Happy Reading
*
*
*"Anda di tunggu di dalam dan kondisi keduanya sehat dan selamat"
"Baik dok terimakasih"
****
Kini usia anak Gervil dan Arvin sudah 9 bulan dimana anaknya sudah bisa berbicara walau hanya beberapa kata yang ia bisa.
"Buna ndong" ucap anak bernama VIAR AZKARA.
Arvin sudah tau jika anaknya meminta gendong, maka dari itu ia menggendong sang putra ciliknya.
Gervil yang sedari tadi memperhatikan mulai memotret mereka berdua.
Lucu sekali mereka, batin Gervil.
"Sayang.... " panggil Gervil pada keduanya.
"Didi! " teriak Viar.
"Atutu sayangnya Daddy sini sama Daddy" ucap Gervil.
Arvin memberikan anaknya pada Gervil, lalu menatap Gervil yang juga sedang menatapnya sambil menggendong Viar.
"Mas jangain Viar dulu yah, aku mau masak" ucap Arvin pada Gervil dan di balas anggukan.
"Ayo sayang kita terbang... " Gervil membawa anaknya sambil menggendongnya layaknya sedang bermain kapal-kapalan.
Arvin hanya menggeleng sambil tersenyum, ia bersyukur Gervil telah sembuh dan jadi ayah yang baik untuk anak mereka.
****
Jam menunjukan pukul 8 pagi dan s Sa rapanpun sudah selesai, memang sedikit telat karna Viar tidak mau makan dan jadinya nyemil makanan jadi baru makan jam segini.
"Mas! Ayo turun kita makan! " teriak Arvin.
"Iya! " balas Gervil.
Saat turun tangga dan menghampiri Arvin yang sudah duduk dan menyiapkan nasi untuk Gervil dan juga tempat makan sang anak.
Arvin melihat ke depan dan alangkah terkejutnya Arvin saat melihat muka Gervil yang kusut dengan anak mereka di atas pundaknya.
Ini cuma contoh gambar.
Arvin tertawa melihat Gervil sepertinya tertekan dengan anak mereka yang terus memukuli muka Gervil.
"Aduh sayang jangan, kasian Daddy masa Viar pukul gitu sih" ujar Arvin menahan tawa dan membawa Viar pada tempat makannya.
"Sayangg~" panggil Gervil pada Arvin.
"Hmm kenapa? " tanya Arvin.
"Nanti malem ada pasar malam kamu mau kesana? " tanya Gervil.
"Tentu! Aku mau pasti Viar juga seneng, iya kan sayang? " ucap Arvin sambil menoleh pada sang anak.
"Nana Buna didi" ucap bocah itu sambil memukul-mukul mejanya.
"Tuh dia setuju kan mas" ucap Arvin.
"Okey kita pergi malam ini" ucap Gervil.
Dua chapter lagi di pastiin hari ini akan di app.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect man for me [√]
Short StoryGervil mahendra yang kerap di panggil sebagai anak gangguan jiwa karna keterbelakangan mental. Tiba-tiba di sebuah taman ia tak sengaja menabrak pemuda manis dan cantik, bukannya marah dan jijik pemuda itu malah tersenyum manis pada Gervil membuat G...