pemilihan kepala desa + Day 1 (part 1)

36 7 2
                                    

Alarm berbunyi,bunyinya nyaring sampai memekakkan telinga,semua orang keluar dari ruangan sambil menutup telinga mereka kecuali Sean.

"kalo kita tidak membangunkan Sean pasti alarm sialan ini gabakal berhenti" Kata Jovial sambil berteriak.

Ricky berlari ke ruangan Sean untuk membangunkannya,dia membuka pintu ruangan Sean dan benar saja.. Sean masih tidur.

Ricky pun berteriak tepat di telinga Sean "bangun kau dasar sialan!". Ternyata berhasil Sean terbangun dan Alarm berhenti berbunyi.

Sean keluar dari ruangannya sambil menggaruk matanya,karna saat di suruh tidur semalam,dia tidak bisa tidur.

"tadi malam pembagian peran ya?" tanya Austin

"iya,kau dapat apa?" Waldi menjawab sekaligus bertanya kepada Austin.

"memang boleh di beri tahu?" Austin bertanya karna dia sedikit banyak tau tentang permainan Werewolf ini.

Waldi hanya mengangkat bahunya tanda bahwa dia tidak tahu.

Arista menjawab asal "menurutku boleh-boleh saja Austin! kalau kau bukan Werewolf nya"

Paha Arista langsung dicubit Adaline karna bicara asal,dan tentu saja tidak boleh.

Austin menunduk,mukanya murung "kak Waldi....aku takut kalau aku akan mati..."

Andrian yang berada di samping Austin langsung merangkulnya dan berkata "selama aku hidup,ku pastikan kau tidak akan mati". Austin mengangguk, walaupun dia tidak mengerti apa yang dikatakan Andrian.

Suasana hening sesaat,hari ini permainan akan di mulai dan pasti mereka akan kehilangan salah satu dari mereka. Sampai Delbert bertanya untuk mencairkan suasana.

"kalian punya keinginan apa? kalau kita menang kita bisa mendapat apa yang kita inginkan!" kata Delbert

"aku ingin ibuku sembuh.." jawab Arista

"Aku ingin kuliah di sekolah impian ku!" sambung Adaline

"aku ingin kaya,agar keluargaku tidak terlilit hutang" kata Regina

"aku ingin berhenti di bully" kata Natasha

"aku tidak tahu,tapi kalau bukan karna orang bertopeng itu pasti aku sudah mati bunuh diri" Kata Ricky,Sean langsung menoleh,menatap Ricky dengan tatapan penyesalan yang amat dalam,tapi yang di tatap malah memberikan tatapan kematian.

"aku,aku tidak tahu! aku hanya menemanimu!" kata Jovial sambil menunjuk-nunjuk wajah Delbert. Delbert tertawa kecil sambil memegang belakang kepalanya.

"guna kita apa disini?" tanya Waldi sambil berbisik dan memiringkan tubuhnya ke arah Andrian.

"entahlah,apalagi kita terancam mati" jawab Andrian sambil berbisik juga dan memiringkan tubuhnya ke arah Waldi.

"hehe,ka Andrian maafkan aku ya.." kata Austin sambil menggaruk bagian belakang kepalanya yang tidak gatal.

"aku tidak tahu..." kata Sean yang menjawab pertanyaan Delbert.

"saatnya pemilihan kepala desa" Suara aneh yang entah muncul darimana itu muncul lagi. Semua kompak menunjuk Delbert,yang ditunjuk keheranan sampai memandangi semua yang ada disana.

"tunggu,tapi... kenapa??"  Delbert yang keheranan dan meminta penjelasan.

"tidak tahu" jawab semuanya kompak,membuat Delbert makin frustasi.

"kepala desa sudah di tentukan,silahkan kembali ke ruangan masing masing"
Suara yang entah dari mana itu muncul lagi.

Semua pun masuk ke ruangan masing masing,sebelum masuk ke ruangan Waldi memeluk Austin dan Andrian secara bersamaan sambil menangis.

WEREWOLF | NCT DREAM ft.Aespa | END ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang