Werewolf : 2
penjaga : 1
peramal : 1
kepala desa : 1
warga desa : 4----------------------------------------------------------------
Malam sudah tiba...
Austin sudah meminta kepada Andrian,lindungi Waldi saja tapi Waldi menolak,katanya....
"supaya seru!"
dasar Waldi,anak itu memang suka mempermainkan kematian.
peramal menebak
"jovial"
"iya"
sudah Waldi duga,memang ternyata Jovial sialan bajingan,jahanam itu Werewolf nya. Dia langsung mengambil kertasnya di bawah kasur dan mencentang nama jovial,yang artinya di Werewolf,tinggal satu Werewolf lagi yang harus waldi tebak,dan itu hanya bisa besok,dan dapat dipastikan juga dia akan mati malam ini karna Jovial mengetahui rencana Waldi.
Andrian sedang bingung,dia ingin melindungi siapa sekarang? jika dia melindungi Waldi maka Austin dalam bahaya dan sebaliknya. Karna melihat peran-peran yang tersisa tadi dia menebak bahwa Sean adalah penjaga dan penjaga dapat dibunuh juga,dia juga memikirkan keselamatan dirinya tapi hanya sebentar,yang paling penting sekarang adalah siapa yang mau dia jaga,Austin atau Waldi?
"Austin"
Andrian memilih melindungi Austin karna memang dia sudah berjanji dan Waldi tidak mau dilindungi juga,jadi dia memilih Austin,walaupun di dalam hatinya dia sangat mengkhawatirkan Waldi.
sekarang giliran Werewolf,Jovial dan Werewolf satu lagi bekerja sama untuk membunuh Andrian dan Waldi malam ini agar mereka bisa membunuh Austin besok.
Saat Waldi sedang menarik selimut,jovial masuk,Waldi langsung tau maksud Jovial datang ke ruangannya untuk apa. Waldi tersenyum saat melihat Jovial mendekat ke arahnya.
Waldi berdiri dari tempat tidurnya "benar dugaan ku,kau Werewolf nya! kau kesini karna tau rencana ku kan?" Jovial semakin dekat dan mengeluarkan cakarnya.
Jovial semakin mendekat "kau cukup pintar tapi kau bodoh juga ya,tenang saja aku tidak akan memisahkan kalian bertiga" Jovial tersenyum.
Mendengar perkataan Jovial,Waldi bingung "maksudmu?"
"aku akan membuat kalian bertiga mati" ujarnya,sambil terus mendekat ke arah Waldi. "oww,kertas apa itu?" sambungnya sambil melirik kertas yang sedikit keluar dari bawah kasur.
"bukan urusanmu!" Waldi terus berusaha menyembunyikan kertas itu.
Dengan penuh rasa percaya diri Jovial berkata "aku tidak akan membunuhmu malam ini,tapi aku akan membuatmu kesakitan sampai pagi dan aku yakin, orang-orang bertopeng itu akan membunuhmu diluar sana jika kau masih hidup"
Tanpa basa basi lagi,Jovial mencakar muka Waldi sampai Waldi terjatuh membentur ujung kasur.
Waldi mengerang karna merasakan sakit di bagian belakang kepalanya.
"niatnya aku ingin membiarkan mu hidup sampai akhir, tapi kau sudah bersikap buruk padaku dan menuduhku" kata jovial sambil mengangkat kerah baju Waldi.
Waldi tersenyum,membuat Jovial membanting Waldi ke lantai, ekspresi Waldi sangat menyebalkan bagi Jovial.
Waldi kembali meringis karna tubuhnya di banting ke lantai.
Jovial terus menendangi tubuh Waldi yang mungil itu,dia mencakar tangan tangan Waldi dan menusuk mata Waldi.
Semetara Andrian yang sedang bersantai sambil membaca buku yang ada di ruangan itu terkejut karna kedatangan seseorang dari pintu.
Andrian terlonjak kaget "N-Natasha?" Andrian langsung berdiri dan menaruh bukunya di kasur."apa yang kau lakukan disini?" tanya Andrian.
Natasha tidak menjawab,dia berjalan ke arah Andrian dan mengeluarkan cakarnya.
Andrian kaget dan melompat ke atas kasur.
"jauh-jauh kau dasar brengsek, bajingan, sialan!" Andrian melempar bantal ke arah Natasha,tapi dengan mudah Natasha menepis bantal itu.
Natasha mencakar muka Andrian tanpa ragu. Andrian mengerang karna perih yang dia rasakan.
Natasha mencakar punggung dan leher Andrian, yang membuat Andrian meringis sambil memberontak.
"diamlah! kalau aku membunuhmu akan mudah aku membunuh Austin" Natasha tersenyum miring.
"jangan sentuh Austin! dasar kau bajingan!" Andrian menarik rambut panjang Natasha yang terurai,dengan cepat natasha memotong rambutnya sampai sebahu.
pagi..
Alarma berbunyi,Austin langsung keluar kamar Karna bersemangat dan tidak sabar.
"ka waldi! ka Andrian"
Austin melihat pintu ruangan keduanya terbuka,senyumnya langsung pudar...
Dia berlarian melihat keadaan mereka berdua.
"ka Waldi bagaiman-"
Austin melihat Waldi yang tidak sadarkan diri terbaring di lantai dengan matanya yang hilang satu, Austin lemas melihat keadaan sahabatnya itu,dia bergegas mencari catatan yang kemarin Waldi bilang,tapi tidak ada,yang ada hanya robekan - robekan kertas di lantai.
Dia beralih ke ruangan Andrian,Austin tidka bisa menahan air matanya sekarang dadanya sesak, dia melihat Jovial keluar dari ruangannya, berlari ke arah Jovial dan bersiap untuk memukulnya.
Jovial yang menghidar,dan Austin terus mengejarnya.
Akhirnya Austin berhasil memukul muka Sialan Jovial.
Delbert menahan tubuh Austin yang meronta-ronta.
karna tidak mau pertengkaran ini menjalar kemana-mana akhirnya Delbert memutuskan untuk segera memulai Vote.
"jovial itu! dasar bajingan berengsek!" Austin menunjuk-nunjuk muka Jovial,sedangkan Jovial ikut marah.
"dasar kau bocah ingusan!"
hasil vote
Austin : 4
jovial : 3dahlah ges,ngatuk,lanjut besok
KAMU SEDANG MEMBACA
WEREWOLF | NCT DREAM ft.Aespa | END ✓
Kurt AdamBayangkan,saat sedang duduk sendiri di malam yang sunyi ada yang menghampirimu lalu menawarkan sesuatu. "mau bermain? jika kau menang akan aku kabulkan permintaan mu". °hasil melamun saat BAB karna ga megang hp °murni karya sendiri,kalo ada yang mir...