Drt... Drt...
Pukul 05.15 pagi alarm handphone (name) berbunyi. Karena suara alarm tersebut (name) terbangun dari tidurnya dan meraba-raba(?) Atas meja kecil di samping ranjang nya.
(Name) mengambil Handphone nya dan mematikan alarm nya. (Name) kembali meletakkan Handphonenya di atas meja kecil lalu mengumpulkan nyawa.
Serasa nyawa nya sudah cukup, (name) duduk di pinggir ranjang. Lalu (name) merapikan tempat tidurnya, dimulai dari merapikan bantal, guling dan melipat selimut.
Setelah itu (name) beranjak dari kasurnya dan membuka jendela di kamarnya.
(Name) menghirup udara sedalam-dalamnya lalu menghembuskannya pelan.
Lalu (name) mengambil handuknya dan keluar dari kamar.
"Ohayou... Okaa san, otou san"
"Ohayou (name)/ met pagi"
Setelah menyapa(?) Orang tuanya, (name) memasuki kamar mandi.
(Name) menutup pintu kamar mandi, menguncinya dari dalam, menggantungkan handuknya di belakang pintu, lalu melepaskan pakaiannya satu persatu.
Setelah melepaskan pakaiannya satu persatu, (name) merendamkan dirinya ke dalam bathub yang airnya hangat.
Selesai mandi (name) berjalan mendekati dapur dengan handuk kecil yang tergantung di lehernya.
"Masak apa?" Tanya (name).
"Ayam goyeng" jawab Ibu (name).
(Name) ber'oh ria lalu berjalan memasuki kamarnya.
Saat di kamar (name) menggunakan seragamnya. Karena hari ini cuaca diluar lumayan dingin di karenakan kemarin malam hujan badai angin ribut angin topan dan petir duar duar//PLAKKKK.
(Name) memutuskan untuk memakai sweater berwarna agak kekuningan, mengambil tasnya dan keluar dari kamar.
(Name) kembali menghampiri ibunya yang di dapur, terlihat bekal berwarna pink terletak di atas meja makan.
(Name) memasukkan bekal itu ke dalam tas dan menggunakan kaos kakinya di depan pintu.
"Gak sarapan dulu?" Tanya Ibu (name).
"Enggak" jawab (name) seadanya.
"Nanti pingsan di jalan lho" ujar ayah (name).
"Enggak, (name) kan kuat kayak ayah" ucap (name) dengan pose dan ekspresi "ᕙ(ಠ ਊ ಠ)ᕗ".
"Dih, kok ngikutin ayah kamu" ucap ayahnya.
"Yeu, kan yang bikin keturunan ayah. Gimana si" kesal(?) (Name).
Ayahnya tertawa, ibunya geleng-geleng kepala.
(Name) memakai sepatunya dan bersiap pergi.
"(Name) sekolah dulu ya" pamit (name) lalu pergi.
"(Name)!!!!" Teriak Isagi.
(Name) menghentikan langkahnya tepat di depan pagar karena Isagi berteriak.
Isagi berhenti dengan napas yang terengah-engah.
"Hah... Ke... Ke kelas... Bareng!" Ucap Isagi.
(Name) hanya menganggukkan kepalanya sebagai jawaban. Lalu Isagi dan (name) pun berjalan menuju kelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Princess tamvan [Chigiri Hyoma x Reader
Cerita Pendekhanya cerita tentang anak SMA yg bucin nya bukan maen:^, disini mbak (name) menjadi ayg bebep nya Chigiri🙏🏻. nahh, Raran ga ngehusbuin Chigiri, cmn iseng bikin ni cerita. takutnya ga sesuai sm sifat nya jadi maaf ya, OOC kah bilangnya? itulah poko...