Calesta berjalan di atas mimbar, semua mata menatap nya kagum. Kecantikan yang bagai berlian yang berkilau, membuat semua mata tak dapat berpaling dari calesta. Gadis itu berjalan dengan percaya diri, tidak ada suara lain selain hentakan heels gadis itu. Tak lama para hadirin memberikan tepuk tangan.
"Wah... Sepertinya saya salah, di persilahkan peng-"
Sebelum sempat menyelesaikan kalimatnya mikrofon itu telah di tarik calesta. Senyuman licik nya itu ia peruntukan untuk kakeknya. Kakek nya langsung memanggil seseorang dan membisikkan sesuatu. Sepertinya calesta tau, bahwa kakeknya sadar bahwa telah terjadi hal besar.
"Sepertinya semua orang akan kecewa hari ini, terlebih kakek tercinta ku"
"Kakek, maaf yaa seperti nya menantu lelaki mu tidak akan hadir hari ini"
Gadis itu tersenyum lebar sambil menjatuhkan mikrofon ditangannya dengan sengaja. Suara nya membuat para hadirin kesakitan. Akhirnya calesta kembali berjalan pergi, sambil melepaskan mahkotanya. Ia menjatuhkan mahkota itu, di depannya kylin bertepuk tangan karena tingkah keponakannya yang gila ini.
"Aku tidak perlu menghancurkan hidup mu, kau sendiri sangat mandiri untuk hancur" gumam Kylin.
Disisi lain putranya Bryn malah termenung melihat kakaknya. Dia ikut bertepuk tangan, dan merasa bahwa kakaknya benar-benar keren. Bryn merasakan detak jantungnya berdebar kencang, karena cahaya lampu ruangan ini membuat calesta terlihat berbeda. Wajah Bryn tiba-tiba memerah dia hanya bisa menunduk dan menutup wajah malu-malu nya.
Seseorang tiba-tiba memaksa masuk, kylin terkejut melihat seseorang yang tengah berlari itu. Jiaxu dateng terengah-engah, kylin membeku melihat lelaki ini tiba-tiba datang. Calesta menghampiri Jiaxu dengan percaya diri dan senyuman.
"Sudahlah kak, Acara nya sudah berakhir" ucap calesta, sambil menepuk pundak jiaxu.
"Siapa bilang?" Kakek calesta datang dan menghampiri kami.
Calesta kesal, dia tidak menyangka bahwa jiaxu benar benar gila uang. Melihat kakek yang sangat berusaha untuk menikahi ku dengan nya. Calesta tidak bisa memikirkan alasan yang masuk akal.
Lelaki itu tiba-tiba menggenggam erat tangan calesta. Calesta kesal karena dia sampai memohon seperti ini. Akan tetapi, tak beberapa lama calesta bisa merasakan tangannya basah. Jiaxu yang terus menunduk menggenggam tangan calesta erat dengan gemetaran.
"Lo harus segila ini tah, kak?" Ucap calesta. Jiaxu menatap calesta, dengan mata sendunya. Wajah lelaki itu benar-benar merah dan basah akibat air mata.
"Xiaolu hilang" ucap jiaxu, tersentak calesta terkejut.
"Ha? Maksud kakak apaan? Emang Xiaolu kenapa? Kak cepet jelasin!" Ucap calesta ikutan panik.
Jiaxu langsung memalingkan wajahnya ke arah kakek. Kakek calesta tiba-tiba tersenyum, membuat calesta menyadari akan situasi gila ini. Tanpa bertanya calesta tau, bahwa kakek nya dalang semua masalah ini. Calesta berjalan ke arah kakeknya, dengan wajah yang penuh amarah.
"Kenapa kakek bertindak sejauh ini sih?" Ucap calesta, kakek hanya tersenyum dalam keheningan.
Calesta mengerti, gadis itu menganggukan kepalanya. Tanpa basa basi calesta kembali masuk kedalam ruangan. Kali ini dia yang menggenggam erat tangan jiaxu untuk kembali masuk. Calesta kembali mengambil mahkota nya, pernikahan mau tak mau berlangsung. Dia kembali menatap ke arah lelaki yang sudah berambut putih itu.
Singkat cerita mereka kembali ke kamar pengantin. Calesta segera mengirimkan pesan kepada Xiaolu. Akhirnya Xiaolu membalas pesannya, dia bilang dia kembali dengan selamat dan hanya ketiduran sebentar. Ia juga bingung apa yang barusan terjadi, dia tidak terlalu mengingat nya. Xiaolu hanya ingat ketika dia menahan jiaxu, tiba-tiba semua gelap setelah calesta pergi.
Jiaxu yang mendengar kabar tersebut akhirnya kembali tenang. Laki laki itu langsung melempar dirinya ke atas sofa. Hembusan nafas memperlihatkan wajah tenang nya. Tapi tak selang berapa lama, Jiaxu kembali membenarkan bajunya yang agak berantakan.
"Hatiku tetap merasa tidak nyaman, sepertinya aku tetap harus menemui nya" ucap jiaxu, calesta hanya mengangguk dan mempersilahkan lelaki itu.
Calesta yang haus membuka sebuah botol soda. Tapi sepertinya tangan wanita itu cukup licin untuk membuka nya. Jiaxu yang melihatnya kembali untuk membuka botol tersebut.
"Makasih, tapi gue gak perlu bantuan lo" ucap calesta, gadis itu mencari pembuka botol dan membuka botol baru.
Jiaxu yang tak perduli memilih untuk meminum sampai habis botol tersebut. Calesta hanya melihat apel milik Jiaxu yang bergerak naik turun dengan cepat. Entah kenapa rasanya ketampanan Jiaxu bertambah seribu kali lipat. Membuat rasa haus calesta menghilang, dan hanya terdiam menatap jiaxu.
"Aku akan kembali sebelum tengah malam" jiaxu langsung meletakkan botol nya dan kembali bergegas pergi.
Tapi tak berapa lama, kepalanya pusing dan rasanya melayang. Calesta yang melihat jaixu yang terus terdiam menatap tembok kebingungan. Lantas gadis itu mencicipi minuman tersebut.
"Hm... Manis," dia meneguk cepat, dan tak sengaja tersedak.
"Wah... Hampir saja aku mabuk, ini kan alkohol!" Ucap calesta terkejut.
Akan sangat berbahaya jika seorang wanita dan pria di tempat yang sama saat mabuk. Calesta langsung berfikir untuk melindungi dirinya, dengan cara kabur. Tapi pintu keluar di hadang oleh Jiaxu. Tubuhnya menghalangi jalan, bahkan calesta yang berusaha kabur tertangkap oleh nya.
Lelaki itu seperti zombie yang sangat menakutkan. Dia hanya menunduk untuk beberapa saat, calesta beberapa kali berusaha menyadarkan nya. Jiaxu secara tiba-tiba mengambil tindakan yang tak terduga. Lelaki itu memeluk erat calesta, sepertinya calesta sadar akan tindakan lelaki ini. Aku yakin dia mengira aku adalah Xiaolu.
"Tubuh mu sangat hangat, aku juga menyukai bau tubuh mu" ucap jiaxu, lelaki itu sangat berat. Jiaxu memeluk calesta dengan menaruh beban tubuh nya pada calesta.
"Jiaxu... aku bisa turun tiga kilo jika terus menopang mu seperti ini" ucap calesta.
Lelaki itu kembali berdiri tegak, tapi tak melepaskan pelukan nya. Ia menatap dalam penuh kehangatan, dan rasa cinta. Senyum hangat nya membuat calesta lagi lagi jatuh cinta. Ini bukan pertama kalinya calesta menyukai seseorang. Dan orang yang ia cintai sebelum nya juga adalah Duan Jiaxu. Tepatnya Duan Jiaxu tujuh tahun yang lalu.
Jiaxu yang waktu itu berkuliah di dekat SMA calesta dan xiaolu. Membuat mereka sering bertemu, dan sempat beberapa kali kami melihatnya di dalam sekolah. Dia adalah alumni dari sekolah kami. Jiaxu sering mengajak calesta dan xiaolu untuk makan bersama. Setiap akan keluar jiaxu akan menghubungi calesta terlebih dahulu, agar mengajak xiaolu. Lalu ketika mendekati ujian masuk perguruan tinggi jiaxu juga mengajar kami berdua hampir setiap hari.
Biasanya kami akan pergi ke kampus jiaxu untuk belajar di perpustakaan mereka. Jiaxu sangat pintar mengajar dan menarik. Membuat calesta semakin yakin bahwa lelaki ini menyukainya. Sampai akhirnya beberapa bulan setelah memasuki dunia perkuliahan. Lelaki itu mengajak ku keluar, untuk pertama kalinya tanpa ada nya siapapun termasuk xiaolu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unexpected Love: the Husband I Never Wanted
RomanceUnexpected Love adalah kisah romansa antara individu yang kompleks. Dimana calesta harus menikahi pacar temannya sendiri. Duan Jiaxu pacar dari sahabat nya Xiaolu yang telah pacaran selama 5 tahun. Sosoknya yang pekerja keras, dan dingin terhadap wa...