Comeback

256 59 11
                                    




Jaemin memperhatikan gadis cantik yang ada di hadapannya, ia terlihat sangat menawan dengan balutan dress, high heel serta rambut digerai dengan accessoris yang menambah keanggunannya.

Jaemin terus tersenyum melihat kekasihnya itu. Ia sedang menemani Minju ke salon, ia berniat membawa Minju ke rumahnya untuk bertemu orang tuanya.

Jaemin berjalan untuk menghampiri Minju namun ia terhenti kala melihat seseorang yang mirip Winter berjalan di luar salon, dengan tergesa-gesa ia berlari menghampiri orang itu.

"Win" panggil Jaemin sambil menarik tangan orang itu namun saat berbalik orang itu bukan Winter. Jaemin segera meminta maaf dan kembali ke dalam salon untuk menemui Minju.

"Darimana saja?" tanya Minju

"Ahhh aku menerima telpon ke luar"

Minju tersenyum lalu mengangguk
"Baiklah, ayo" ajak Minju sambil menggandeng tangan Jaemin

Jaemin menuju ke Mansion keluarganya bersama Minju, di dalam perjalanan Jaemin tidak berhenti memikirkan Winter, namun ia mencoba untuk fokus, setelah ini semua yang ia inginkan akan terwujud.

Saat sampai mansionnya Jaemin mengajak Minju masuk

"Ayo"

"Jaem aku takut" ujar Minju

"Apa yang kau takutkan sayang, ayah dan ibu ku tidak menggigit"

Minju menatap Jaemin yang menganggukkan kepalanya dan menggenggam tangan Minju lalu membawanya masuk. Jaemin masuk dan melihat ayah serta ibunya telah berkumpul di ruang keluarga.

"Anyyeonghaseyo" sapa Minju sambil membungkuk

"Ah ne, apa kau itu Minju? Kau sangat cantik"ujar ibu Jaemin mencoba mencairkan suasana karena ia tau Minju sedang gugup

"I-ya terima kasih..."Minju menggantungkan kalimatnya karena tidak tau harus memanggil ibu Jaemin bagaimana

"Eommonim, aku akan menjadi ibumu juga" ujar Ibu Jaemin sambil terus tersenyum

"Duduklah" ujar Ayah Jaemin

Minju dan Jaemin mendengarkan semua hal yang disampaikan oleh Ayahnya.  Pertemuan hari itu berjalan lancar, Jaemin diminta untuk menyelesaikan pendidikannya lebih dahulu setelah itu baru melangsungkan pernikahan. Jaemin yang mendapat persetujuan dari ayahnya untuk menikahi Minju membuatnya senang, namun ia merasa ada sesuatu yang mengganjal, rasa senang yang ia rasakan terasa hambar.

Jaemin menghela napas, setelah mengantar Minju, ia langsung kembali ke apartementnya, ia merasa sangat lelah dan jenuh akhir-akhir ini, semua yang ia jalani terasa biasa saja, tidak ada yang istimewa.

Jaemin berjalan menuju ke kamarnya, namun ia terhenti saat mendengar suara pintu yang dibuka dari luar, ia berpikir itu tidak mungkin Minju, jika itu bukan Minju, satu-satunya orang yang tau password apartementnya adalah Winter.

Ceklek

Jaemin mematung saat melihat sosok yang terlihat saat pintu dibuka. Winter,  itu sahabatnya yang menghilang 5 hari terakhir kini berjalan ke arahnya, masih dengan style sama, rambut di kuncri, kaos dan jeans.

"Win"

"Oh Jaemin-ah, kau keman--" kalimat Winter terpotong karena Jaemin menariknya dalam dekapan laki-laki itu

"Aku yang harusnya bertanya Winter, kau kemana saja? Maaf, aku minta maaf sudah mengusirmu malam itu"

Winter membalas pelukan Jaemin, mereka berdiam diri sebentar masih dengan Jaemin yang memeluknya erat dan semakin erat, ia terus bergumam tidak jelas di telinga Winter

Friend of LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang