini"
"Beneran!? Makasih"
Re mengangguk, dan menyuruh cowok itu agar cepat pergi, wajahnya serius saat cowok pengantar barang itu sudah pergi. Menghitung nya beberapa kali, dan pas. Lantas, ia bergegas pergi dari tempat itu.
"Bos, dia Re bukan?"
Dari arah barat, ada sekelompok geng yang sedang asyik nongkrong dipinggiran angkringan. Lelaki yang memanggil si boss itu melihat teliti sosok lima meter dari tempatnya berada.
Melihat laki-laki dengan kaos putih dan celana jeans membuatnya tahu jika ia orang yang mereka kenal.
"Iya, cowok itu ngapain disini?"
"Serang? Habisi sekarang!?"
"Jangan dulu, biarin"
Laki-laki berkaos panjang warna hijau army itu mengamuk, tak menyukai perintah si'boss' nya. "Kenapa? Mumpung sepi nih"
"Gue udah bilangin, biarin. Kita gak nyerang tanpa aba aba"
"Kalo ada waktu pasti ketemu lagi"
Laki-laki yang dipanggil 'boss' itu tersenyum miring di akhir kalimatnya, saat melihat mangsanya berada didepannya beberapa jengkal.
Dan cowok itu melaju menggunakan motornya hingga tak terlihat lagi. Ia membiarkan mangsanya untuk berkeliaran lebih lama lagi.
••
KAMU SEDANG MEMBACA
RED FLAG [TAMAT]
Teen FictionSEBAGIAN CHAPTER DI PRIVATE, DIMOHON FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA [THE BENEDICT #1] Bagi Red; apapun miliknya berarti miliknya juga, entah mental maupun fisiknya semuanya ada dalam genggamannya dan itu mutlak. "Your body language make a depressed" Ra...