Friend

260 60 9
                                    


Hari yang indah untuk memulai pagi walau di luar cuaca dingin, hari ini Winter berniat menyelesaikan proyek bersama dosennya dan proyek itu merangkap sebagai tugas akhir kuliahnya yaitu skripsi, beberapa langkah lagi Winter akan terbebas dari dunia kuliah dan bisa mulai bekerja sesuai bidangnya.

Winter mengambil napas dalam, hari ini ia akan seminar hasil untuk proyek nya dan semoga saja semua berjalan lancar.

Saat ini Winter sedang mencoba menenangkan dirinya tapi tetap saja ia gemetaran, ia akan tampil dihadapan banyak orang bahkan beberapa dosen ikut dalam seminarnya karena seminar ini berbeda dari seminar yang lain.

Winter mengambil napas beberapa kali, tangannya dingin dan gemetar.

"WINTER" teriak seseorang yang menghampirinya sambil berlari membawa bunga dengan senyum ceria dan memeluknya, siapa lagi kalau bukan Na Jaemin.

"Selamat" ujar Jaemin sambil mengacak rambut Winter dan mengigit gemas pipi sahabat yang masih berada di dalam dekapannya

"YAK Na Jaemin!!, make up ku, aishhhh, aku belum selesai seminar bodoh"

Winter mendorong Jaemin, ia  memperbaiki tatanan rambut dan make up di pipi nya yang banyak bekas liur sahabat gilanya.

"Hahaha aku tau, tapi tetap saja selamat"

"Aishhh kenapa kau menggigit pipiku Na Jaemin" omel Winter

"Kenapa memangnya, kau mau aku mengigit ini" kata Jaemin sambil tersenyum jahil menunjuk bibir Winter

"Brengsek mesum ini, maksudku make up ku hancur karena liur mu!!"

"Ya maaf, tapi semangat untuk nanti, aku akan menyaksikanmu" ujar Jaemin  santai

Winter menghela napas, ia masih saja kegemeteran dan gugup.

"Haaahh banyak dosen yang akan menyaksikanku Na, aku takut, aisshh ada apa dengan ku" kata Winter pada Jaemin dengan wajah gugup

Sementara Jaemin tertawa lalu mengambil tangan Winter dan menggenggamnya

"Masih saja seperti dulu, tanganmu selalu dingin dan bergetar kalau gugup, kemari"

Jaemin menarik tangan Winter lalu memeluk gadis itu sambil mengelus pelan punggungnya seraya mengatakan kalimat menenangkan.

"Aku akan melihatmu, aku akan ada di sana, jangan khawatir, aku bersamamu"

Winter mengangguk patuh, selalu seperti ini, Jaemin adalah orang yang selalu menjadi penenangnya dan ia akan punya keberanian lebih jika Jaemin di sampingnya. Sepenting itu eksistensi Jaemin bagi Winter.

Jaemin melepas dekapannya dan menangkup wajah Winter hingga pipinya terlihat lucu ia pun tersenyum

"Kalau ada yang mengganggumu dan membuatmu bingung nanti, akan aku pukul mereka" kata Jaemin yang membuat Winter tertawa

"Jangan gila Na"

"Aku serius, awas saja kalau ada yang bertanya macam-macam, akan ku beri pelajaran nanti setelah ini. Jadi jangan khawatir, pengeran tampanmu ini siap membantu nenek sihir yang jelek di depanku ini"

Pltakkk

Winter menjitak kepala Jaemin dan berniat memukul sahabatnya itu lagi namun Jaemin dengan cepat memberi bunga yang ia bawa pada Winter dan berlari menjauh seraya tertawa

"Nenek sihir kau bilang, awas saja kau!!" teriak Winter

"Aku di dalam, jangan takut, semangat" teriak Jaemin sambil tertawa sebelum punggungnya menghilang dari balik tembok

Friend of LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang