4 +

15.2K 236 12
                                    

Bab mengandung sedikit ++

***

Seorang cowok memasuki kamar dari jendela milik sosok yang tengah tertidur lelap. Ia melangkah menghampiri sosok itu lalu membuka selimutnya dan ikut masuk kedalam sana. Tangannya terulur mengusap perut rata dari perempuan itu yang hanya dilapisi oleh tanktop.

Bahkan kini jemari besar pemuda itu dengan tanpa permisi masuk kedalam tanktop dan menangkup payudara yang sialnya tak terlapis oleh kain lagi.

"Bagus, ya. Tidur gak pake bh," bisiknya, bahkan lidahnya kini sudah menjilat telinga perempuan yang masih di alam mimpi.

Lenguhan keluar dari bibir perempuan itu ketika terus merasakan stimulus berupa remasan yang berulang pada asetnya.

"Nghh..."

Sudut bibir pemuda itu terangkat saat telinganya mendengar lenguhan dari perempuan dalam dekapannya.

Karna merasa terusik, perempuan itu membuka matanya, menyesuaikan cahaya remang dari kamarnya.

Mata perempuan itu melotot saat mengetahui pemuda yang kini sudah berbalik mengukungnya. Jarak wajah mereka hanya tersisa beberapa senti.

"Lo! Ngapain disini! Gue mau tidur!" Kesalnya yang berusaha mendorong pemuda itu.

"Gue mau ambil jatah," balas pemuda itu. Dengan cepat memangut bibir perempuan yang berada di bawahnya. Pergulatan tak terelakkan, sosok penyusup kamar yang merasakan perempaun dibawanya mengalungkan tangan semakin bertambah liar. Tangannya tak tinggal diam untuk memberi sentuhan, belaian bahkan remasan dari setiap sudut tubuh perempuan dibawahnya.

Si penyusup akhirnya mendapat apa yang dia tuju dari si pemilik kamar.

***

Helena mengeluh saat melihat kertas ujiannya yang hanya mendapat nilai pas kkm. Semoga saja Mamanya tak menemukan kertas itu. Sebelum Mamanya menemukan kertas itu lebih baik ia buang saja, bukan.

Tangannya baru akan meremas kertas tadi, suara dari guru tersebut menghentikan niatnya.

"Minggu depan kumpulkan lagi kertasnya lengkap dengan tanda tangan orang tua atau wali! Kalo begitu selamat siang dan selamat beristirahat." Guru itu keluar dari kelas Helena.

"Mampus!" Ucap Helena meletakkan kepalanya pada atas meja.

Gaia yang melihat tingkah sahabatnya hanya menatap prihatin. Ia tau Mama Helena memang sedikit keras dengan putrinya.

"Sabar, Hel. Nanti lo minta tanda tangan sama papa lo aja." Saran Gaia.

"Gue juga mau gitu, aja. Moga aja mama gue gak tau." Keluh Helena.

"Lo, sih. Banyakan tidur jam Matematika. Nilai lo jadi anjlok, kan."

Helena memang sering tidur di kelas, efek dari maraton drakor dan novel di malam hari. Kadang ia juga membolos saat jam pelajaran guna tidur di uks.

"Lo juga sama, tapi kenapa cuma gue yang oon." Keluh Helena.

Gaia tersenyum dengan bangga, "Gue punya metode belajar yang ampuh makannya otak gue tetep encer walau tidur di kelas."

"Cih, kenapa gak lo kasih tau gue. Biar gue tidur cara lo." Decak Helena, ia juga ingin nilai bagus seperti Gaia, setidaknya 80 lah.

The H Twins (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang