Bab 3. Asmara di Ruang Tengah

8.7K 22 0
                                    

TIIINGG....TOONGGG....
"PAKEEET......"

"Iya pak...." Sahut Yanti sambil berjalan cepat ke depan gerbang
Tak lama kemudian Yanti sudah masuk ke dalam sambil memanggilku
"Bu...Bu ayu...., Ada paket Bu"
"Iya... Terima kasih..." Sahutku sambil menerima paket yang diantar Yanti.
Segera ku bawa paket tersebut ke kamarku untuk aku buka.
"Wah... cantiknya..." Gumanku memandang lingerie berwarna hitam yg dikirim lewat paket barusan.
"Sabi nih untuk baju dinas nanti malam" gumamku sambil mencari bayangan Alex namun tak tampak. Segera kumasukkan lingerie baru tersebut ke rest room di kamar mandi.

Malam sudah beranjak larut, Anto sudah masuk ke kamarnya setelah tadi puas mengobrol bersama papanya . Aku lirik Alex masih menonton TV di ruang tengah. Kemudian aku beranjak mandi kembali, bebersih badan, lalu memakai lingerie yg sudah aku siapkan di rest room kamar mandi. Setelah rapi, aku beranjak keluar menuju ruang tengah. Aku lihat arman masih asik menonton TV.
"Alex, bagaimana lingerie baruku ini? Kamu suka?" tanyaku manja sambil meliuk-liukkan badanku dihadapannya
"Hmm....kamu tetap cantik dan seksi kok pakai baju itu" jawab alex sambil memandangku lekat, wajahnya antusias sekali
"ihhh....lihat nih...pinggirannya ada bulu-bulu halus gitu... lalu ada aksen bordir bunga-bunga gitu.... Ahh... kamu...." Sungutku lalu cemberut merajuk.
"hahaha....maaf...mungkin aku melihatnya kurang dekat jadi kurang detail...." Alex mulai beranjak mendekatiku.
"iya....bagus ya....lembut juga....harum lagi....maaf ya... jangan cemberut" alex mulai merayu sambil tangan kanannya menyentuh leherku lalu menyusur ke Pundak, punggung, perut dan akhirnya meremas-remas dadaku, sedangkan tangan kirinya langsung meremas dan mengobel memekku yang masih terbungkus Gstring.
"aahhh...." Mataku sayu memandang wajah alex, mulutku sedikit terbuka yang langsung diselomot oleh bibir alex. Lama kami berpagutan mesra hingga kemudian alex mengajakku berpindah ke sofa Panjang. Kami duduk berdampingan sambil terus berciuman.
Aku berinisiatif mendorong tubuh alex ke samping, lalu membuka zipper celananya dan mengeluarkan batang kontol alex yang besar namun belum terlalu keras. Segera aku kulum kepala kontol alex, kuputar-putar sambil kuhisap dalam mulutku, kumainkan lidahku dalam menyelomoti kepala kontol itu. Kumasukkan kepala dan batang kontol alek masuk lebih dalam mendekati tenggorokan, lalu kudiamkan sejenak hingga aku hamper tersedak. Banyak lender dikepala dan batang kontol alex saat keluar dari mulutku, kupulas-pulas dengan tangan secara berputar-putar. aku tengadahkan wajahku, ku lihat wajah alex menegang memerah, kulihat lidahnya mengelipis membasahi bibirnya, matanya merem melek menahan nikmat di kontolnya. Kembali aku sepong kontol alex, kali ini seluruh celananya sudah aku turunkan sehingga kontol alex semakin terpampang nyata hingga ke kantung telurnya.
Aku turun dari sofa dan berlutut didepan alex yang sedang duduk mengangkang. Kupegang dan kudorong kontolnya yang mulai mengeras kearah perut alex sehingga kantung telurnya semakin bebas. Lalu kukulum kedua biji kontol alex yang tertampung dalam kantung tersebut. Kemudian ujung lidahku kusapukan ke bagian bawah batang kontol alex yang menyerupai saluran menuju kepala kontol alex beberapa kali. Kembali aku mengocok-ngocok kontol alex yang panjangnya hampir dua genggaman tanganku panjangnya, telapak tanganku tak mampu menampung diameter batang kontol alex.
"uuhhh....ssstttt....uuhhh....sssttt" alex mendesis menahan nikmat di kontolnya
Aku mulai tak mampu menahan gairahku sendiri, segera aku berhenti menyepong kontol alex. Aku lihat alek merebahkan diri ke samping kanan dan memintaku juga berbaring miring kekanan sambil menghadap ke depan membelakanginya. Alex langsung mengarahkan kontolnya untuk menusuk memekku dari arah belakang sambil mengangkat paha kiriku tinggi-tinggi hingga betis kiriku mengait sandaran sofa dibelakang alex.
BLESSS...
"aahhh.... Aaccchhh....hhhmmmhhh...." aku mulai bergumam ga jelas saat memekku digenjot oleh kontol alex sambil tangan kirinya membelai dan mengobel dadaku dari belakang.
"aauucchhhh.... Ooohhh.... Auuuchhhh... genjot lebih keras yank... aku mau digenjot kontol besarmu lebih dalam.... Auuuuoooccchhhh...." Rintihku manja memohon kepada alex
SSSSRRRR.....SSSSRRRR..... cairan kenikmatan mengalir deras dari dalam memekku membasahi kontol alex yang masih menggenjot memekku, beberapa kali mengedut meremas kontol alex di dalam memekku
"aauucchhhh.... Ooohhh.... Auuuchhhh" aku meracau kembali, badanku mengejang menahan nikmat.
Alex kemudian memindahkan tangan kirinya mengangkat bokong kiriku sehingga paha kiriku semakin terbuka lebar. Alex kembali melesakkan kontol besar panjangnya kedalam memekku, kali lebih dalam dan kencang. Tangan kirinya mengobel itilku sambil kontol besarnya terus menggenjot memekku.
"aauucchhhh.... Ooohhh.... Ssssttt.... Auuuchhhh" aku kembali meracau keras karena rangsangan yang semakin besar.
"aahhh.....aahhhh....uuuhhhh...." suara alex terdengar di telingaku menambah gairah.
Tiba-tiba alex menusukkan jari kelingking kirinya kedalam anusku sambil telunjuknya terus mengobel itilku. Sensasi ini sangat nikmat membuatku Kembali mengedut dan meremas kontol alex di dalam memekku yang Kembali banjir oleh cairan kenikmatan.
PLOK....PLOK...PLOK....PROTTT....PROTTT....PROTTT... suara kelamin kami yang terus beradu menuntaskan gairah menggema di ruang tengah itu.
"aauucchhhh.... Ooohhh.... Auuuchhhh" kami meracau bersama kembali agak lama. Lalu alex memintaku ganti posisi. Aku disuruh menungging diatas sofa, rupanya ingin gaya doggy style. Segera aku naik keatas sofa dengan posisi doggy, pantat bulat besarku menghadap paha alex. Kemudian alex mulai melesakkan kontol besarnya kedalam memekku dari arah belakang, lalu menggenjotnya dengan pelan dan lembut.
Kian lama genjotan kontol alex semakin lancar dan cepat, membuat dada besarku bergantung dan bergoyang tidak karuan. Karena itu aku merebahkan dada dan kepalaku serta mengangkat pantat besarku setinggi-tingginya. Sehingga Alex kembali bisa melihat lubang anusku kembang kempis saat memekku digenjot olehnya.
"aauucchhhh.... Ooohhh.... Auuuchhhh" aku meracau menahan nikmat di memekku yang semakin becek.
Tiba-tiba alek menusukkan jari jempolnya kedalam anusku sambil kontolnya tetap menggenjot memekku. Kedua tangannya mencengkeram pantatku dan merekahkannya lebih lebar, satu jari jempolnya keluar masuk mencungkil-cungkil lubang anusku, aku meliuk-liukkan pantatku mengimbangi sodokan kontol alek di dalam memekku dan cungkilan jempol alex di anusku.
"Kapan aku bisa memperawani anusmu ayu.... Aku pengen sekali bisa menusuk boolmu..." suara alex memelas
""jangan mas, sakit.... Biar memekku saja yang melayani kontol besarmu... ga akan muat dalam anusku massshhh..... ooouuccchhh..." ucapku manja, sambil terus meliuk-liukkan pantatku mengimbangi sodokan kontol alek di dalam memekku. Alek menuruti permintaanku dan terus mengobel lubang anusku dengan satu jari jempolnya sambil terus menggenjot memekku.
"aauucchhhh.... Ooohhh.... Auuuchhhh" kami meracau bersama kembali agak lama.
Alek kemudian mencabut kontolnya dari memekku lalu memintaku duduk diatas pangkuannya. Kemudian alex memintaku jongkok dengan meletakkan telapak kakiku disamping pahanya dan membelakanginya. Lalu pahaku dibuka lebar oleh alex sambil tangan kanannya mengobel memekku dengan buas, tangan kiri alek merayap buas meremas dan mengobel dadaku lalu mulut alex berusaha mengenyot putting dada kananku dari balik ketiak kananku.
"aauucchhhh.... Ooohhh.... Auuuchhhh... masukin kontolmu yank... aku mau digenjot kontol besarmu.... Auuuuoooccchhhh...." Rintihku manja menahan kobelan tangan alex
SSSSRRRR.....SSSSRRRR..... cairan kenikmatan mengalir deras dari dalam memekku membasahi tangan alex yang masih mengobel memekku.
"aauucchhhh.... Ooohhh.... Auuuchhhh" aku meracau kembali, badanku mengejang menahan nikmat.
Alex kemudian kembali melesakkan kontol besar panjangnya kedalam memekku. Pantatku bergerak naik turun di atas kontolnya. Cukup lama kami di posisi itu
"aauucchhhh.... Ooohhh.... Auuuchhhh" kami meracau bersama kembali agak lama.
Tiba-tiba alex mengarahkan kedua telapak tangannya meremas pantatku dari arah kanan-dan kiri dan mendorong kontolnya agar masuk lebih dalam dan lebih cepat. Nafasnya semakin berat, lalu.....
Crot...crooottt.... Crooott... alex menyemprotkan spermanya dalam memekku.
"ohhh yaaa.....ooohhh ya... akhh.....akhhh...." aku mendengar suaranya bergeram di dekat telingaku merasakan kenikmatan yang baru dialaminya. Aku masih jongkok mengangkang diatas pangkuan alex, terasa ada cairan yang deras mengalir keluar dari memekku hingga menetes ke sofa saat alex melepas kontolnya dari lubang memekku.
Kemudian aku turun dari tubuh alex, kulihat Alex rebah terduduk di hadapanku, segera aku membungkuk menyelomoti kontol besar alex yang sudah mengendur setelah melepaskan spermanya ke dalam lubang memekku. Kumulai dari menyelomoti topi batang kontolnya yang terlihat mengkilat, kusedot dan ku kenyot kepala kontol itu sambil tanganku mengocok-kocok batang kontol alex yang terasa licin oleh cairan memekku. Lalu ke selomoti kontol alex mulai dari ujung kontolnya, batang, hingga kantung telurnya. Terakhir kusedot dan ku kenyot kepala kontol itu sambil tanganku mengocok-kocok batang kontol alex hingga kupastikan tidak ada lagi sisa sperma di batang kontol itu.
Setelah tuntas , aku berdiri dan menarik tangan alex untuk berdiri. Kami berpagutan kembali beberapa saat. Kemudian aku mengajak alex masuk ke kamar kami untuk tidur setelah sebelumnya mengelap cairan memekku yang menetes membasahi kain sofa menggunakan lingerie yang kemudian aku pegang ditangan kirikuku saat melangkah telanjang berdua dengan alex ke kamar. Alex juga membawa bajunya di tangan tangan, sedangkan tangan kirinya menggenggam tanganku bergandengan ke arah kamar kami.

END

*****************
POV : ANTO
Aku terbangun dari tidurku karena kebelet kencing.
"uhhh...kebelet nih...mana toilet jauh lagi di dekat kamar makan.... Hmmmm" gumamku dengan malas.
Pelan aku melihat ke arah pintu kamarku yang sepertinya belum terlalu rapat aku tutup.
"pantesan dingin banget" runtukku lirih, kesadaranku mulai pulih, lamat-lamat aku mendengar suara aneh bersahutan dan suara perabot yang berderit. Aku mulai waspada.
"jangan-jangan MALING..!!" gumamku dalam hati. Pelan-pelan aku melangkah kearah pintu kamarku. Kubuka pelan-pelan pintu itu agar tidak berisik. Aku berbelok ke kiri berjalan menghimpit tembok kamarku. Aku lihat lampu ruang tengah masih menyala terang bahkan TV layar lebar kami juga masih menyala. Pelan aku berjalan mengendap, suara-suara itu semakin jelas, sampai dipojok tembok aku mengintip.
"ASTAGA...." Gumamku lirih. Aku melihat mama dan papa sedang rebahan miring telanjang, mereka menghadap ke arah TV yang aku yakin ga penting lagi tentang acaranya. Aku lihat tangan papa mengobel memek mama yang membuat mama melenguh-lenguh mengangkat kepalanya sedangkan paha mama terbuka lebar sehingga aku bisa melihat kontol papa keluar masuk lubang memek mama.
Segera kesadaranku kembali, bergegas tapi pelan aku kembali kekamarku, aku teringat mempunyai sebotol minuman mizone yang belum aku habiskan di meja belajar. Segera aku minum habis hingga botol itu menjadi kosong. Kemudian aku masukkan kepala kontolku ke leher botol mizone untuk segera menuntaskan hasrat buang air seniku hingga tuntas, aku ambil tissue untuk melap dan mengeringkan kontolku, tak lupa botol mizone itu aku tutup dan simpan di bawah meja belajarku.
Kali ini dengan cepat aku beranjak keluar kamar menuju ke sudut ruang tengah, menjelang sampai, aku turun dan merangkak untuk mengintip kembali suasana di ruang tengah. Kali ini aku melihat mama sedang menungging digenjot papaku dari belakang. Lama aku melihat adegan dewasa itu, kontolku mulai membesar dan mengacung melihat live show di depanku.
Tak lama kemudian aku melihat papa mencabut kontolnya dari memek mama lalu mama duduk diatas pangkuan papa dengan membelakanginya. Kemudian paha mama dibuka lebar oleh papa sambil tangan mengobel memek mama dengan buas, tangan kiri papa merayap buas meremas dada mama, sedangkan mulut alex berusaha mengenyot putting dada mama dari balik ketiak mama.
"aauucchhhh.... Ooohhh.... Auuuchhhh... masukin kontolmu yank... aku mau digenjot kontol besarmu.... Auuuuoooccchhhh...." Rintih mama manja terdengar. Badannya mengejang beberapa kali. Kemudian papa memasukkan kontolnya yang besar panjangnya kedalam memek mama. Tubuh bergerak naik turun di atas kontol papa. Cukup lama aku melihat mereka pada posisi itu.
Kontolku semakin menegang, kuturunkan celana tidurku agar kontolku dapat terlepas, kugenggam dan kukocok kontolku sambil melihat pertunjukan birahi dihadapanku
"aauucchhhh.... Ooohhh.... Auuuchhhh" mama dan papa meracau ga jelas berulang-ulang.
Tiba-tiba aku lihat papa mengarahkan kedua telapak tangannya meremas pantat mama dari arah kanan-dan kiri dan mendorong kontolnya agar masuk lubang memek mama dengan lebih dalam dan lebih cepat. Kemudian aku melihat tubuh papa mengejang beberapa kali, lalu aku melihat mama turun dari tubuh papa dan membungkuk menyelomoti kontol besar papa sambil mengocok-kocok batang kontol tersebut dan menyelomotinya.
Tak lama kemudian aku melihat papa dan mama berpagutan kembali beberapa saat. Lalu aku melihat mama mengelap sesuatu diatas sofa sebelum keduanya berjalan bergandengan telanjang menuju kamar mereka.
Setelah aku mendengar suara pintu kamar mereka tertutup, bergegas aku berlari ke arah sofa tersebut, aku melihat kain segitiga bertali berwarna hitam terjatuh beberapa langkah dari sofa ke arah kamar mama. Aku pungut benda itu, aku cium-ciumi aromanya, ada noda basah, lengket dan amis pada kain tersebut. Lalu aku berjalan kearah sofa yang tadi mereka pakai, aku endus-endus permukaannya. Ada aroma yang sama dengan kain segitiga itu, aku raba masih agak basah, lalu aku cium dan aku jilat permukaan basah di sofa itu. Kemudian aku duduk diatas sofa setelah menurunkan celanaku hingga ke telapak kaki. Aku kocok kontolku sambil membayangkan kejadian yang baru saja aku lihat. Hingga.....
"akkhhh....akkh...." aku merasa kontolku akan meledak
CROOTTT....CROOOTTT...CROOTTT... aku menadahi spermaku dengan kain segitiga hitam bertali itu. Lalu kain itu aku remas-remas merata setelah kupakai mengelap ujung kontolku agar lendirnya tidak menggumpal. Kain itu lalu letakkan kembali di tempat aku menemukannya setelah memakai kembali celana tidurku. Lalu aku kembali ke kamar untuk tidur.

Tapi kenangan itu terus berkecamuk di benakku. Namun karena masih mengantuk akhirnya aku tertidur.

END

JANDA BARU (21++)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang