hubungan

125 14 1
                                    

Budayakan vote sebelum membaca ⚠️🇹🇭


.

.

.

.........

..............................

Deg......

" A-p-ah,coba kau ulangi kata kata mu tadi nong?...." James menghela nafas.

" Hupf.... makanya kalau nong berbicara itu di dengar phiii....." James cemberut dan duduk di tepi danau.

Net masih termangu di tempatnya berada, ia masih meloding kejadian barusan.

"Kenapa ia berubah...." Batin net.

" Phii... kenapa diam di situ sini !!!! , Duduk di sini !!!!...." Net langsung duduk di samping James.

Mereka hanya diam beberapa menit, hingga net membuka pembicaraan terlebih dahulu.

" Mengapa kau berubah?....." Net menatap wajah cantik James.

" Hah?...." Beo James.

" Mengapa kau berubah, bukanya kau membenciku?...." Ouh sekarang James paham arah pembicaraan orang kaku di sampingnya ini.

" Tidak,aku hanya bingung saja tuh?....." James menurunkan kakinya ke dalam air.

" Phi, apakah perlakukan ku padamu dulu jahat?...." James melihat net yang sedang memandangi danau.

" Hemm.... tidak juga,kau dan aku dulu sangatlah dekat bukan?, Jika kau tanya perlakuan mu ke padaku maka jawaban ku tidak..." James menyandar kan kepalanya ke dada net.

Deg....

Perlakukan James tadi mampu membuat net terkejut,dan juga senang tentunya.
Ia hanya ingin seperti ini.

"E-mm, phi apakah kau percaya jika ada yang namanya ikatan?...." James melihat net dan net pun melihat James.mereka saling bertatapan.

" Mungkin!!, Aku juga tak tahu. Ikatan seperti apa?...." Jawab net.

" Seperti hubungan?...."lagi lagi net di buat terkejut oleh jawaban yang di berikan laki laki cantik tersebut.

" Hubungan itu ada banyak James, hubungan tentang apa yang kau maksud kan hemmm....." Net mengusak rambut James gemas.

" Issss.... Berantakan tau phi!!!!..." James tanpa sadar mengerucutkan bibirnya.

" Sudahlah berbicara dengan phi net sama saja dengan tembok. Hanya lempeng..." James menyudahi bersandar nya. lalu ia pergi dari sana.

Sebelum pergi James menyempatkan untuk melambaikan tangan nya ke arah net.

"Sungguh dia berubah 180 Drajat...." Net tersyum Lalu ikut pergi ke dari danau tersebut.

.

.

.

.

" Hupff.... sepertinya aku akan berjalan jalan dahulu,otak ku sangat kacau akhir akhir ini. Belum lagi masalah James..." Krisan sedang berjalan jalan di sore hari,ia ingin menikmati waktu luangnya.

Tak terasa langkah Krisan terhenti di sebuah taman. Dekat dengan paviliun timur, sudah lama rasanya ia tak pergi ke sekitar sini.

Ia hanya sibuk menjaga calon istri panglima saja, sebenernya ia merasa biasa'saja. Toh juga mereka tak terlalu dekat bisa di katakan James dan juga Krisan seperti orang asing.

Bukan! Bukan James sombong, hanya saja James itu jutek,galak,dan juga judes tentunya.

Makanya James terkenal di kalangan masyarakat sebagai pangeran yang kejam.

Krisan melangkahkan kakinya ke sebuah pohon besar, pohon beringin yang rindang,ia menidurkan tubuhnya dengan beralaskan tangan nya yang kekar.

" Hupff.... rasanya nyaman sekali..."pria itu memejamkan kedua matanya.

Menikmati setiap hembusan angin yang menerpa wajahnya.

Rasanya semua beban yang ia tanggung menghilang di angkat angin', hanya ketengan yang ia butuhkan saat ini.

Saat sedang enak'enaknya tidur, Krisan di kejutkan oleh suara seseorang yang memanggil nya dengan ceria.

" P' Kris...." Sontak Krisan terbangun dari tidur nya lalau membungkuk hormat.

" Maafkan kelancangan saya nong ping..." Krisan menunduk hormat.

Orang yang di sebut ping itu maju lalu membangunkan Krisan, lalau ia berujar dengan nada lembut nya.

" Phiii,apa ini sudah aku bilang bukan jika dengan ku tak perlu seformal itu phi, aku ping dan akan tetep sebagai ping. Meskipun aku di angkat sebagai kepala tabib." Ping menuntun Krisan untuk duduk bersamanya.

" Apakah phi tak leleh...." Ping menatap wajah tegas Krisan.

" Sebenernya aku leleh nong..." Jawab lesu Krisan.

" Mau ping pijit?...." Krisan tampak terdiam dan lalu bangun.

" Maaf naa ping, tak apa. Aku hanya leleh saja..." Krisan akan pergi namun suara ping membuat langkah nya terhenti.

" Kenapa kau membuat jarak?...." Ping menatap Krisan.

Krisan berbalik dan menatap ke arah lain, ia enggan menatap orang yang ia anggap sebagai adik nya itu.

" Karena aku dan kamu berbeda ping, aku hanya ajudan kakak'mu dan sekaligus pengawal pribadi pangeran, sedangkan kau .kau kepala tabib dan juga adik dari panglima terkenal' kerajaan borarai.aku khawatir kedekatan kita hanya membuatmu malu..." Tanpa berpikir apapun Krisan pergi untuk meninggalkan tempat itu, tanpa melihat seseorang yang sedang termenung dan mengeluarkan air mata nya.

" apakah harus seperti itu phi Kris....."



.



.


.

.

.

.

.

.

TBC.....

time travel is love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang