BAB 8. PAGI YANG ROMANTIS

2.6K 7 0
                                    

Sejak masuk SMK, Anto semakin rajin belajar, dia jarang nonton TV atau ngobrol berdua denganku di ruang tengah, dia terlihat lebih sering belajar di kamar atau belajar bersama di rumah temannya. Kadang teman-teman anto yang datang ke rumah. Yanti aku minta melayani konsumsi mereka jika mereka belajar di rumah kami. Kadang mereka main gitar atau sekedar main Playstation atau mabar game online bersama, namun aku ingatkan mereka untuk tetap focus belajar demi masa depan mereka. Aku juga bersyukur anto memiliki banyak teman. Kebanyakan dari teman-teman anto yang main ke rumah adalah anak cowok mungkin karena anto sekolah di SMK berlatar belakang Teknik dan teknologi, tapi ada juga teman anto yang cewek ikut belajar ke rumah kami namun tidak terlalu banyak. Pekan ini anto sedang menjalani ujian semester, sehingga sejak minggu lalu dia semakin jarang keluar rumah setelah pulang sekolah. Hari ini adalah hari pertama anto ujian semester.
Dua hari yang lalu arman menelpon ponselku lewat Video call, setelah basa-basi sejenak arman mengingatkan bahwa sesuai jadwal, pendaftaran pernikahan kami di kantor pencatatan pernikahan dilaksanakan tiga hari lagi. Namun arman tidak dapat melanjutkannya dengan resepsi pernikahan karena kesibukan di kantornya. Aku mengiyakan saja, yang penting pernikahan kami dapat tercatat secara resmi. Arman tidak dapat berlama-lama menelponku karena ada rapat yang segera dimulai.
Setelah arman selesai menelpon tak lama kemudian aku pergi ke salon untuk perawatan diri prewedding mulai dari perawatan rambut, kuku serta kulit serta waxing semua rambut halus di ketiak, tangan, kaki, dan area pubikku. Aku juga menjalani yoga, istirahat dan merawat diri dirumah saja fokus menunggu waktu pernikahanku. Namun aku tak punya kesempatan dan nyali untuk membicarakan pernikahanku dengan arman kepada anto.
Hingga pagi ini aku memberanikan diri bilang kepada anto bahwa nanti sore aku akan menghadiri pernikahan seorang sahabat di kota lain sehingga perlu menginap tiga hari dan tidak bisa mengajak anto karena anto masih ujian, ku yakinkan anto bahwa aku jumat malam atau sabtu pagi pasti aku sudah di rumah. Anto menyetujui walaupun dia langsung melangkah pergi meninggalkanku kembali ke kamarnya untuk siap-siap ke sekolah.
Sore ini aku pamit berangkat kepada anto, memakai kebaya putih dan rok batik belahan depan dengan membawa travell bag ukuran sedang. Anto melepasku dengan ekspresi datar. Namun aku tak ambil hati mengenai hal tersebut. Aku mengendarai mobil sendiri meluncur menelusuri jalan menuju hotel Padma tempat yang aku sepakati untuk bertemu dengan arman. Dia juga yang memintaku untuk datang dengan memakai kebaya.
Akhirnya aku tiba di pelataran parkir hotel Padma, segera aku menuju lobby untuk meminta kunci kamar kepada resepsionis yang telah dibooking oleh arman. Setelah mendapatkan kunci kamar aku segera beranjak ke lift menuju kamar. Sesampainya dalam kamar, aku menelpon arman namun sepertinya dia sedang sibuk. Akhirnya aku hanya tiduran diatas ranjang menunggu arman datang sambil menonton TV atau scrolling ponsel, hingga aku tertidur karena mengantuk.
********
Jreeng.... Jreennggg....jreeeengg.... lamat-lamat aku mendengar suara gitar mendayu disampingku. Perlahan aku membuka mata, aku melihat arman sedang memainkan gitar disampingku. Segera aku bangun dan menyapa arman.
"eh...arman...sudah lama kau datang?" ujarku sambil beringsut bangun
"baru saja.... namun aku lihat engkau sudah tidur...maaf telah membuatmu menunggu lama....aku benar-benar tidak dapat meninggalkan meeting...." jawab arman menghentikan dentingan gitarnya, kemudian mencium bibirku.
"tak apa-apa.... Aku bisa mengerti.... Bagaimana dengan persiapan pernikahan kita....?" Ujarku segera mengimbangi ciuman arman.
Arman menghentikan cumbuannya dan menarikku untuk bersandar di dadanya serta memulai penjelasannya.
"Seharusnya malam ini kita melakukan pernikahan secara agama, namun karena ada meeting mendadak maka aku sudah menjadwalkannya ulang besok setelah pencatatan pernikahan kita. Jadi besok kita melakukan pencatatan pernikahan di kantor pencatatan pernikahan jam 10 pagi namun diminta satu jam sebelumnya kita harus sudah hadir karena antriannya sangat padat. Lalu setelah itu langsung kita lakukan pernikahan secara agama, namunaku minta maaf karena tidak dapat melanjutkannya dengan resepsi pernikahan. Perlu persiapan lebih panjang untuk itu" terang arman panjang lebar sambil memelukku dari belakang saat aku bersandar di dada kirinya. Tangan kanannya meraba dadaku yang masih tertutup kebaya putih.
"ga apa-apa... yang penting pernikahan kita bisa secara sah secara hukum negara dan agama... Resepsi pernikahan bisa kita atur kemudian... Semoga pernikahan kita besok lancar" jawabku sambil memperbaiki posisiku sehingga bisa duduk lebih tinggi di sandaran ranjang sambil membuka kancing kebayaku sekaligus melepas kait rok dan menurunkan zippernya. Setelah meloloskan rok ke pergelangan kaki kini aku hanya hanya memakai chemiss dan Gstring putih dengan aksen kebaya.
Kami berpagutan kembali, lalu arman menurunkan tali chemiss dari pundakku, menciumi dadaku lalu meloncat turun menuju ujung kaki kananku kemudian merambat naik ke betis, paha hingga berhenti di pangkal pahaku yang masih tertutup Gstring putih dengan aksen kebaya.
Arman melebarkan pahaku dengan mengangkat paha kananku ke atas pundaknya dan melipat kaki kiriku ke samping kiri. Kini arman dapat mengakses Gstringku dengan lebih leluasa, menciumi memekku yang sudah bebas dari rambut dari luar Gstring. Kemudian arman menyingkap Gstringku ke lipatan paha kananku sehingga dapat menciumi memekku tanpa halangan lagi. Lidah arman menari-nari di lubang memekku mengiringi ciuman arman di tempat yang sama. Arman menjilati memekku seperti menjilati eskrim yang membuatku mendesis-desis keenakan.
"aaahhh.....hhmmmmhhh....aaahhhh...." desisku semakin meninggi saat arman mulai memasukan 1-2 jarinya kanannya kedalam memekku sambil mencium dan menjilati itilku sambil tangan kirinya meremas-remas dada kananku.
Tiba-tiba arman memintaku menunggingkan pantatku ke depannya dengan posisi doggy style. Kemudian arman dengan buas menciumi dan menjilati lubang anusku setelah meloloskan Gstringku melewati lipatan lutut.
"mmmmuuuaaacchhh.....mmmuuuaccchhh...." arman beberapa kali membuka lubang anusku, menjilatinya lalu menciumnya dengan kuat dan bersuara nyaring membuatku beberapa kali tersentak kedepan sambil mendesis menahan geli dan nikmat.
Kembali arman menusuk-nusuk memekku dengan jari telunjuk dan jari tengah tangan kanannya sambil mendorongnya ke atas sehingga lubang anusku membuka dan menutup dengan gemasnya. Kemudian arman mengecap jari telunjuk dan jari tengah tangan kanannya lalu menusukkan jari tengahnya ke lubang memekku dan jari telunjuknya kedalam anusku dan menekan keduanya seperti sedang menggunting sambil menusuk-nusukkannya keluar masuk kedua lubang yang berdekatan itu.
"aaahhh.....hhmmmmhhh....aaahhhh...." desisku mengimbangi kocokan jari arman.
Tiba-tiba arman menghentikan aktivitasnya dan memagut bibirku setelah membalik tubuhku kembali ke posisi duduk. Aku segera berinisiatif membuka kaitan gesper dan menurunkan celananya sekaligus boxer didalamnya setelah menurunkan zipper celana itu ke bawah. Sehingga kontol arman meloncat keluar dalam keadaan mengacung ke atas, belum terlalu keras namun sudah besar dan panjang, kontol arman terlihat jauh lebih jelas hingga ke kantung telurnya.
Segera ku selomoti kontol arman sambil memandang wajahnya, kumulai dari menyelomoti topi batang kontolnya yang terlihat mengkilat, kusedot dan ku kenyot kepala kontol itu sambil tanganku mengocok-kocok batang kontol arman. Kumasukkan kepala kontol arman kedalam mulutku, semakin lama kontol arman semakin dalam masuk kedalam mulutku hingga mencapai tenggorokanku. Ku diamkan sebentar hingga aku hampir tersedak. Kukeluarkan kontol itu banyak lendir dari mulutku yang membasahinya. Lalu ke selomoti kontol arman mulai dari ujung kontolnya, batang, hingga kantung telurnya. Kembali aku mengocok-ngocok kontol arman yang panjangnya dua genggaman tanganku panjangnya. Lalu aku tengadah melihat wajah arman yang semakin memerah menahan birahi.
"Auuuch... enak banget seponganmu yank.... Mantap banget...." Kata arman sambil matanya merem melek merasakan sensasi nikmat pada kontolnya. Tangannya membelai rambutku yang masih tersanggul seperti cepol dan melepaskan hingga tergerai bebas.
Lalu arman memintaku kembali menunggingkan pantatku ke depannya dengan posisi doggy style. Kemudian arman menusukkan kontolnya kedalam lubang memekku dan mengenjotnya dengan perlahan dan lembut.
"aauucchhhh.... Ooohhh.... Auuuchhhh... genjot lebih keras yank... aku mau digenjot kontol besarmu lebih dalam.... Auuuuoooccchhhh...." Rintihku manja memohon kepada arman.
Kian lama genjotan kontol arman semakin lancar dan cepat, membuat dada besarku bergantung dan bergoyang tidak karuan. Karena itu aku merebahkan dada dan kepalaku serta mengangkat pantat besarku setinggi-tingginya. Sehingga Arman kembali bisa melihat lubang anusku kembang kempis saat memekku digenjot olehnya.
"aauucchhhh.... Ooohhh.... Auuuchhhh" aku meracau menahan nikmat di memekku yang semakin becek.
Tiba-tiba arman menusukkan jari jempolnya kedalam anusku sambil kontolnya tetap menggenjot memekku. Kedua tangannya mencengkeram pantatku dan merekahkannya lebih lebar, satu jari jempolnya keluar masuk mencungkil-cungkil lubang anusku, aku meliuk-liukkan pantatku mengimbangi sodokan kontol arman di dalam memekku dan cungkilan jempol arman di anusku.
"Apakah aku bisa memperawani anusmu sekarang ayu.... Aku pengen sekali bisa menusuk boolmu..." suara arman memelas
""jangan sekarang..... sabar ya sayang.... Besok kalau sudah resmi aku menjadi istrimu.... Pasti kuserahkan keperawanan anusku kepadamu arman.... ooouuccchhh..." ucapku manja, sambil terus meliuk-liukkan pantatku mengimbangi sodokan kontol arman di dalam memekku. Arman menuruti permintaanku dan terus mengobel lubang anusku dengan satu jari jempolnya sambil terus menggenjot memekku.

JANDA BARU (21++)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang